Rektor UNS: Level PPKM Turun, Persentase Mahasiswa yang Mengikuti PTM akan Ditambah

Rektor UNS: Level PPKM Turun, Persentase Mahasiswa yang Mengikuti PTM akan Ditambah

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah memulai Perkuliahan Tatap Muka (PTM) sejak Senin (6/9/2021) yang lalu. Di hari pertama, hanya ada tiga fakultas di UNS yang diizinkan menyelenggarakan PTM.

Ketiga fakultas tersebut adalah Fakultas Hukum (FH) UNS, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, dan Fakultas Kedokteran (FK) UNS.

Dalam penyelenggaraan PTM, UNS mengedepankan prinsip bersyarat dan bertahap. Bersyarat artinya mendapat izin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, mahasiswa mendapat izin dari orang tua, tidak memiliki komorbid, dan sudah mendapat vaksinasi Covid-19 minimal satu kali.

Sedangkan, bertahap artinya ruang perkuliahan hanya boleh diisi 30 persen dari kapasitas normal. Dan, di hari pertama PTM di UNS, jumlah mahasiswa yang hadir berkisar 15-25 saja dan khusus diperuntukkan bagi mahasiswa semester satu.

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho mengatakan, persentase 30 persen yang diizinkan tersebut diterapkan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Surakarta berada di level 3.

Apabila di kemudian hari level PPKM di Kota Bengawan turun, maka tidak menutup kemungkinan UNS akan menambah persentase mahasiswa yang dapat mengikuti PTM.

“Maksimal kami baru memberanikan 30 persen saja di semester satu. Dengan menurunnya level 4 ke-3 itu artinya membuka (red: PTM). Dari level 3 ke-2 menambah dari 30 persen baru bisa 40 persen. Dari level 2 ke-1 nanti ya tambah lagi,” ujar Prof. Jamal dalam Lunch Talk Berita Satu TV, Minggu (26/9/2021) siang.

Prof. Jamal yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyampaikan, selama PPKM di Kota Surakarta berada di level 3, maka hanya mahasiswa dari Solo Raya yang diizinkan mengikuti PTM.

Namun, UNS akan tetap memperhatikan situasi penyebaran Covid-19 di berbagai wilayah. Jika level PPKM di Kota Surakarta turun lagi, maka mahasiswa dari luar Solo Raya yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan diizinkan mengikuti PTM.

“Kita akan mencoba dari Solo kemudian Jateng. Dan, kalau Jateng bisa, Insyaallah kita buka utuk seluruh Indonesia,” jelas Prof. Jamal Wiwoho.

PTM di UNS Dipuji Epidemiolog Griffith University, Australia

Rektor UNS: Level PPKM Turun, Persentase Mahasiswa yang Mengikuti PTM akan Ditambah

Epidemiolog asal Griffith University, Australia Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH memberikan apresiasinya kepada UNS yang sudah berani menyelenggarakan PTM dengan prinsip bersyarat dan bertahap.

Dalam Lunch Talk Berita Satu TV, Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH menyebut mobilitas di kampus tidak bisa disamakan dengan lingkungan TK-SMA.

Sebabnya, kampus tidak hanya menjadi tempat berkumpul mahasiswa dari berbagai daerah, namun juga banyak dosen, tenaga kependidikan, dan karyawan yang bekerja.

Oleh sebab itu, perlu adanya pola yang harus diterapkan para pimpinan perguruan tinggi guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungaan kampus, seperti yang telah diterapkan UNS.

Ia secara khusus memuji langkah UNS yang hanya mengizinkan mahasiswa dari wilayah Solo Raya yang dapat mengikuti PTM dan memiliki Satgas Covid-19 internal.

“Saya senang dengan pola yang disampaikan Prof. Jamal. Sudah banyak dan tepat sehingga bisa jadi percontohan. Tadi sudah dicontohkan di tempat Prof. Jamal yang masuk pertama ya tahun pertama. Ini penting karena selain mereka harus diprioritaskan karena baru masuk ke dunia kampus, termasuk di sini ini terbatas kapasitas jadi mereka harus diprioritaskan,” tutur Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content