Alumni FK UNS Bahas Penyebab Lonjakan Gelombang Kedua Covid-19

UNS — Sejumlah alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam IKA UNS menggelar diskusi tentang mutasi SARS-CoV-2. Diskusi tersebut dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, Rabu (19/5/2021). Kedua pemateri yang hadir diantaranya dr. M. Syahril Mansyur dan dr. Pompini Agustina. dr. M. Syahril Mansyur merupakan Direktur Utama (Dirut) RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, sementara dr. Pompini Agustina merupakan dokter yang bertugas di RSPI Sulianti Saroso. Keduanya merupakan alumni dari FK UNS.

Acara diskusi bertajuk ‘Varian Baru SARS-CoV-2, Vaksin dan Waspada Gelombang ke-2’ dilatarbelakangi oleh terjadinya lonjakan kasus gelombang kedua yang melanda beberapa negara di dunia. Lonjakan tertinggi dari kasus Covid-19 melanda negara India dan disusul oleh Filipina, Pakistan, Kazaskhtan, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sebanyak 4 dari 7 negara tersebut berada di wilayah Asia Tenggara.

dr. M. Syahril Mansyur menjelaskan adanya kemungkinan lonjakan gelombang kedua yang terjadi di Indonesia. Ia menuturkan beberapa faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya gelombang kedua, di antaranya kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol Covid-19, pertemuan massa yang menimbulkan kerumunan, kemunculan varian yang lebih menular, dan minimnya cakupan vaksin.

Sejak Desember 2020, varian baru SARS-CoV-2 B.1.1.7 telah terdeteksi di Inggris. Varian yang sama juga telah terdeteksi di Indonesia pada Maret 2021 lalu.

“Semakin banyak infeksi di suatu populasi, semakin meningkat pula kemungkinan mutasi virus tersebut,” ujar dr. Pompini Agustina.

Selain kemunculan varian baru SARS-CoV-2 dan kewaspadaan terjadinya gelombang kedua di Indonesia, keluhan long covid yang diderita oleh penyintas Covid-19 juga perlu menjadi perhatian. dr. M. Syahril Mansyur mengungkapkan bahwa 63.5% pasien penyintas Covid-19 di Indonesia mengalami gejala long Covid, mulai dari kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sesak napas, dan lain -lain.

“Long Covid merupakan suatu gejala yang bisa muncul dan lama hilangnya setelah seseorang itu menjadi penyintas Covid,” tutur dr. M. Syahril Mansyur.

Pengalaman mengenai gejala long Covid juga diungkapkan oleh dr. Khoirul Hadi. Alumnus FK UNS tersebut mengatakan bahwa satu bulan setelah ia dinyatakan negatif Covid-19, ia merasakan gejala long covid seperti lemas, napas tidak nyaman, dan penurunan kualitas olahraga, yakni bersepeda.

Mutasi SARS-CoV-2 menjadi tantangan bagi seluruh warga di Indonesia, baik pemerintah maupun rakyatnya. dr. M. Syahril Mansyur menuturkan bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir ketika semua stakeholder ikut berperan dalam menjawab tantangan utama dari pandemi Covid-19. Selain mutasi SARS-CoV-2, tantangkan utama lainnya adalah penemuan vaksin, sikap masyarakat, penemuan obat, dan deteksi SARS-COV-2.

“Sebagai akademisi, kita bisa berperan dalam penemuan obat atau penemuan vaksin,” imbuh dr. M. Syahril Mansyur. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content