UNS — Dosen dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta lolos menjadi nominasi Abdidaya 2021. Abdidaya merupakan ajang penghargaan bagi pegiat Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) dan Program Wirausaha Desa (Wira Desa). Ajang tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Dalam PHP2D, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) masuk menjadi top 40 organisasi mahasiswa terbaik. Kemudian, UNS juga masuk menjadi nominasi top 40 support kampus terbaik dengan program PHP2D dari BEM FP dan Himpunan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita). Kemudian, nominasi top 40 lembaga mitra terbaik juga berhasil diraih BEM FP UNS dengan mitra Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Karanganyar dan HM Pelita dengan mitra Pemerintah Desa Kragan.
Tidak hanya itu, dua dosen pembimbing dari PHP2D UNS juga berhasil masuk menjadi nominasi top 40. Mereka adalah Mei Tri Sundari, M.Si. yang mendampingi program dari BEM FP dan Dr. Setyaningrum Ariviani yang membimbing program dari International Association of students in Agricultural and related Sciences (IAAS) FP. Sementara, dari program P3D, nominasi 40 organisasi mahasiswa terbaik berhasil diraih oleh HM Pelita UNS.
Nantinya, mereka akan melewati serangkaian proses seleksi sebelum diumumkan pada malam penganugerahan 6 Desember mendatang. Salah satu ketua tim PHP2D dari BEM FP, Ahmad Musthofa Anshori mengatakan bahwa Ia sangat senang dan bersyukur dapat lolos ke tahap puncak PHP2D ini.
“Alhamdulillah, senang dan ga nyangka. Persiapan dari tim kami saat ini melengkapi berkas yang harus diunggah untuk penilaian. Semoga diberi hasil yang terbaik sehingga bisa membawa pulang medali dan membanggakan almamater UNS,” tutur Ahmad Musthofa, Senin (29/11/2021).
Sementara itu, ketua tim PHP2D HM Pelita UNS, Novianto Yoga Wibisono juga mengaku bangga dan bersyukur karena kerja keras timnya terbayar dengan lolos menjadi nominasi. Ia mengatakan bahwa timnya akan berkoordinasi dengan pihak desa dan dosen pembimbing agar kegiatan Abdidaya dapat berjalan lancar.
Dukungan juga diberikan oleh UNS, hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus.
“Kami ucapkan selamat kepada adik-adik mahasiswa dan dosen pendamping yang lolos menjadi nominasi. Masukan-masukan dari reviewer saat monitoring mohon untuk diperbaiki lagi. Kalau ada presentasi lagi, juru presentasinya digenjot agar semakin baik ketika melakukan presentasi,” tutur Prof. Yunus. Humas UNS
UNS — Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Jatirejo, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tim ini melakukan pemberdayaan dan pengembangan potensi hasil pertanian komoditas jamur, baik jamur tiram maupun jamur kuping. Selain potensi tersebut, pemilihan lokasi mengikuti aturan PHP2D yakni kedekatan lokasi dengan kampus sejauh 29 km (maksimal jarak tempuh 2 jam atau maksimal radius 100 km dari kampus).
Ketua Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS, Bayu Purboutomo menjelaskan bahwa potensi jamur di Desa Jatirejo sangat melimpah.
“Kami melihat Desa Jatirejo memiliki potensi (jamur) yang sangat melimpah tetapi sayangnya banyak masyarakat yang menjual jamur secara langsung. Padahal, jamur dapat dimanfaatkan dan bisa diolah menjadi berbagai makanan. Apalagi dalam kondisi pandemi, banyak produk jamur yang tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang jika tidak diolah,” jelas Bayu Purboutomo, kepada tim uns.ac.id, Rabu (24/11/2021).
Melihat adanya potensi pascapanen jamur tersebut, maka Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS mengusulkan program hulu ke hilir produksi jamur. Program tersebut terdiri dari pelatihan pengolahan jamur menjadi produk olahan hingga pelatihan pemasaran produk. Selain memanfaatkan potensi dari pasca panen jamur, Tim PHP2D Himatika juga memanfaatkan limbah baglog yang diolah menjadi pupuk organik.
Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS telah mengadakan pelatihan pengolahan jamur menjadi jamur krispi secara luring di Dusun Mungon-Mojodipo, Desa Jatirejo, Kabupaten Karanganyar. Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk realisasi program yang diusulkan oleh Tim Himatika FMIPA UNS pada PHP2D tahun 2021. Kegiatan pelatihan pengolahan jamur dimulai dengan sosialisasi mengenai peminjaman modal usaha oleh PT. BKK Jawa Tengah cabang Karanganyar. Dalam pengantarnya, dijelaskan bahwa kegiatan pengolahan jamur ini dapat menambah pemasukan warga desa. Adapun, tujuan dari sosialisasi tersebut guna memaparkan berbagai layanan yang tersedia di PT. BKK Jawa Tengah sehingga dapat menunjang proses wirausaha yang akan dilakukan oleh warga di bidang industri olahan jamur.
