FP UNS Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Banyurip, Sragen

FP UNS Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Banyurip, Sragen

UNS – Dies Natalis ke-47 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta turut diperingati oleh Fakultas Pertanian (FP). Mereka ikut andil dengan menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Banyurip, Kabupaten Sragen.

Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu kegiatan rutin dalam agenda Dies Natalis UNS yang diselenggarakan oleh fakultas ini. Tujuan diselenggarakannya tidak lain untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas baik dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan ataupun pengembangan ekonomi kreatif di masyarakat.

Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan pada Selasa (14/3/2023). Tahun ini, FP UNS mengangkat tema “Akselerasi Inovasi dan Kreasi Produk Agroforestry Berkelanjutan sebagai Upaya Adaptasi Ancaman Krisis Global dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menuju Indonesia Emas”.

Turut hadir Pimpinan FP UNS, dosen, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Banyurip, Mitra Polisi Hutan (Polhut), Camat Jenar, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah X Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Kapolsek Jenar, Koramil Jenar, dan Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo.

Kegiatan utama diawali dengan pembukaan secara simbolis yang dilakukan oleh Dekan FP UNS, Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si, IPM ASEAN Eng. Pembukaan bertempat di Balai Kesenian Rakyat Desa Banyurip. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) antara FP UNS dengan Desa Banyurip, penanaman bibit pohon, serta pembagian sembako kepada masyarakat setempat.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pakan ternak atau silase yang diikuti sejumlah 50 warga serta pelatihan ecoprint yang diikuti oleh 25 warga Desa Banyurip. Bersamaan dengan pembukaan Pengabdian kepada Masyarakat, dilakukan juga lomba mewarnai serta sosialisasi pendidikan lingkungan.

Lomba mewarnai diikuti oleh siswa-siswi kelas 2 SD Negeri Banyurip 1. Sedangkan sosialisasi pendidikan lingkungan diikuti siswa-siswi SD Negeri Banyurip 1 dan SMP Negeri 3 Satu Atap Jenar. Mereka juga diajak melakukan penanaman di area sekolah.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini harapannya dapat memupuk semangat gotong royong dan sikap peduli kepada sesama. Jejaring dengan masyarakat luas turut dapat dibangun dalam pengembangan program-program pembangunan di bidang pertanian. Hal tersebut seperti apa yang telah disampaikan Prof. Samanhudi dalam sambutannya.

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini semoga dapat menambah semangat masyarakat. Serta dengan adanya MoU antara Fakultas Pertanian dan Desa Banyurip dapat terjalin sinergi dan kolaborasi pentahelix yang semakin erat,” ujar Prof. Samanhudi.

Kegiatan penanaman pohon dilakukan di beberapa titik, yakni Balai Kesenian Rakyat, SD Negeri Banyurip 1, serta SMP Negeri 3 Satu Atap Jenar. Penanaman pohon dilaksanakan supaya dapat menjaga sumber air di Desa Banyurip karena saat musim kemarau terjadi krisis air bersih.

“Desa Banyurip yang dahulu berada di sekitar hutan sekarang banyak terjadi alih fungsi lahan hutan menjadi ladang perkebunan tebu, hingga pada musim kemarau di desa ini terjadi krisis air bersih,” ujar Jarwanto Tri Anggoro, salah satu warga Desa Banyurip.

Selain Pengabdian kepada Masyarakat, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-47 UNS, FP UNS juga menyelenggarakan beberapa kegiatan lain. Diantaranya Seminar Nasional dan Lokakarya Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Ilmu-Ilmu Pertanian (LAM-PTIP), serta gathering keluarga FP. Humas UNS

Berkolaborasi dengan Rotterdam University, Mahasiswa Prodi Arsitektur UNS Gelar Pengabdian Masyarakat

Berkolaborasi dengan Rotterdam University, Mahasiswa Prodi Arsitektur UNS Gelar Pengabdian Masyarakat

UNS – Sejak Agustus 2022 hingga pertengahan Desember ini, mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan mahasiswa Rotterdam University of Applied Science Department of Water Management. Kerja sama tersebut dilakukan dengan kunjungan ke Kampung Kota Pokja HP untuk membangun instalasi air bersih dan tanaman hijau. Proyek instalasi air bersih di Kampung Kota Pokja HP 0001 Mojo dilakukan pada tanggal 15–23 November 2022, sedangkan instalasi penanaman dilaksanakan pada tanggal 21–23 November 2022.

