Kesuksesan Alumnus UNS Adityawarman “Sayuti OB” Yang Bemodal Coba-Coba

Adityawarman dalam situasi komedi “Office Boy”. Credit Foto : Tribun News

Mas Sayuti. Wajahnya mungkin tidak asing lagi. Siapa yang tidak kenal dengan mas Sayuti? Kental dengan logat Jawanya lelaki yang memiliki nama lengkap Adityawarman ini sukses memanjakan mata insan Indonesia dengan kepolosan yang mengundang tawa melalui Sitkom OB. Siapa sangka tamatan jurusan Desain Interior 2004, Sebelas Maret ini pernah mengawali karirnya sebagai keyboardist Band Padat Karya asal Solo ditahun 1998-an.

Lelaki yang sempat membawa bandnya menjadi home band di acara Fantastik RCTI ini sempat serius menggeluti bidang desain. Dulunya Adit biasa ia disapa ini adalah seorang “tukang gambar” di sebuah perusahaan konsultan desain interior di Solo. Namun kecintaannya pada musik membuatnya melirik dunia lain yang lebih disenanginya. “Setelah lulus saya sempat kerja di kontraktor, bagian interior. Di situ saya sambil nge-band. Karena sering izin kantor, saya disuruh milih, kantor apa band. Saya lepas kantornya,” aku Adit pada tabloit Nova.

Adityawarman “Sayuti” berfoto dengan Civitas UNS pada acara Penganugerahan Alumni Berprestasi UNS 2013.

Dari desain ke musik. Itulah kiranya yang disenangi lelaki kelahiran Solo 31 Januari 1981 ini, meski dulu ia harus gigih memperjuangan kecintaannya terhadap band yang ia garap pada orangtua. Putra dari pasangan Drs. Sumanto dan Etty Lestari ini sempat diragukan kesuksesannya setelah melepas gelar sarjana seni. Pilihan sebagai pemain band sebetulnya bukan cita-cita Adit. Ia sendiri bercita-cita menjadi arsitek. Pilihannya ini sempat ditentang keluarga ayah satu anak ini karena dianggap tidak memiliki masa depan cerah. Namun lelaki yang juga pernah mengikuti audisi Festival Nasyid Indonesia (FNI) di Jakarta ini tetap terus nge-band. Ia berhenti kala TA menyapanya di akhir semsester.

Adityawarman dalam Acara Penganugrahan 100 Alumni Berprestasi 2013.

Kini suami dari Mumpuni Dyah Sandara Dewi ini tidak menyangka bahwa hidupnya jauh dari apa yang ia dapat sewaktu di bangku kuliah. Menjadi seorang mas Sayuti dengan tampang khas tampang memelas pun bukan menjadi hal yang ia impikan. Modalnya coba-coba. Awalnya ayah dari Vania Mutya Candani ini mendapat tawaran casting, tadinya ia tak ingin melanjutkan casting itu karena terlalu lama menunggu, alhasil ia pun dipanggil untuk menjadi peserta casting terakhir. Modal coba-cobanya berbuah hasil. Niatnya hanya coba-coba dan endingnya alumni SMA 4 Surakarta ini memanen buahnya.

Adit menemukan apa yang dicita-citakan dan ditekuni saat kuliah dahulu, berbeda dengan yang diperolehnya kini. Oleh sebab itu, Adit kini membiarkan hidupnya mengalir begitu saja.[]

Skip to content