Mengenal Irfan, Alumnus UNS yang Mendedikasikan Diri di Dunia Sosial

Mengenal Irfan, Alumnus UNS yang Mendedikasikan Diri di Dunia Sosial

UNS — Irfan Nur Ikhsan, alumnus Program Studi (Prodi) Desain Interior (DI) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta merupakan sosok yang mendedikasikan dirinya dalam dunia sosial. Pria berusia 24 tahun ini, sukses merintis tiga usaha bersama teman-temannya. Tak hanya itu, ia juga sedang membangun komunitas Pati Peduli sejak tahun 2015 di kota asalnya, Pati.

Pria yang akrab disapa Irfan ini, merupakan pendiri dari usaha rintisan Tani-Go dan Sobat Kos. Keduanya, ia rintis ketika masih menyandang status mahasiswa UNS dan mengamini prinsip sociopreneur dalam menjalankannya. Tani-Go sendiri berfokus pada bidang pertanian. Walau Irfan tidak memiliki latar belakang pertanian, ia mau belajar di bidang ini. Tani-Go berdiri pada Maret 2021, fokus dari usaha rintisan ini adalah menyinergikan lahan kosong, investor, petani, dan pemasaran dalam bentuk projek budi daya. Kini, usahanya sedang fokus dalam proses budi daya talas untuk diekspor ke beberapa negara, yang sudah berjalan ke Australia salah satunya.

Mengenal Irfan, Alumnus UNS yang Mendedikasikan Diri di Dunia Sosial

Selain itu, usaha rintisan yang ia dirikan adalah Sobat Kos yang berdiri pada Juli 2020. Berbeda dengan Tani-Go yang menargetkan pemberdayaan petani dengan lahan yang ada, Sobat Kos merupakan usaha rintisan penyedia jasa. Di sini, para pengguna jasa Sobat Kos dapat mencari info seputar indekos, meminta bantuan jasa untuk membersihkan indekos, mengirimkan barang yang ada di indekos ke rumah, menata ulang ruang kamar indekos, dan merenovasi kamar indekos. Saat ini, Sobat Kos masih mengandalkan website dan Instagram sebagai media untuk menggaet pelanggan.

Tak berhenti di situ, Irfan juga mendirikan usaha bernama Utsman Catering. Di sini, ia menyediakan beraneka makanan yang dapat dipesan untuk acara tertentu. Sebenarnya, sebelum pandemi tiba, Utsman Catering merupakan sebuah warung makan ayam penyet yang terletak di sekitar kampus yang berdiri pada September 2019. Namun, setelah pandemi tiba, Irfan pun beralih ke usaha katering. Usaha ini menyasar mahasiswa dan masyarakat kota Surakarta, khususnya yang sedang memiliki acara luring.

Keberhasilan beberapa usaha yang sedang ia jalankan, tentu tak lepas dari kerja tim yang solid. Bahkan, atas usahanya, usaha rintisan yang ia dirikan pernah meraup empat pendanaan dalam kurun waktu satu semester dengan total dana Rp 63 juta. Ia menjalankan usaha-usaha tersebut dengan konsep sociopreneur. Ia ingin membantu banyak orang. Hal ini, juga berdampak ketika ia ingin merekrut karyawan, ia menekankan, mereka harus searah dengan tujuannya.

“Yang jelas visi misi kita harus sama yaitu usaha untuk membantu banyak orang,” ungkap Irfan kepada tim uns.ac.id, Rabu (29/9/2021).

Semangatnya untuk terus bermanfaat bagi khalayak, ia buktikan dengan tindakan nyata. Selain tiga usaha di atas, Irfan juga merupakan pendiri Pati Peduli. Komunitas pemuda yang aktif dalam hal sosial masyarakat di Pati dengan total anggota pengurus sejumlah 20 orang dan relawan sebanyak 100 orang. Jiwa sosialnya mulai tumbuh ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2015. Di situ, ia mendirikan Pati Peduli dan mengajak teman-teman sebayanya untuk ikut serta. Bukan hal yang mudah, hingga ia lulus kuliah, komunitasnya masih bisa bertahan. Namun, karena tim yang solid dan tujuan kebermanfaatan dari awal, hingga kini Pati Peduli masih berdiri. Irfan berharap, ke depan Pati Peduli dapat menjadi sebuah yayasan agar dampaknya semakin masif.

Kini, ia juga menjabat sebagai Kepala Pengembangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirta Mandiri di Pati sejak tahun 2019. Tak hanya di bidang usaha, Irfan juga ingin kontribusi sosialnya menjangkau komunitas dan desa yang ia tinggali.

Ketika ditanya mengapa ia sedemikian bersemangat dalam menjalankan hal-hal yang berhubungan dengan kepedulian sosial, Irfan selalu mengingat mimpi dan cita-citanya di masa depan yang tak jauh-jauh dari kebermanfaatan untuk orang banyak.

“Dalam mengejar itu, harus ingat mimpi. Terkadang, orang-orang itu sebenarnya bukan malas, namun hanya kehilangan motivasi. Maka, motivasi ini yang menjadi pendorong,” terangnya.

Irfan juga menekankan, dalam melakukan hal apa pun, ia memegang prinsip untuk menjadi jujur dengan karakter diri sendiri. Dengan begitu, ia menjadi sosok yang autentik. Ia percaya, dengan jujur pada karakter diri sendiri, orang-orang yang bekerja sama dengannya juga akan bertahan lama dan bekerja dengan tulus.

Mengenal Irfan, Alumnus UNS yang Mendedikasikan Diri di Dunia Sosial

Nilai-nilai luhur yang ia pegang, tidak terlepas dari hasil didikan UNS sebagai almamaternya. Ia mengaku bersyukur sempat menjadi mahasiswa UNS. Baginya, UNS telah memberikan lingkungan dan pengalaman yang positif. Di UNS, ia mengaku dapat menemukan teman yang satu visi dan misi, baik dalam sisi karakternya, dan dapat mendukung satu sama lain. Selain itu, ia juga dapat membentuk relasi yang positif.

Di akhir sesi wawancara, Irfan yang dulunya masuk UNS pada tahun 2015 dan sudah melalang buana di dunia sosial dan sempat menyicipi bangku kuliah di UNS, berpesan kepada mahasiswa aktif UNS. Ia yang sudah terjun di dunia pascakampus mewanti-wanti agar mahasiswa harus idealis namun juga realistis.

“Mahasiswa harus idealis tapi juga harus menyiapkan kehidupan yang realistis ya, setelah lulus dari kampus,” pesannya. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content