UNS — Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. resmi dilantik menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Pelantikan dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di Jakarta pada Rabu (22/2/2023).
Kepada uns.ac.id, Prof. Nunuk menyampaikan akan menjalankan tugas sebagai Dirjen GTK ini dengan sebaik-baiknya. “Mohon doa restu dan dukungannya, semoga saya bisa menjalankan amanah ini. Saya memiliki komitmen untuk menyelesaikan permasalahan guru di seluruh Indonesia,” terang Prof. Nunuk, Sabtu (25/2/2023).
Prof. Nunuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika UNS yang telah memberikan dorongan dan dukungan. “Saya bisa di titik ini berkat dukungan dari keluarga besar UNS. Bahkan Bapak Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho sangat mendukung dan memberikan ijin kepada saya untuk berkiprah di Kemendikbudristek,” imbuh Prof. Nunuk.
Sebelum meniti karir di Jakarta, sejak tahun 1990, Prof. Nunuk menjadi tenaga pengajar di S-1 Pendidikan Sejarah FKIP UNS. Kemudian di tahun 2017 hingga 2020, Prof. Nunuk ditunjuk menjadi Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kemendikbudristek. Bahkan dalam waktu bersamaan, beliau juga dipercaya menjadi Kepala Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS hingga Juni 2020. Dan di tahun 2020, perempuan kelahiran Karanganyar, 8 November 1966 ini mendapat amanah sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal GTK Kemendikbudristek. “Jadi sebelum dilantik menjadi Dirjen, saya menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal GTK dan delapan bulan ini juga merangkap sebagai Plt. Dirjen GTK. Saya terpanggil untuk mengikuti seleksi ini dan dari berbagai calon, Alhamdulillah saya terpilih untuk mengemban amanah ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengaku bangga karena salah satu tenaga pengajar FKIP UNS dilantik sebagai Dirjen GTK Kemendikbudristek. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan pemerintah terhadap dosen-dosen UNS meningkat. “Sebelum jadi Dirjen, Prof. Nunuk ini menjadi Sekjen GTK lalu Plt. Dirjen GTK. Ini menunjukkan prestasi beliau bagus. Saya ucapkan selamat dan sukses untuk Prof. Nunuk Suryani atas dilantiknya menjadi Dirjen GTK Kemendikbudristek,” ujar Prof. Jamal. HUMAS UNS
Dalam jumpa pers yang diadakan pada Minggu (29/1/2023) di Auditorium FK UNS, Wakil Ketua 1 AIPKI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH. menyampaikan bahwa terdapat empat garis besar hasil rapat kerja nasional Forum Dekan AIPKI.
“Pertama, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis dilaksanakan oleh institusi pendidikan sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Kedua, realisasi insentif dan beasiswa bagi peserta didik PPDS sesuai undang-undang. Kemudian, penguatan implementasi Academic Health System (AHS) melalui Keputusan Presiden untuk memenuhi kebutuhan dokter dan dokter spesialis di Indonesia yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan kualitas,” terangnya.
Selain itu, poin rekomendasi keempat adalah pembukaan Prodi Kedokteran baik sarjana maupun profesi hanya ditujukan bagi wilayah yang masih membutuhkan di luar Jawa dan Bali. Hal tersebut sebagai upaya pemerataan dokter di Indonesia.
“Lalu, bagi universitas-universitas yang membuka Prodi Kedokteran dengan akreditasi A, dapat menaikkan jumlah mahasiswa 10-20% sehingga harapannya jumlah dokter dapat terpenuhi. Meskipun, mungkin baru lima atau sepuluh tahun lagi baru terasa karena pendidikan dokter kan lama, paling tidak sekitar lima setengah tahun baru bisa jadi dokter. Belum lagi kalau nanti ambil profesi, bisa semakin lama lagi,” imbuhnya.
Tujuan dari pembukaan Prodi Kedokteran hanya bagi wilayah di luar Jawa dan Bali yaitu untuk pemerataan distribusi dokter di Indonesia. Tidak hanya itu, mahasiswa kedokteran yang tengah koas juga memerlukan rumah sakit untuk praktik sehingga bagi rumah sakit-rumah sakit di luar Jawa dan Bali akan turut hidup dengan hadirnya mahasiswa koas.