Proyek ini dilatarbelakangi oleh sulitnya mendapatkan air bersih bagi masyarakat Kampung Kota Pokja HP 0001 Mojo RW 03 EKS HP 16, Semanggi, Surakarta. Riwayat yang dialami penduduk merupakan pengelolaan air yang kurang maksimal, sehingga mempengaruhi kualitas air bersih dan sanitasinya. Selain itu, warga merasakan kurangnya vegetasi di kawasan kampung kota yang mempengaruhi kurangnya interaksi antarwarga, terutama generasi muda karena cenderung lebih sering menggunakan gawai di dalam rumah dibanding bermain dan berkumpul bersama warga lainnya. Mereka merasakan perbedaan setelah revitalisasi permukiman ini dilakukan.

Selama empat bulan, dua mahasiswa Belanda yakni Ismael Machiel Toure Mos dan Jeffrey Geus di bawah bimbingan dosen Dr. Eng. Kusumanindyah N.H, S.T., M.T. dan Pratiwi Anjarsari, S.T., M.Sc. dari Prodi Arsitektur FT UNS dan Urban Rural Design and Conservation Laboratory serta pembimbing dari Belanda, Dr. Heikoop, T.H., Rotterdam University of Applied Science (RUAS) Netherland melakukan observasi lapangan didampingi oleh delapan mahasiswa Prodi Arsitektur Angkatan 2020. Mereka diantaranya adalah Agung Tri S., BRM. Bre Kumara, Dewi Ayuni A.D., Nabil Fikri H., Rachel Regina A.M., Rifano Visby A. Valent Akira S., dan Yulia Fernanda mencermati permasalahan yang ada sehingga memunculkan ide pengembangan dan solusi atas masalah tersebut. Program internship RUAS ke UNS sudah diinisasi sejak tahun 2016 secara berkala.

“Setiap tahunnya RUAS Netherland mengirimkan dua hingga empat mahasiswa Belanda untuk melakukan internship. Namun program ini terhenti pada tahun 2020-2021 dikarenakan pandemi Covid-19. Pada tahun 2022 ini, kembali RUAS Netherland mengirimkan dua mahasiswa interns untuk kegiatan inbound program ke UNS,” terang Dr. Eng. Kusumanindyah, Kamis (29/12/2022).

Gagasan pengadaan filter air dan tanaman hijau meliputi pemasangan pompa air, penyambungan pipa air, dan pemasangan produk. Melalui instalasi tersebut, filter air mampu menyaring air kotor melalui komponen-komponen yang terdapat di dalam pipa dan memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari warga. Saringan air yang akan digunakan, meliputi komponen seperti serabut ijuk, arang, zeolit, dan alovan dapat beroperasi dengan disambungkan ke sumber air. Instalasi tanaman dari bambu membantu menambahkan area hijau pada kawasan kampung kota. Proyek juga berkolaborasi dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS dan Nazava Filter. Salah satu warga kampung, Lis merasa bersyukur karena proyek ini, air di sana menjadi bersih dan dapat diminum.

“Masyarakat di sini itu butuh air yang bisa diminum, dikonsumsi. Karena air disini tidak bagus, berwarna, kemudian agak berbau. Jadi kalau buat mencuci, bajunya agak kekuningan, ngeplek-ngeplek gitu. Jadi kalau ada produk seperti ini, syukur-syukur airnya bisa bersih dan bisa diminum. Jadi kita nggak usah beli air bersih buat minum, kan,” ujar Lis.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan warga kampung kota dapat menghemat biaya dengan ketersediaan air yang bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti

Dosen Peternakan UNS Beri Penyuluhan Keamanan Pangan pada Produksi Rambak di Bantul

Dosen Peternakan UNS Beri Penyuluhan Keamanan Pangan pada Produksi Rambak di Bantul

UNS — Tim Pengabdian Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berikan penyuluhan usaha produksi rambak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh Riset Grup Food Technology of Animal Origin, Laboratorium Industri Pengolahan Hasil Ternak UNS. Penyuluhan yang diberikan meliputi pengetahuan aspek keamanan pangan, penerapan higiene, dan sanitasi pada kegiatan produksi rambak berbasis kearifan lokal.

Riset grup ini diketuai oleh Dr. Adi Magna dan beranggotakan Lilik Retna Kartikasari, Ph.D., Dr. Winny Swastike, Aqni Hanifa, S.Pt., M.Si., dan Bayu Setya Hertanto, S.Pt., M.Sc. Penyuluhan diberikan untuk Usaha Dagang (UD) Barokah yang terletak di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret. Desa ini memang merupakan salah satu desa yang terkenal dengan produk rambaknya.

