Peneliti PSB UNS Beri Pembinaan Kelurahan Tangguh Covid-19

UNS — Tiga peneliti Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Sosialisasi dan Pembinaan Kelurahan Tangguh Covid-19 via daring pada Rabu (9/9/2020). Program dari Prof. Chatarina Muryani, Dr. Yasin Yusup dan Sorja Koesuma M.Si tersebut diperuntukkan bagi empat kelurahan di Surakarta. Yakni masyarakat Kelurahan Sangkrah, Semanggi, Kedung Lumbu, dan Joyosuran.

Tidak sendiri, tiga peneliti ini pun menggandeng Lusi nuryanti, Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Agus Subagyo, S.iT. M.Gizi dari Dinas Kesehatan Surakarta untuk memberikan dua materi dalam aspek berbeda.

Lusi yang merupakan dosen Psikologi UMS lebih menyoroti dampak psikologis adanya pandemi yang rentan dialami masyarakat. Dalam materi berjudul ‘Membangun Bersama Kesejahteraan Psikologis Selama Pandemi’, ia memaparkan enam dampak tersebut. Yaitu kecemasan, rasa takut berlebihan, bingung, stres, stigma, juga rasa percaya.

Rasa percaya dalam hal ini, imbuh Lusi, perkembangannya cukup dinamis dan naik turun. Baik kepada diri sendiri, tenaga kesehatan, pemerintah, dan lain-lain. Sementara itu, dampak berupa kebingungan berkaitan dengan akses informasi, mencari bantuan, dan kekhawatiran pada masa depan.

“Misalnya mahasiswa yang hampir lulus, sudah merencanakan wisuda, lalu kerja di mana. Tapi dengan kondisi ini, seolah-olah masa depan harus menyesuaikan keadaan dan tidak pasti. Kemudian dampak stres yang berakibat pada masalah tidur, masalah makan, sensitif, suasana hati tidak baik. Membaca perkembangan kasus ada juga yang bisa menimbulkan tekanan dan kekhawatiran berlebih, jika seperti ini, perlu menyeleksi informasi dan gunakan ponsel seperlunya,” jelas Lusi.

Untuk meminimalkan dampak psikologis tersebut, Lusi membagikan beberapa tips. Ia menyebutnya sebagai cara menjadi tangguh, baik secara komunitas maupun secara pribadi. Di tingkat komunitas salah duanya adalah menjaga ketahanan pangan dan fasilitas kesehatan.

Kemudian, menjadi tangguh sebagai pribadi diantaranya dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga komunikasi, mengelola stres, mengelola aktivitas, memiliki tujuan hidup, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Mengelola aktivitas berupa memiliki kegiatan rutin dan hobi yang dapat dilakukan selama pandemi ini.

“Memiliki kegiatan rutin akan membuat otak dan fisik kita bergerak. Sehingga berkurang waktunya untuk memikirkan hal tidak penting dan sering membuat cemas. Kegiatan itu bisa berupa hobi yang menghasilkan sesuatu yang menyenangkan. Misal berkebun, memasak. Walaupun sedikit demi sedikit, badan tetap bergerak,” tutur Lusi.

Di sisi lain, Agus Subagyo selaku Kepala Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Surakarta menjelaskan berbagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19 yang memang harus terus diedukasi untuk masyarakat.

Agus pun menekankan pentingnya pemahaman pola kehidupan baru yang bukan berarti kembali pada pola sebelum pandemi. Melainkan masyarakat dapat menjadi normal ketika menerapkan pola kehidupan baru yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tujuannya agar masyarakat tetap produktif dan aman dari Covid-19.

“Masuk kenormalan baru, seringkali orang berfoto bersama tanpa jaga jarak, lepas masker. Seharusnya tidak demikian, jadi tetap gunakan masker dan menjaga jarak. Lalu untuk balita dan lansia, upayakan tidak bepergian jika tidak perlu karena termasuk kelompok rentan Covid-19,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Sorja Koesuma, S.Si., M.Si sebagai salah satu peneliti juga memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia menjelaskan jika program Kelurahan Tangguh ini merupakan program tahunan yang dimulai pada tahun lalu. Hanya saja, untuk tahun ini tema yang diangkat diubah menjadi Covid-19.

“Awalnya program ini bertujuan untuk membina masyarakat Surakarta agar tangguh dan siap menghadapi bencana. Seperti banjir dan kebakaran. Namun di 2020 ini, ada bencana non-alam yaitu Covid-19. Sehingga kita ubah temanya menjadi Desa atau Kelurahan Tangguh Covid-19,” ujar Sorja. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content