Tim Bengawan UV UNS dan Dosen Teknik Mesin Melakukan Pengabdian Masyarakat Berbasis Teknologi di Kampung Lele Boyolali

Tim Bengawan UV UNS dan Dosen Teknik Mesin Melakukan Pengabdian Masyarakat Berbasis Teknologi di Kampung Lele Boyolali

UNS — Tim Bengawan Unmanned Vehicle (UV) bersama Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pengabdian masyarakat. Pengabdian ini berbasis teknologi di Kampung Lele Desa Tegalrejo, Sawit, Kabupaten Boyolali.  Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka penerapan teknologi budi daya perikanan yang telah dikembangkan oleh Tim Bengawan UV sejak Juli tahun lalu.

Pada Rabu (1/6/2022), Tim Bengawan UV bersama Dosen Teknik Mesin FT UNS, Dr. Eng. Aditya Rio Prabowo berkunjung ke Kampung Lele.  Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan menerapkan sebuah kapal tanpa awak yang dilengkapi sensor monitoring kualitas air dan pemberian pakan secara otomatis. Sebelum melakukan development teknologi, mereka melakukan survei kepada pembudidaya yang ada di Kampung Lele. Hal ini untuk mengetahui kendala yang dialami selama proses budi daya sehingga pelaksanaan kegiatan ini benar-benar membantu masyarakat yang ada di sana.

Dr. Eng. Aditya Rio Prabowo berharap agar pengabdian ini dapat membantu kendala yang dialami masyarakat khususnya peternak lele yang ada di Boyolali.

“Saya juga melihat alat yang dibuat anak-anak tim Bengawan UV sudah sangat siap diterapkan. Selain dikembangkan dengan uji coba mandiri, alat yang dibuat juga diikutkan dalam salah satu lomba teknologi di Amerika Serikat,” tuturnya.

Darseno, salah satu ketua kelompok pembudidaya Mina Karya Utama di Kampung Lele mengatakan bahwa Kampung Lele sudah terkenal sebagai penghasil komoditas lele yang memiliki kualitas terbaik di pasaran. Namun, dalam budi daya masih mengalami berbagai kendala.

 “Hal ini karena pembudidaya masih banyak yang menggunakan cara tradisional dalam melakukan budi daya. Kendala tersebut antara lain kurangnya efisiensi waktu dan jumlah pemberian pakan pada ikan, kualitas air pada kolam yang sering berubah setiap saat, penyakit yang disebabkan karena kualitas air, fluktuasi harga jual komoditas, dan pemasaran sejak masa pandemi yang menurun,” jelasnya.

Fahri Setyo Utomo selaku koordinator dari tim Bengawan UV mengatakan alasan mereka untuk mengembangkan teknologi dan melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Lele. Lebih lanjut, Ia menjelaskan proses rangkaian kegiatan pengabdian yang dilaksanakan.

“Kami mengawali dengan survei lokasi untuk penerapan alatnya, setelah itu kami sesuaikan hasil development teknologi alat dengan kondisi lapangan. Ini sudah kami lakukan pada 12 Januari 2022 lalu,” jelas Fahri.

Rangkaian selanjutnya adalah pengondisian alat di kolam pembudidayaan, sosialisasi penggunaan alat kepada kelompok pembudidaya, pendampingan uji coba alat di lapangan, dan evaluasi. Tahap terakhir adalah serah terima alat kepada kelompok budi daya untuk digunakan dalam pembudidayaan ikan. Seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan sejak April hingga Agustus 2022 mendatang.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga disambut baik oleh masyarakat pembudidaya ikan lele di Kampung Lele, Boyolali. Hal ini diungkapkan oleh salah satu anggota kelompok budi daya Karya Mina Utama, Tri .

“Kami selaku pembudidaya yang ada di Kampung Lele ini sangat menerima kegiatan yang dilakukan oleh tim Bengawan UV dan dosen UNS. Dengan adanya teknologi yang diterapkan, kami berharap dapat membantu kendala-kendala yang kami alami serta hasil budi daya ikan lele dapat panen maksimal,” ungkap Tri. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content