Mahasiswa UNS Bantu Mengolah Strategi Pemasaran Beras Mentik di Kelurahan Bolong, Karanganyar

Mahasiswa UNS Bantu Mengolah Strategi Pemasaran Beras Mentik di Kelurahan Bolong, Karanganyar

UNS — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pengabdian masyarakat di Kelurahan Bolong, Kabupaten Karanganyar. Mahasiswa yang terdiri dari 10 orang tersebut tergabung dalam Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS.

Pengabdian masyarakat yang mereka lakukan berupa pembuatan strategi dan inovasi dalam pemasaran beras mentik di Kelurahan Bolong. Ketua tim, Shelly Anisa Dwianti mengatakan bahwa pemilihan lokasi pengabdian karena salah satu produk unggulan di sana adalah beras mentik.

“Kegiatan yang kami lakukan antara lain pelatihan pembuatan data inventaris dan stok produk, pelatihan branding produk, digital marketing,  dan pembuatan video marketing. Kegiatan pelatihan pembuatan data inventaris dan stok produk ini bertujuan untuk membantu dalam pengecekan stok produk beras mentik yang tersedia,” jelasnya, Senin (4/7/2022).

Selain itu, tidak hanya pelatihan foto produk, tetapi juga dilanjutkan dengan diskusi untuk rebranding logo dan kemasan sesuai dengan identitas beras mentik khas Bolong. Sementara, pelatihan digital marketing yang dilakukan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan penjualan produk.

“Pelatihan digital marketing ini diharapkan dapat membantu memperluas pasar beras mentik khas Bolong sehingga dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat di luar Kabupaten Karanganyar. Kegiatan terakhir yaitu pembuatan video marketing yang juga merupakan salah satu bentuk branding pemasaran berupa video yang diunggah di platform sosial media sebagai media pemasaran,” imbuhnya.

Selama sekitar tiga bulan, program-program yang diadakan mereka telah membawa dampak bagi masyarakat setempat, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT) Manunggal Usaha. Sebelumnya, mereka hanya memasarkan beras mentik di sekitar Kelurahan Bolong saja, tetapi saat ini sudah semakin luas karena dipasarkan melalui marketplace berupa whatsapp bisnis dan facebook marketplace.

Selain itu, dulu dalam promosi, mereka hanya memfoto produk seadanya, tetapi saat ini sudah memperhatikan detail-detail produk sehingga lebih menarik. Pembuatan logo produk dan kemasan yang dilakukan oleh Tim Hibah MBKM UNS ini juga membuat kemasan beras mentik semakin menarik. Tidak hanya itu, banyak perubahan lainnya dalam upaya pemasaran beras mentik ini.

Shelly berharap melalui pondasi pemasaran digital yang telah terbentuk dapat dikembangkan lagi.

“Semoga terus dikembangkan agar terbentuk pemasaran digital yang solid untuk menjangkau target konsumen secara cepat, tepat, dan luas. Hal ini juga agar produk makin dikenal masyarakat luas sehingga mampu meningkatkan penjualan hingga pendapatan petani,” harap Shelly. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content