Sah, UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Investasi/BKPM RI

Sah, UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Investasi/ BKPM RI

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI bertempat di Gedung Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, Rabu (18/5/2022) siang.

Penandatanganan naskah Nota Kesepahaman dilakukan oleh Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi (Risnov) UNS, Prof. Kuncoro Diharjo, dan Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM RI, Riyatno, dengan disaksikan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan (UNS), Prof. Ahmad Yunus.

Sah, UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Investasi/BKPM RI

Nota Kesepahaman itu ditandatangani untuk penguatan peran dan kontribusi penanaman modal dalam meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

Sementara, untuk ruang lingkup yang disepakati, meliputi pendidikan dan pelatihan, penelitian dan kajian bersama terkait perencanaan, kebijakan dan peraturan penanaman modal, serta kemudahan berusaha, dan seminar dan publikasi bersama.

Dalam Nota Kesepahaman, turut disepakati dukungan terhadap usaha skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan usaha rintisan (startup) yang didirikan oleh sivitas akademika dan UMKM/Startup binaan UNS.

Sah, UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Investasi/ BKPM RI

Menanggapi kolaborasi yang dijalin dengan Kementerian Investasi/BKPM RI, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, mengaku bersyukur dan mengucapkan rasa terima kasihnya

Ia berharap supaya Nota Kesepahaman yang telah diteken memberi banyak manfaat bagi UNS, terutama dalam pengembangan bisnis yang dikembangkan mahasiswa supaya cita-cita menjadi entrepreneur university dapat tercapai.

“Terima kasih Pak Bahlil dan segenap jajaran Kementerian Investasi/BKPM RI yang sudah mengunjungi UNS,” ujar Prof. Jamal.

Pesan Prof. Jamal

Dalam sambutannya secara daring, Prof. Jamal mengatakan bahwa UMKM memainkan peran yang sangat penting bagi perekonomian nasional lantaran mampu memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen.

“UMKM juga menyumbang 60 persen pendapatan domestik bruto (PDB) nasional, penyumbang 58 persen dari total investasi, dan 14 persen dari total ekspor nasional,” jelasnya.

Selain UMKM, Prof. Jamal juga menyinggung besarnya potensi dari pertumbuhan startup terutama selama pandemi Covid-19- yang dinilai memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.

Dari dua bidang tersebut, Prof. Jamal lantas menekankan pentingnya upaya bersama untuk mengakselerasi bisnis, khususnya dalam mengembangkan kapasitas bisnis dan pemasaran.

Salah satu caranya adalah mengoptimalkan peran digitalisasi dalam beberapa aspek bisnis, termasuk bidang pemasaran, keuangan dan operasional.

“Peluang pengembangan UMKM dan startup masih terbuka lebar. Momentum pertumbuhan ekonomi digital di masa pandemi Covid-19 di bidang investasi digital Indonesia merupakan momentum berharga dan harus dikembangkan khususnya pada generasi muda,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Y.C.A Sanjaya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content