Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mewisuda 1.440 wisudawan, Sabtu (13/06/2015) bertempat di Auditorium UNS dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor UNS Ravik Karsidi.
Acara wisuda ini didasarkan pada Surat Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 733/UN27/HK/2015 tentang Penetapan Wisudawan dan Peresmian Pemakaian Gelar Akademik bagi Lulusan Program Pascasarjana, Pendidikan Doktor Spesialis, dan Sarjana Universitas Sebelas Maret pada Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2014/2015 Tanggal 13 Juni 2015.

Acara wisuda ini dibagi menjadi 2 kloter, yaitu kloter pagi dan kloter siang. Pada kloter pagi, jumlah wisudawan berjumlah 733, yang berasal dari Program Pascasarjana, Program Pendidikan Dokter Spesialis, Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Sedangkan pada kloter siang jumlah wisudawan berjumlah 707 yang berasal dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Sampai wisuda ini jumlah lulusan Program Doktor, Magister, Dokter Spesialis, Profesi Akuntasi, dan sarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) sejak berdirinya hingga sekarang adalah 108.488 alumni dan 6.716 diantaranya lulus dengan predikat cumlaude.
Dalam pidato sambutannya, Ravik menjelaskan bahwa pada wisuda kali ini ada 28 wisudawan penerima beasiswa bidikmisi dan 21 diantaranya berhasil lulus dengan predikat cumlaude. Salah satunya adalah Devi Triasari, S.H. yang berhasil lulus dengan IPK 3,99. Selain itu, ada 18 wisudawan yang berasal dari luar negeri, 4 di antaranya merupakan lulusan jenjang S-1 dan 14 sisanya lulusan jenjang S-2.
“Kita sudah menyelesaikan satu step dalam kehidupan, yaitu lulus kuliah. Namun jangan terlalu terlena dengan ceremony pada hari ini, karena sebentar lagi kehidupan yang lebih keras akan segera kita hadapi setelah kita melangkah keluar dari sini. Perjuangan yang keras, persaingan yang ketat untuk memeroleh pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan, semua itu pasti susah, jika kita tidak percaya kepada Allah dan diri kita sendiri. Jadi, berdoa dan berusaha itu penting untuk meraih impian,” terang Devi dalam pidato sambutan mewakili wisudawan.
“Hari ini kami kembalikan Saudara sekalian kepada Bapak dan Ibu. Kita doakan semoga hidupnya (hidup wisudawan—Red.) barokah dan sukses,” tutup Ravik. [](azaria.red.uns.ac.id)