Lebih lanjut, Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS telah melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan limbah baglog jamur menjadi pupuk organik secara luring di Dusun Mungon-Mojodipo, Desa Jatirejo, Kabupaten Karanganyar secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan limbah baglog jamur dihadiri oleh kelompok petani jamur dan tim pelaksana program. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai budi daya jamur dan pupuk organik oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Karanganyar yang diwakili Feriana Dwi Kurniawati, S.P., M.Si. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa di Kabupaten Karanganyar sudah ada beberapa desa yang mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Karanganyar dan fasilitas bantuan tersebut berupa hibah uang dan promosi.
Program dari Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS juga memberi edukasi kepada masyarakat mengenai dampak lingkungan dari produksi jamur, serta memberdayakan masyarakat khususnya petani jamur untuk membuat pupuk dari baglog jamur. Program yang ada berjalan selama kurang lebih lima bulan. Pada Minggu (21/11/2021), Tim PHP2D Himatika melakukan launching produk Jare Jamur yang bertempat di Balai Desa Jatirejo dengan mengangkat tema “Kula Nuwun Jatirejo: Launching Produk Jare Jamur”.
Kegiatan puncak ini diawali dengan pengenalan produk yang sudah dibuat, lalu dilanjutkan serah terima dari Kepala Program Studi (Kaprodi) Matematika kepada kepala tim pengolahan dan tim pupuk warga Desa Jatirejo. Acara peresmiannya ditandai dengan pemotongan pita oleh Kepala Desa Jatirejo, Arry Widodo Yuliawan dan Kaprodi Matematika FMIPA UNS, Dr. Drs. Siswanto, M.Si. Humas UNS
UNS — Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) UNS yang beranggotakan 15 orang telah merealisasikan salah satu kegiatan integrated farming melalui pembangunan kolam bioflok. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Pembangunan kolam bioflok selaras dengan proposal yang telah diajukan oleh tim PHP2D HM Pelita UNS 2021.
Novianto Yoga Wibisono selaku Ketua Tim PHP2D HM Pelita UNS mengungkapkan bahwa melalui kolam bioflok ini mampu membudidayakan hingga 2.500 bibit lele.
“Kolam bioflok ini mampu membudidayakan hingga 2.500 bibit lele. Selanjutnya, air limbah bioflok digunakan sebagai pupuk bagi tanaman kangkung hidroponik yang berada di tepi kolam bioflok. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembangunan kolam diantaranya rangka dasar kolam, brambit padi, pasir, dan semen,” terangnya pada tim uns.ac.id, Senin (22/11/2021).
Kegiatan ini disambut baik oleh perangkat desa dan seluruh masyarakat Desa Kragan. “Kami mendukung segala kegiatan positif yang berhubungan dengan desa,” ujar Kepala Desa Kragan, Widada, S.E.
Pembangunan kolam bioflok didampingi oleh Sapto dan Sarjono selaku penanggung jawab bioflok Desa Kragan. Kegiatan diawali dengan pembuatan kolam bioflok berdiameter 2,5 meter, dilanjutkan dengan pengisian air di dalam kolam. Air tersebut diendapkan kurang lebih satu minggu sebelum bibit ditebar. Proses pengendapan dilakukan untuk memurnikan air.
Air yang berasal dari kolam bioflok kemudian di filter dan disalurkan melalui sistem fertigasi tetes untuk mengairi tanaman cabai yang berada di sekitar kolam bioflok milik Desa Kragan. Pembuatan saluran fertigasi tetes diawali dengan persiapan bahan seperti pipa ukuran setengah inci yang telah dilubangi 6 mm, selang PE ukuran diameter 6 mm, stop kran, pompa akuarium dorongan 3 meter, pipa T, dan pipa L. Bahan tersebut disambungkan agar menjadi saluran fertigasi.
Pembangunan kolam bioflok dan pembuatan saluran fertigasi tetes menjadi salah satu langkah awal untuk mendukung program integrated farming yang telah berjalan sebelumnya. Mereka menambahkan konsep zero waste untuk mengurangi limbah pertanian yang ada dalam kegiatannya bulan lalu.
Selanjutnya, diharapkan program terkait integrated farming dapat diimplementasikan oleh seluruh masyarakat terkhususnya dalam konsep zero waste. Pemanfaatan kembali limbah pertanian ini guna mendukung pertanian berkelanjutan. Humas UNS