Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.H.: Antara Profesional dan Solidaritas

Bambang Sugeng Rukmono

Cita-cita awal pemuda ini menjadi seorang dokter. Maka, pada waktu mengisi formulir pendaftaran kuliah, Fakultas Kedokteran menjadi pilihan utamannya. Selain itu, pemuda asal Kediri ini juga mendaftar Fakultas Hukum sebagai pilihan lain. Hari pengumuman tiba, kedua jurusan yang ia pilih, lolos semua. Sayang, rumor soal bocor membuat panitia seleksi penerimaan mahasiswa kala itu, membuat para calon mahasiswa harus mengulang ujian. Kali kedua, pemuda itu mengikuti ujian. Tuhan berkata lain, ujian kedua hanya meloloskannya pada Jurusan Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Babak baru dimulai, Bambang Sugeng Rukmono, nama pemuda itu harus mengubur cita-citanya menjadi seorang dokter. Namun kelak, ia menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi di Jambi.

Alumni Universitas Sebelas Maret, Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.H.
Alumni Universitas Sebelas Maret, Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.H.

Kehidupan baru di kampus, dimulai. Bambang muda tumbuh bersama dengan kegiatan kampus yang diikuti. Bergabung dengan mahasiswa pecinta alam dan himpunan mahasiswa di fakultasnya adalah sebagian kegiatan Bambang semasa di bangku kuliah dulu. “Rasa kekeluargaannya sangat terasa. Misalnya seberapa pun makanan yang dimiliki harus semua kebagian,” ujar Bambang mengenang masa kuliahnya silam. Tumbuh bersama rekan sesama pecinta alam membuat Bambang menjadi sosok yang disiplin dan memiliki solidaritas yang tinggi.
Bambang adalah sosok yang cerdas di mata kawan-kawannya. “ Waktu saya kuliah, lembar jawaban komputer itu masih baru-barunya. Nah, pernah suatu hari saat sedang mengisi lembar jawab, ternyata teman saya menyontek dari belakang. Kami berdua kena hukum. Padahal saya tidak tahu menahu. Waktu itu rasanya marah sekali,” kenang Bambang sembari berkelakar. Sampai saat ini, ia pun masih ingat dan kenal baik dengan kawannya itu.
Mengenang masa kuliahnya, berarti juga mengenang kegiatan Bambang sebagai aktivis kampus. Sewaktu kegiatan acara keakraban untuk mahasiswa baru, Bambang isi dengan kegiatan menanam pohon. “Waktu itu, UNS masih gersang. Kami menaman palem rada, akasia di sekitar gedung fakultas,” ujar pria kelahiran April 50 tahun silam. Bisa jadi salah satu pohon di antara rimbunnya pepohonan di Fakultas Hukum sekarang, adalah pohon yang Bambang tanam dulu. Seperti mematahkan anggapan bahwa biasanya mahasiswa pecinta alam membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan studinya, Bambang membutuhkan waktu 4,5 tahun untuk lulus kuliah. Tanggal 17 Agustus 1988 dirinya dinyatakan lulus dan pantas menyandang gelar Sarjana Hukum.

Alumnus Universitas Sebelas Maret, Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.H.
Alumni Universitas Sebelas Maret, Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.H.

CPNS pada Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI menjadi batu pijakan dalam karir diri seorang Bambang Sugeng Rukmono setelah lulus kuliah. Selanjutnya ia menjabat sebagai jaksa fungsional pada Kejaksaan Negeri Jakarta Utara. Seorang jaksa penuntut umum saat mempelajari berita acara pemeriksaan (BAP) adalah perwakilan negara. “Prinsip objektif, transparan, dan akuntabel dalam penegakan hukum dan keadilan yang mewakili kepentingan rakyat dan negara. Itu yang menjadi pegangan saya,” terang Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi ini.
Sikap dan karakter yang terbentuk sewaktu masih mengenyam bangku kuliah, Bambang rasakan di dunia kerjanya saat ini. “Saya berbaur dengan dengan semua staf, bergaul tanpa batas, “ ujar ayah dari tiga anak ini. Bambang menjelaskan , ia memiliki solidaritas yang tinggi tapi tetap disiplin. Itulah kunci pegangan saat ia melaksanakan tugas. Dari ujung sambungan telepon, suara Bambang terdengar tegas, berwibawa tetapi memiliki selera humor yang baik. Patut rasanya, jika ia memang bisa bergaul dengan semua kalangan. “Inilah seni mengelola staf,” imbuh Bambang. Tujuannya, Bambang hanya ingin selalu memberikan yang terbaik untuk pekerjaan dan negara.
Sebelum menjabat posisi sekarang yaitu sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, lima jabatan terakhir sebelumnya ia menduduki posisi yang tidak kalah serius, Kepala Biro Kepegawaian Kejaksaan Agung RI; Asisten Umum Jaksa Agung RI; Inspektur Muda Pidsus Datun Kejaksaan Agung RI; Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan; dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
Melihat perkembangan UNS saat ini, Bambang semakin yakin lulusan UNS tidak kalah dengan universitas ternama lain dari segi kualitas. Dalam hati kecilnya, ia menyimpan kekecewaan. Keingingannya untuk melanjutkan S2 dan S3 di UNS tidak terlaksana. Meski demikian, ia tetap bangga sebagai bagian dari UNS. “Ketika ditanya orang, tanpa ragu saya menjawab lulusan Sebelas Maret,” ujarnya mantap. [*]

Skip to content