Prof. Ari Fahrial juga berharap agar pemerintah segera merealisasikan beasiswa serta insentif bagi mahasiswa kedokteran, terutama mahasiswa yang sedang menempuh koas dan profesi. Melalui rekomendasi-rekomendasi tersebut, Ia berharap agar jumlah dokter di Indonesia dapat tercapai sesuai standar serta distribusinya juga merata ke berbagai wilayah di Indonesia. Humas UNS
UNS — Dosen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Asep Yudha Wirajaya, M.A. memaparkan upaya penyelamatan naskah kuno. Materi tersebut disampaikan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Konservasi Naskah di Sumatera Barat yang berlangsung pada Sabtu-Minggu (21-22/1/2023) di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Bimtek tersebut diselenggarakan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dengan dukungan Dana Abadi Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kegiatan ini juga turut didukung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam materinya, Asep Yudha memaparkan langkah-langkah digitalisasi sebagai upaya penyelamatan naskah kuno.
“Naskah-naskah kuno kerap dipandang sebelah mata, padahal nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam naskah kuno dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi dan informasi. Fungsi naskah kuno antara lain sebagai dokumen bahasa, dokumen sejarah, dan dokumen budaya. Isinya juga sangat beragam, dapat berisi tentang agama, pengobatan, sastra, bahasa, hukum, sosial, politik, dan sebagainya,” jelasnya.
Filolog UNS tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang menjadi tantangan dalam pelestarian naskah. Beberapa faktor tersebut yaitu rusaknya naskah karena lapuk termakan usia, minimnya inventarisasi dan digitalisasi naskah kuno, minimnya kajian/riset tentang naskah kuno, terbatasnya jumlah filolog, dan adanya pencurian serta praktik perdagangan naskah, baik dalam maupun luar negeri.
“Terdapat tiga tahap dalam digitalisasi naskah, tahap pertama yaitu membuat versi digital dari manuskrip yang telah ditentukan atau ditemukan. Kemudian, membuat versi e-manuscripts, seperti Keebook, DigiBook, FlipBook, Flip PDF Pro, dan sebagainya. Tahap ketiga yaitu memanfaatkan isi manuskrip untuk kepentingan yang lebih luas,” imbuhnya.
Melalui materi-materi tersebut, Asep Yudha berharap agar peserta dapat mempraktikkan ilmu yang didapatkan untuk menyelamatkan khazanah naskah kuno di daerah rawan bencana. Selain itu, naskah kuno juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan dunia industri kreatif, baik dalam bentuk film animasi, dokumenter, film tari, film dokudrama, teater, batik, dan sebagainya. Humas UNS
UNS — Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4 Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali dibuka. Melihat hal ini MSIB Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Sharing Session secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat (13/1/2023) malam.
Kegiatan sharing session dibuka dengan sambutan oleh Koordinator MSIB UNS, Ibrahim Fatwa Wijaya, S.E., M.Sc. Ibrahim mengatakan bahwa kegiatan sharing session kali ini menghadirkan Duta MSIB UNS. Para duta tersebut yang merupakan alumni Program MSIB batch sebelumnya.
“Teman-teman bisa menanyakan apa saja mengenai Program MSIB. Mungkin ada yang ingin mengetahui lebih dalam tentang bagaimana tips and trik untuk bisa diterima Program MSIB, atau menanyakan hal-hal teknis saat pendaftaran Program MSIB, bisa ditanyakan saja kepada para Duta MSIB UNS ini,” ujar Ibrahim.
Lebih lanjut, Ibrahim turut berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan peluang lebih besar bagi mahasiswa UNS untuk diterima dalam Program MSIB Batch 4.
“Terlebih Program MSIB memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa terkait dunia kerja. Selain itu, mahasiswa juga dapat merasakan praktik secara langsung dan tentunya mahasiswa dapat turut andil memberikan dampak secara riil. Serta melalui Program MSIB dapat menambah ilmu pengetahuan di industri yang diminati mahasiswa. Dengan demikian, sangat disayangkan untuk tidak mencoba mendaftar Program MSIB,” tutur Ibrahim
Sementara itu, kegiatan sharing session yang turut menghadirkan para Duta MSIB UNS untuk membagikan cerita inspiratif mereka selama mengikuti program MSIB Batch 3.
