Lokakarya FPED, Dorong Penyelarasan Antara Pemerintah dan Perusahaan

Lokakarya Nasional Pengembangan Forum Ekonomi Daerah (FPED)

Lokakarya Nasional Pengembangan Forum Ekonomi Daerah (FPED)
Universitas Sebelas Maret selenggarakan Lokakarya Nasional Pengembangan Forum Ekonomi Daerah (FPED), Kamis (26/2/2015). Pembicara dalam acara ini adalah Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Bidang Komunikasi dan Publikasi Forum Komunikasi H Sugito, Direktur Pengembangan Ekonomi Daerah Drs. Sugiyono, M. Si, dan Tim Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. JUMADI, MMT. Bertempat di gedung Pusdiklat UNS, acara ini mengangkat tema “Kerja Sama Program Corporate Social Responsibility (CSR ) Antara Pemerintah Daerah dan Perusahaan”.
Salah satu materi yang dibicarakan dalam acara ini adalah kebijakan pembangunan ekonomi dan koordinasi pengembangan ekonomi daerah. Hal ini dimaksudkan agar terjadi sinergitas program-program klaster. Mengingat di daerah terdapat berbagai forum yang dibentuk berdasarkan peraturan sektoral dan berjalan sendiri-sendiri, maka pembentukan FPED diharapkan merupakan forum koordinasi lintas sektor di daerah untuk meningkatkan sinergi program dalam rangka pengembangan ekonomi daerah.
H Sugito memaparkan tentang sinergitas program CSR lewat multistakeholder . Selain menjelaskan tentang tugas CSR yang berkoordinasi dengan pemerintah, Sugito juga menjelaskan kendala dalam forum komunikasi salah satunya CSR hanya dianggap sebagai program charity, pilantrofi ataupun sekadar donasi belum ke pemberdayaan masyarakat. Untuk itu CSR akan membangun sebuah paradigma baru yang baik, berkelanjutan, dan tidak berorientasi pada charity.
Kerjasama program CSR antara pemerintah dan perusahaan dipaparkan Drs. Sugiyono. Tujuan dari kerjasama ini adalah membangun ekonomi yang berkualitas, berkelanjutan, dan terjadinya sinergi antara Pemda dan swasta. CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan sendiri, komunitas setempat atau masyarakat pada umumnya. CSR merupakan Social Investment, bukan beban bagi perusahaan, sehingga menjadi kekuatan baru bagi pembangunan di daerah.
Selain itu, Dr. Ir. JUMADI, MMT, juga turut berbagi pengalaman mengenai Jawa Timur yang telah berkerjasama antar daerah di beberapa provinsi di Indonesia. Dia menjelaskan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Jatim pada tahun 2009-2014 dan 2014-2019 yang memiliki visi sebagai pusat agrobisnis terkemuka, berdaya saing global dan berkelanjutan.[inang.red.uns.ac.id]

Skip to content