Alumni UNS Raih Juara 1 Ajang Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi

Alumni UNS Raih Juara 1 Ajang Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi

UNS — Kabar membanggakan datang dari pasangan muda alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yakni Burhan Efendi, lulusan Program S-2 Agronomi UNS bersama istrinya Nur Fitri Fatimah kini sedang menempuh Program S-2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) UNS. Keduanya dinobatkan sebagai juara 1 Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Selasa (21/6/2022).

Burhan dan Pipit, sapaan akrab Nur Fitri Fatimah mengaku bersyukur atas pencapaian ini.

“Tentunya, kami bersyukur dan merasa lega karena perjuangan selama ini terbayar dengan baik. Kami juga bisa memberikan kabar baik bagi teman-teman yang sudah mendoakan,” ujar Pipit.

Burhan menambahkan bahwa dirinya merasa terkejut ketika dinobatkan sebagai juara 1 Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Kemenpora.

“Nggak ngira malahan karena saya prinsipnya nothing to lose. Jadi, apapun hasilnya, ya diterima,” terang Burhan.

Alumni UNS Raih Juara 1 Ajang Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi

Pasangan muda ini berbagi perjalanan hidupnya kepada tim uns.ac.id hingga dapat meraih prestasi gemilang tersebut di Kantor UPT Humas dan Media UNS pada Senin (27/6/2022). Burhan dan Pipit mengenang kisah awal mula mereka berjumpa. Hal ini bermula pada tahun 2015, Pipit memutuskan untuk bergabung pada Forum Mahasiswa Islam Karanganyar (Formaiska) yang didirikan oleh Burhan pada tahun 2014. Di situ, mereka mulai berkolaborasi untuk mengerjakan program kerja yang ada di Formaiska. Dilanjutkan pada tahun 2016, Burhan menginisiasi Sekolah Tani Organik yang kini menjadi Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Baitul Fallah (MBF) dengan Pipit yang menjadi kepala sekolah di situ hingga saat ini, sementara Burhan menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) SD MBF sampai sekarang.

Tentu perasaan senang dan sedih pernah menghampiri keduanya ketika berada dalam satu wadah yang sama yakni SD MBF di Karanganyar, sementara perasaan cinta baru mekar pada keduanya di tahun 2021. Tepatnya pada tanggal 21 Maret 2021, Burhan dan Pipit memutuskan untuk mengikrarkan janji suci pernikahan di Jumapolo, Karanganyar. Saat itu, Pipit mengenang proses pernikahan mereka berdua.

“Pas itu prosesnya cepet banget. Kami ta’aruf dan cuma tiga pekan dari proses ta’aruf sampai nikah,” kenang Pipit.

Lebih lanjut, Burhan dan Pipit bercerita bahwa saat itu mereka memiliki cita-cita yang sama. Pipit ingin tetap tinggal di desa untuk membangun kehidupan sekitar yang lebih baik dan memberdayakan masyarakat. Pun sebaliknya, Burhan yang dulunya pernah merantau ke Bogor, memiliki tekad yang sangat kuat untuk kembali ke desa guna membangun sumber daya manusia dan alam di dalamnya. Pucuk dicinta ulam tiba, keduanya melangsungkan pernikahan dengan visi yang besar dan menjadi pasangan yang saling mendukung satu sama lain. Mereka juga saling mengisi satu sama lain, Pipit menjelaskan bahwa ia senang dengan hal-hal teknis, sementara Burhan merupakan seorang konseptor.

Saat itu, bagi mereka pernikahan bukanlah hanya sebuah perayaan yang menyatukan dua insan. Namun, potret pernikahan Burhan dan Pipit menggambarkan sosok keluarga yang bermanfaat bagi sekitarnya. Burhan menjelaskan bahwa hidup itu harus dapat bermanfaat bagi sesama.

Urip iku urup, bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang lain. Saya ingin membangun keluarga yang maslahat,” ujarnya.

Burhan dan Pipit mengaku, dalam mengikuti ajang ini terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi mereka hingga akhirnya mantap melangkahkan kaki turut serta pada ajang Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Kemenpora.

“Kami ingin mendukung program yang diadakan oleh pemerintah. Selain itu, kami juga ingin menambah jaringan yang berkelanjutan agar bisa memberikan manfaat ke depannya,” jelas Pipit.

