Rektor UNS Ingatkan Pentingnya Olahraga Saat Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19

UNS – Tahun ini umat Islam di seluruh Indonesia menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dengan nuansa yang berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh adanya bahaya penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang tengah melanda Indonesia. Berdasarkan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh Tim Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19, masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Melihat adanya ancaman penyebaran Covid-19 saat bulan suci Ramadan, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho, mengingatkan bila kondisi tubuh yang tidak bugar berpeluang membuat tubuh mudah tertular Covid-19. Hal tersebut disampaikan Prof. Jamal saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar bertajuk ‘Olahraga di Tengah Puasa dan Pandemi Covid-19: Sehat, Sportivitas, dan Leadership’ yang digelar oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes), Senin (18/5/2020).

“Mengapa kita harus berolahraga, karena ada dimensi metakognitif. Itu meliputi descriptive, apa yang terjadi? Diagnostic, mengapa bisa terjadi? Predictive, apa yang akan terjadi? Dan, perspective apa yang harus dilakukan? Itu berbasis pada higher order thinking skills,” ujar Prof. Jamal mengawali materinya.

Di hadapan 300 peserta webinar, Prof. Jamal turut mengingatkan adanya potensi gangguan kesehatan yang dapat dialami umat Islam saat menjalankan ibadah puasa. Diantaranya adalah dehidrasi, peningkatan asam lambung, kelelahan, batuk, dan sembelit.

“Perubahan pola makan saat puasa itu bisa mempengaruhi kondisi tubuh saat berpuasa. Sehingga kita harus berhati-hati dengan dehidrasi yang ditandai dengan bibir pecah-pecah, kulit kering, dan urine berwarna serta berbau. Ada juga asam lambung karena perut kosong. Kelelahan karena tubuh tidak mendapat nutrisi yang cukup. Kemudian, batuk karena kalau kita berbuka tidak sabar langsung makan yang manis-manis ditambah es batu. Terakhir adalah sembelit yang membuat buang air besar tidak lancar,” terang Prof. Jamal.

Saat membahas materi diagnostic yang telah disebutkan di awal materi, Prof. Jamal mengatakan bila orang Lanjut Usia (Lansia) paling rentan terinfeksi Covid-19. Selain itu, penyakit bawaan yang sudah diidap pasien juga berpeluang memperparah kondisi dan berpeluang mengakibatkan kematian.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Jamal juga menjelaskan kiat dalam meningkatkan imun terhadap Covid-19 disaat menjalankan ibadah puasa agar tetap sehat dan bugar.

Perspective. Apa yang harus dilakukan? Maintenance dan meningkatkan imun terhadap Covid-19 disaat puasa agar tetap sehat itu bisa dilakukan dengan tips cegah Covid-19. Caranya adalah memilih makanan penguat imunitas, seperti yoghurt, bayam, kunyit, dan brokoli. Dan yang kedua adalah menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga, istirahat, kelola stres, dan yang paling penting tidak merokok,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, webinar turut dihadiri pula oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zanudin Amali, Rektor Unnes, Prof. Fathur Rokhman, dan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof. Nurhasan. Humas UNS/Yefta

Skip to content