Lucky Surya Jaya, Duta MSIB UNS dari Fakultas Hukum (FH) UNS yang diterima di Nestlé pada posisi Corporate HR Industrial melalui Program MSIB Batch 3 mengatakan bahwa salah satu tips untuk bisa diterima melalui Program MSIB yakni personal branding.
“Teman-teman harus bisa menjual diri agar menarik ketika dilihat oleh sang Human Resource Development (HRD). Dalam hal ini, menjual diri maksudnya dengan mempercantik dan memperbanyak pengalaman-pengalaman ketika masa kuliah. Baik itu organisasi, lomba di tingkat nasional/internasional, pengalaman internship, scholarship, volunteer, penelitian, publikasi, dan banyak hal lain yang bisa diunggulkan dan dijual oleh teman-teman dalam Curriculum Vitae (CV) sekaligus saat proses interview,” terang Lucky.
Di sisi lain, bagi mahasiswa UNS yang ingin menanyakan lebih lanjut terkait Program MSIB Batch 4, dapat langsung menghubungi Duta MSIB UNS sesuai fakultas masing-masing. Selain itu, mahasiswa UNS juga bisa mendapatkan informasi terkini mengenai Program MSIB melalui Instagram @msibuns. Humas UNS
UNS — Muhammad Fauzan, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meraih Juara 2 Lomba Lukis Karya Tanpa Batas 2022. Fauzan terpilih menjadi juara usai menyisihkan 193 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Pengumuman pemenang dilakukan pada Selasa (20/12/2022) di Smesco Indonesia, Jakarta. Acara pengumuman ini turut dihadiri oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UKM RI) Teten Masduki; Iriana Widodo; Wury Estu Handayani; dan sejumlah pejabat lainnya.
Kompetisi ini diselenggarakan dalam rangka mengembangkan kreatifitas bagi penyandang disabilitas sekaligus memperingati Hari Disabilitas Internasional. Muhammad Fauzan atau yang kerap disapa Fauzan menuturkan karya yang Ia buat diberi judul ‘Future Self’.
“Karya ini menjelaskan tentang diri sendiri yang sedang menggambar masa depan menjadi seorang seniman atau pelukis yang sesuai dengan mimpi, bakat, dan minatnya. Topi bulat merah identik dengan seorang pelukis maupun seniman. Saya menggambar alat bantu dengar berwarna putih polos mencolok agar para pengamat dapat memahami bahwa karakter tersebut merupakan penyandang disabilitas tunarungu, sebagaimana diri saya,” tuturnya, Senin (26/12/2022).
Melalui karya ini, Ia ingin membuktikan bahwa disabilitas tidak menjadi pembatas dalam berkarya dan meraih mimpi. Terdapat tiga pilihan tema dalam kompetisi ini, yaitu potret diri, bunga nusantara, dan tempat yang sering dikunjungi. Seketika, Ia langsung terbayang untuk memilih tema potret diri. Berkat idenya yang dituangkan dalam lukisan, mahasiswa semester lima ini berhasil menempati posisi kedua.
“Saya ingin mengenalkan mimpi saya ke audiens melalui konsep, ide, dan tema yang saya pilih. Sejujurnya saya tidak menyangka dapat meraih juara 2, apalagi peserta dan finalisnya banyak. Saya bersyukur bisa mengikuti lomba ini dan bisa menambah pengalaman baru. Harapan ke depan, semoga dari penghargaan yang diraih, dapat memotivasi penyandang disabilitas untuk berkompetisi, baik kompetisi khusus disabilitas maupun umum,” imbuhnya.
Pihak fakultas melalui Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FSRD, Dr. Deny Tri Ardianto mengapresiasi capaian Fauzan.
“Pencapaian Saudara Fauzan sungguh luar biasa, sebagai mahasiswa Prodi DKV FSRD UNS, Ia berulangkali meraih penghargaan di tingkat nasional dalam berbagai ajang kompetisi bidang seni rupa dan desain. Semangat dan totalitas berkarya Fauzan menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih prestasi. Fauzan menginspirasi kita semua untuk terus konsisten berkreasi, berkarya, dan berinovasi sesuai kompetensi masing-masing,” tuturnya.
Pada Oktober 2021, Fauzan juga meraih penghargaan sebagai Mahasiswa Disabilitas Berprestasi 1 Tingkat Nasional oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Humas UNS