Wedangan IKA UNS Angkat Tema Idulfitri dan Kesucian Hati Menuju Masyarakat Madani

Wedangan IKA UNS Angkat Tema Idulfitri dan Kesucian Hati Menuju Masyarakat Madani

UNS — Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar Wedangan IKA UNS, Rabu (4/5/2022). Dalam wedangan yang memasuki seri ke-107 ini mengangkat tema ‘Idulfitri dan Kesucian Hati Menuju Masyarakat Madani untuk Indonesia Maju’.

Pembicara yang dihadirkan adalah Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh yang sekaligus merupakan Wakil Ketua Umum IKA UNS. Turut hadir Ketua Umum IKA UNS, Ir. Budi Harto, M.M. dan Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho.

Dalam sambutannya, Ir. Budi Harto berharap dengan datangnya Idulfitri ini dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, Ia juga menginformasikan bahwa pada 29 Mei mendatang akan digelar halalbihalal IKA UNS di Hotel Sahid, Jakarta. Ketum IKA UNS tersebut berharap agar para alumni dapat hadir karena saat ini kondisi sudah memungkinkan untuk berkumpul.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengatakan bahwa di Indonesia memiliki dua tradisi ketika Idulfitri tiba. Tradisi pertama adalah mudik. Ia mengatakan bahwa tahun ini terdapat lonjakan pemudik karena pemerintah telah memberikan kelonggaran agar dapat kembali ke kampung halaman.

Wedangan IKA UNS Angkat Tema Idulfitri dan Kesucian Hati Menuju Masyarakat Madani

“Tradisi kedua adalah silaturahmi. Ini kekuatan yang luar biasa. Kita di sini bisa sampai seminggu masih diselimuti semangat untuk bersilaturahmi. Termasuk acara malam hari ini,” kata Prof. Jamal.

Dalam materinya, Prof. Zudan menyampaikan bahwa banyak bangsa yang mengalami pertikaian karena masyarakatnya tidak dapat menjaga hawa nafsu dan amarah.

“Saya ambil contoh India. Ketika dijajah Inggris, India merupakan negara yang sangat besar, terlebih sebelum merdeka penduduknya terbesar di dunia karena Pakistan dan Bangladesh belum memerdekakan negaranya. Kalau sekarang, terbanyak adalah China, sekitar 1,4 miliar, kemudian disusul India dengan 1,3 miliar penduduk,” jelasnya.

Sementara, jumlah penduduk Pakistan saat ini sekitar 220 juta jiwa dan Bangladesh 160 juta jiwa. Oleh karena itu, apabila ketiga negara tersebut Bersatu, maka akan menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak.

Wedangan IKA UNS Angkat Tema Idulfitri dan Kesucian Hati Menuju Masyarakat Madani

“Ketika dimerdekakan oleh Inggris, Pakistan tidak mau ketinggalan. Jadi, yang Hindu bergabung dengan India dan yang Islam ke Pakistan. Kalau Indonesia pada tahun 1945 seperti itu, maka tidak akan ada Indonesia yang seperti sekarang dengan berbagai keragaman yang ada,” imbuhnya.

Prof. Zudan menekankan bahwa keragaman yang dimiliki Indonesia merupakan kekayaan yang luar biasa.
“Ini adalah bagian luar biasa yang harus dirawat dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan niat yang baik agar bisa berkontribusi dengan ibu pertiwi,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content