Wedangan IKA UNS: Ketua OJK Bicara Tekad Pemerintah Wujudkan Herd Immunity

Wedangan IKA UNS: Ketua OJK Bicara Tekad Pemerintah Wujudkan Herd Immunity

UNS — Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Prof. Wimboh Santoso mengatakan, pihaknya siap mendukung langkah pemerintah guna mewujudkan herd immunity pada tahun ini.

Tekad itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Wedangan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bertajuk “Gotong Royong Bantuan Kemanusiaan IKA UNS Peduli Pandemi Covid-19”, yang digelar melalui Zoom Cloud Meeting, Rabu (21/7/2021) malam.

“Khusus OJK yang dilakukan, termasuk dengan berbagai asosiasi, adalah mendaftarkan perusahaannya kepada bank di mana dia menjadi nasabah dan nanti akan dicatat dan dilaporkan bahkan akan dialokasikan vaksin oleh Kementerian Kesehatan dan dilaporkan kepada Bapak Presiden,” ujar Prof. Wimboh.

Walau Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi Indonesia baru bisa mencapai herd immunity pada tahun 2022, namun Prof. Wimboh menyampaikan Presiden RI Joko Widodo bertekad untuk mempercepat herd immunity di tahun 2021. Caranya, dengan menggelar vaksinasi Covid-19 melalui berbagai jalur, seperti yang dilakukan TNI dan Polri.

“Presiden minta agar mempercepat 1,5-2 juta vaksin menggunakan berbagai jalur. Pemerintah sulit kalau sendirian. Sekarang vaksin distribusinya ke masyarakat juga tidak gampang dan vaksin mandiri distribusinya ke masyarakat juga sulit. Jadi, pemerintah menyinergikan seluruh pemangku kepentingan dan perangkat daerah,” ungkapnya.

Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Sebab, saat ini masih ada sejumlah kendala dalam penanganan pandemi Covid-19. Diantaranya, rata-rata pelaksanaan vaksinasi harian tidak merata, kecepatan pelaksanaan vaksinasi per daerah juga tidak merata, dan target vaksinasi 208,3 juta baru dapat tercapai apabila mampu menyuntikkan 1,4 juta dosis/ hari.

Wedangan IKA UNS: Ketua OJK Bicara Tekad Pemerintah Wujudkan Herd Immunity

“Perlu juga sinergi dengan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari universitas, sektor ekonomi esensial, sektor ekonomi kritikal, dam sektor ekonomi non-esensial. Universitas silakan, link mendapatkan vaksin bukan hal yang sulit asal ada KTP, bisa berkumpul di kampus, bisa dialokasikan vaksin langsung dan gratis,” pungkasnya.

Di hadapan Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho, Ketua IKA UNS Ir. Budi Harto, dan tamu undangan lainnya, ia mengingatkan apabila langkah untuk mewujudkan herd immunity juga harus didukung dengan upaya memperkuat imunitas tubuh. Seperti, rajin berolahraga, mengonsumsi masakan sehat, dan meminum vitamin.

Kemudian, cara lainnya adalah disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Prof. Wimboh menambahkan, masyarakat dan perusahaan juga harus memahami pentingnya 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment. Ketiga hal itu, disebutnya, dapat menjadi kunci untuk menekan angka penularan SARS-CoV-2 yang akhir-akhir ini jumlahnya terus melonjak drastis.

“Ini yang pemerintah akan all-out sehingga ada RS darurat. Semua lembaga, masyarakat, dan pengusaha apabila ada yang kena virus dan positif harus di-tracing. Ini barangkali yang orang sering lupa. Kami juga lakukan di OJK. Semua pegawai kami PCR. Kalau ada yang positif kita tracing lantas yang kontak dengan pegawai diisolasi dulu,” tambah Prof. Wimboh. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content