Dalam mempersiapkan diri, Burhan dan Pipit mengusung karya yang mereka rintis bersama yakni SD MBF di Mojogedang. Pipit menjelaskan bahwa SD ini mengutamakan konsep Islami dan pendidikan karakter di dalamnya. Maka, nilai karakter diutamakan pada pendidikan di SD MBF. Uniknya, SD ini menanamkan sopan santun, adab dalam menghargai orang tua, serta bagaimana cara bersosialisasi pada tetangga. Selain memberikan siswa tugas akademik di rumah, terdapat tugas untuk mengantar makanan ke tetangga atau membantu orang tua di rumah bagi para siswanya.

Selain mengusung karya tersebut, mereka juga harus belajar materi seputar seks, reproduksi, parenting, dan finansial keluarga. Pada ajang ini, Burhan dan Pipit juga harus membuat profil diri dalam bentuk video yang dikumpulkan ke panitia. Mereka juga belajar tentang manajemen konflik dan keuangan, serta saat menghadiri acara final di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, mereka mengenakan baju adat Jawa Tengah.

Kala mengikuti ajang ini, mereka mengaku mendapatkan banyak afirmasi positif dalam hidup, seperti dapat bersilaturahmi dengan berbagai orang dari seluruh Indonesia, bertemu para juri yang kondang, mendapatkan inspirasi dari teman-teman seperjuangan, kebaikan yang ditularkan satu sama lain, dan tentunya bagi pemenang mendapatkan hadiah piala dan uang tunai. Saat itu juri yang hadir adalah Dr. H. M. Arorum Ni’am Sholeh, M.A. selaku Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Republik Indonesia (RI), Dr. Hj. Hetifah Sjaifuddin selaku Ketua Komisi X DPR RI, Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), dr. Lula Kamal, M.Sc. selaku dokter dan pemerhati kesehatan, serta Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid sebagai psikolog keluarga.

Alumni UNS Raih Juara 1 Ajang Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi

Atas perjuangan dan ketekunan pasangan muda tersebut, dinobatkanlah mereka sebagai juara 1 dengan hadiah piala dan uang tunai sebesar Rp 20 juta. Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, Burhan mengaku, dirinya terinspirasi dari Imam Syafi’i tentang maqashid syariah. Dalam berkeluarga, ia berprinsip untuk menjaga agama, dunia, keturunan, dan harta. Agama dijaga dengan cara beribadah, baiknya keturunan dijaga dengan membangun SD MBF agar dapat menyediakan pendidikan terbaik bagi anak mereka yang kini berusia lima bulan, menjaga harta dengan mengabdikan diri di dunia pendidikan, hingga menjaga jiwa dengan mengedepankan nilai adab.

Setelah pencapaian ini, ke depan Pipit dan Burhan berharap agar dapat membangun sumber daya guru di SD MBF agar lebih mengenal potensi masing-masing hingga melejitkannya. Mereka juga berharap agar SD MBF nantinya dapat menjadi role model pendidikan SD terbaik di Karanganyar hingga internasional di masa depan.

Di akhir wawancara, Burhan dan Pipit berbagi inspirasi kepada mahasiswa UNS agar memaksimalkan potensi yang dimiliki.

“Mumpung masih mahasiswa, waktunya masih bebas, maka dimanfaatkan potensi yang dimiliki sebaik mungkin agar bisa memberikan manfaat bagi orang sekitar karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” pesan Pipit.

Burhan menambahkan, agar mahasiswa saat ini dapat meneruskan perjuangan pahlawan dengan kebaikan.

“Mari kita teruskan perjuangan pahlawan yang dapat diisi dengan kebaikan sebisa mungkin,” ujar Burhan.

Di akhir mereka juga menambahkan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang besar, maka tidak perlu terburu-buru ketika hendak melaksanakannya agar dapat dipersiapkan dengan matang. Mereka juga berpesan, ketika memilih pasangan hendaknya yang bervisi besar dan dapat diajak bekerja sama karena bagi mereka, pasangan muda yang inspiratif adalah mereka yang mampu menjadi aktivis di luar, namun juga dapat menjadi pribadi yang meneduhkan di dalam rumah tangga. Maka, apabila sama-sama memiliki visi yang besar, hal-hal baik pun akan datang dan peradaban paling kecil yakni keluarga dapat dijaga dengan sebaik-baiknya.

Senyum masih melekat pada raut wajah keduanya kala wawancara berakhir. Langkah Pipit dan Burhan membuktikan bahwa alumni UNS berhasil bergerak bersama untuk meluaskan kebermanfaatan di lingkungan terdekatnya. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content