Mengenal Kans.id, Startup Rintisan Alumnus UNS untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan

Mengenal Kans.id, Startup Rintisan Alumnus UNS untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan

UNS — Berawal dari hobi pada kegiatan pemberdayaan masyarakat pertanian, alumnus Program Studi (Prodi) Penyuluhan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nugroho Hasan mendirikan Kans.id. Tak sendiri, Hasan yang juga CEO Kans.id mengembangkan startup tersebut bersama Rifka Atmajaya selaku CMO; Melga Yudistia AP selaku COO; dan Angelo Di Lorenzo selaku CFO.

Kans.id terbentuk dari hobi saya dan teman-teman pada kegiatan pemberdayaan masyarakat pertanian. Nah, dari situ kita melihat sebuah peluang untuk menjadi sebuah perusahaan yang mendampingi aktivitas pertanian khususnya ke arah organik dan terintegrasi,” ujar Hasan, Senin (20/2/2023).

Lebih lanjut, Hasan menuturkan bahwa sebelumnya Kans.id merupakan startup binaan UNS Innovation Hub (I-Hub) Tahun 2022. Sementara itu, latar belakang terbentuknya Kans.id karena banyaknya pengembangan teknologi pertanian dari perguruan tinggi maupun perusahaan, tetapi belum dapat dipastikan bisa mudah digunakan oleh masyarakat petani. Kemudian banyak program hibah dari pemerintah maupun CSR perusahaan untuk pemberdayaan masyarakat pertanian.

“Selain itu, juga banyak desa yang melaksanakan perencanaan pembangunan desa namun belum mengacu pada kebutuhan masyarakat lokal. Serta permasalahan hilirisasi produk hasil pemberdayaan masyarakat di pedesaan sehingga mengganggu keberlanjutan program. Maka dari itu, Kans.id hadir untuk mengatasi persoalan tersebut,” jelas Hasan.

Mengenal Kans.id

Hasan melanjutkan bahwa Kans.id merupakan konsultan pemberdayaan masyarakat dan pertanian berkelanjutan yang menawarkan pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pertanian berkelanjutan dari lembaga pemerintah, kampus, swasta, maupun pihak ketiga yang berbasis pada permasalahan utama komunitas dan kebutuhan mitra.

Pemilihan nama Kans.id dari Kans yang merupakan sebuah pelafalan dari kata dalam Bahasa Inggris Chances, yang berarti peluang. Oleh karena itu, Kans.id memiliki filosofi untuk membuka peluang bagi sektor pertanian di Indonesia khususnya dibidang pertanian organik dan berkelanjutan.

“Adapun produk dari Kans.id ada Kanslor, Kansmik, Kansplan, dan Kansell. Kanslor merupakan fasilitator pengembangan teknologi/pemberdayaan masyarakat perusahaan. Kansmik yakni fasilitator pengembangan teknologi/pemberdayaan masyarakat perguruan tinggi. Kemudian Kansplan yaitu fasilitator perencanaan pembangunan desa. Serta Kansell yakni fasilitator hilirisasi produk hasil pertanian,” terang Hasan.

Lebih lanjut, Hasan mengaku bersyukur karena tahun ini Kans.id tengah scale up bisnisnya ke arah pertanian organik dan berkelanjutan. Hal tersebut juga sejalan dengan visi Kans.id yakni kolaborasi untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pertanian berkelanjutan.

“Pada Tahun 2023 ini Kans.id memiliki target untuk dapat Go Nasional. Hal ini supaya Kans.id bisa lebih dikenal sebagai Konsultan Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanian Berkelanjutan yang mendampingi petani di beberapa provinsi di Indonesia melalui kerja sama dengan perusahaan, perguruan tinggi, dan stakeholder pertanian lainnya,” papar Hasan.

Suka Duka Hasan Rintis Kans.id

Hasan mengakui, dalam membangun sesuatu hal pasti ada suka dan dukanya. Tak terkecuali saat dirinya membangun Kans.id. Sebagaimana yang diungkapkan Hasan, sukanya dalam membangun Kans.id yaitu dirinya dapat mengimplementasikan ilmu saat menjadi mahasiswa PKP FP UNS. Seperti menjadi fasilitator petani dalam budidaya dan membukakan peluang pasar untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu contohnya, dalam project konversi organik padi Rojolele di Desa Glagahwangi, Klaten mampu meningkatkan pendapatan petani dari Rp5 juta menjadi Rp6 juta setiap petak lahan.

“Untuk dukanya tentu banyak terjadi dinamika di lapangan bersama petani, sehingga perlu improvisasi pendekatan kepada petani secara cepat. Namun meskipun begitu tetap asik sih,” lanjut Hasan.

Terakhir Hasan berpesan untuk jangan takut memilih berdasarkan passion kita. “Karena pasti ada jalan dari passion untuk jadi peluang manfaat dan membuka pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain,” tutup Hasan. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content