Pakar Virus UNS Beri Pemaparan Mengenai Pandemi Covid-19 dari Perspektif Islam

Pakar Virus UNS Beri Pemaparan Mengenai Pandemi Covid-19 dari Perspektif Islam

UNS — Dipercaya sebagai narasumber di Kajian Ramadan 1442 H UNS yang dilaksanakan pada Rabu (5/5/2021), Prof. Sutarno memaparkan materi mengenai pandemi Covid-19 dari perspektif Islam. Hingga kini, virus yang ditemukan pada tahun 2019 tersebut telah menginfeksi lebih dari 146 juta jiwa dan merenggut nyawa lebih dari 3 juta jiwa di seluruh negara di dunia. Sementara di Indonesia, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 106 juta jiwa dan merenggut lebih dari 44 ribu jiwa.

Penelitian terbaru menyatakan bahwa virus Covid-19 terus bermutasi, seperti yang terjadi di Negara India. Prof. Sutarno mengungkapkan bahwa virus serupa pernah terjadi di masa Rasulullah dan para sahabatnya. Wabah tersebut dikenal dengan tha’un. Wabah tha’un juga menular dengan cepat dan menelan ribuan korban. Oleh karena itu sebagai upaya pencegahan, Rasul memerintahkan umatnya untuk tidak berdekatan dengan penderita maupun wilayah yang terkena wabah tersebut.

“Sebuah hadist menuliskan, ’apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu,” terang Prof. Sutarno.

Pandemi Covid-19 Menurut Pandangan Islam

Apabila dilihat dari kemiripan wabah tha’un dengan pandemi Covid-19, para ulama Islam memiliki cara yang berbeda dalam menyikapi peristiwa tersebut. Sebagian ulama menilai bahwa Covid-19 merupakan azab dari Allah SWT atas kemurkaan-Nya. Sebagian lainnya beranggapan bahwa wabah tersebut merupakan bencana alam akibat aktivitas manusia yang berdampak pada perubahan keseimbangan ekosistem makhluk hidup di bumi.

“Logikanya karena kebutuhan habitat buatan untuk manusia semakin bertambah sehingga dengan terpaksa hewan-hewan dan tumbuhan yang hidup di alam bebas dengan segala macam bentuk mikroorganismenya dirombak dan dihancurkan sehingga mengganggu ketidakseimbangan lingkungan di sekitar kita,” ujar Prof. Sutarno.

Beberapa kalangan ulama juga beranggapan bahwa pandemi Covid-19 merupakan bentuk cobaan dari Allah SWT yang sengaja diturunkan ke bumi untuk mengangkat derajat para hamba-Nya. Adapula ulama yang menilai bahwa pandemi Covid-19 merupakan bentuk kasih Allah SWT karena wabah tersebut menyadarkan banyak hal yang sebelumnya luput oleh perhatian manusia.

Segala bentuk pencegahan yang selama ini telah digalakkan oleh Pemerintah menjadi bentuk usaha dan kesabaran umat Islam dalam menghadapi wabah Covid-19. Beragam bentuk pencegahan tersebut diantaranya mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Dalam perspektif agama, upaya tersebut sudah syar’i dan juga sesuai dengan riset-riset sains yang telah dilakukan,” imbuh Prof. Sutarno.

Prof. Sutarno juga menuturkan bahwa pelaksanaan upaya pencegahan tersebut bisa menjadi bentuk ibadah manusia.

“Dalam rangka menghentikan penyebarannya, mudah saja asal kita disiplin. Kan, sebetulnya virus ini secara ilmu biologi merupakan benda mati. Dia akan menjadi benda hidup ketika bertemu dengan media hidup. Makanya begitu seseorang terinfeksi dan tidak menularkan ke orang lain, maka hanya berhenti di situ saja. Jika sistem imunnya sudah mampu menghabisi virus tersebut, ya sudah habis,” Jelas Prof. Sutarno.

Peran Pemuka Agama dalam Menghadapi Covid-19

Peristiwa wabah Covid-19 menuntut pada pemuka agama untuk ikut menyelaraskan antara keimanan dengan rasionalitas akal dalam menyikapi permasalah tersebut. Oleh karena itu, umat Islam seharusnya tidak hanya mengandalkan ritual, namun juga mempraktikkan upaya-upaya pencegahan penularan Covid-19 sesuai anjuran ahlinya.

“Jadi, semacam itu mestinya digabungkan. Ada ahli Covid dari bidang-bidang kesehatan dan ilmunya digabung dengan bagaimana kita menjalankan ritual keagamaan kita ini,” ujar Prof. Sutarno.

Di akhir pemaparannya, Prof. Sutarno mengutip sebuah penelitian yang dilakukan oleh Eman Supriyatna. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dalam pandangan islam pandemi Covid-19 merupakan ujian dari Allah kepada umat manusia agar bisa mengingat kembali bahwa Allah Maha Kuasa atas segala-galanya di dunia. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content