UD. Barokah sendiri dimiliki oleh Suharyadi yang memproduksi rambak secara rutin.  Skala produksinya dapat mencapai 50 kg/hari dan puncak produksi mencapai 100 kg/hari. UD. Barokah kini melibatkan 25 orang tenaga kerja dalam usaha produksinya.

Kerupuk rambak dinilai menjadi produk makanan tradisional yang disukai masyarakat lintas zaman. Ini karena cita rasanya yang lezat, gurih, renyah, dan bergizi. Usaha ini sangat menjanjikan karena peminat rambak cukup tinggi.

Seperti usaha rambak pada umumnya, terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Temuan tim pengabdian UNS, rambak merupakan salah satu produk lokal yang proses produksinya dilakukan secara turun temurun. Proses produksi minim akan sentuhan teknologi, terutama yang berkaitan dengan keamanan pangan.

Tim pengabdian UNS menilai, perbaikan tata kelola produksi perlu dilakukan mengingat bahan bakunya berasal dari hasil ikutan ternak yang rentan terhadap berbagai kerusakan secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Selain itu, proses pembuatan juga perlu mempertimbangkan aspek keamanan pangan untuk menurunkan risiko terhadap ketidakamanan pangan.

Dr. Adi Magna menyampaikan bahwa kulit ternak segar perlu mendapatkan penanganan yang baik. Hal ini dikarenakan produk ikutan ternak ini kaya akan air dan nutrien sehingga mudah rusak akibat aktivitas mikroorganisme.

Di sisi lain, meningkatnya permintaan rambak juga berdampak pada meningkatnya permintaan bahan baku kulit. Dampaknya banyak ditemukan kulit segar yang tidak diperuntukan sebagai bahan baku rambak seperti kulit hasil penyamakan, kulit yang sengaja diawetkan dengan bahan kimia berbahaya, dan kulit impor yang tidak diperuntukan untuk bahan baku pangan.

“Kulit tersebut bisa mengandung bahan kimia berbahaya seperti timbal, krom dan arsenik yang dapat mengganggu kesehatan manusia, sehingga kecermatan dalam memilih bahan baku kulit segar penting dimiliki oleh pengusaha rambak,” terang Dr. Adi Magna kepada uns.ac.id., Selasa (1/11/2022).

Selain itu, Dr. Adi Magna menambahkan bahwa penerapan prinsip higiene dan sanitasi dalam pembuatan rambak adalah hal yang penting. Contohnya saja seperti menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), peralatan yang terbuat dari stainless steel, serta selalu membersihkan dan merawat peralatan. Upaya ini dinilai dapat mencegah berbagai kontaminasi pada produk rambak.

“Aspek lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan oleh pekerja rambak yaitu pengemasan yang baik agar kualitas produk tetap terjaga dan dapat meningkatkan minat pembeli,” tambahnya.

Kegiatan penyuluhan tersebut diakhiri dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi. Sesi ini berguna agar tim pengabdian dapat mengetahui permasalahan yang mereka hadapi ketika memproduksi rambak dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Ketua tim pengabdian juga menekankan bahwa kegiatan penyuluhan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian dalam rangka untuk mendampingi mitra usaha untuk menghasilkan produk rambak yang aman dan bermutu. Penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan menambah pengetahuan dasar yang baik tentang keamanan pangan para pekerja. Pendampingan selanjutnya, tim pengabdian UNS akan berfokus pada penataan dan perbaikan proses produksi rambak yang berbasis keamanan pangan.

“Harapan dari rangkaian kegiatan pengabdian ini yaitu produk rambak yang dihasilkan oleh UD. Barokah, Pleret dapat naik kelas dan dapat meningkatkan omzet usaha,” harap Dr. Adi Magna. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Tim Saung Tani UNS Sosialiasikan Pembuatan Kompos dan Penyemaian Benih kepada Ibu-Ibu PKK Cahaya Hati

Tim Saung Tani UNS Sosialiasikan Pembuatan Kompos dan Penyemaian Benih kepada Ibu-Ibu PKK Cahaya Hati

UNS — Tim Saung Tani Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui program INNOVILLAGE 2022 yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) UNS, Khanif Irsyad Fahmi, Ghulam Tasdiqie Ahmad, dan Muhamad Maulana Khasani mengadakan pelatihan pembuatan kompos dan penanaman tanaman buah dan sayur dalam pot (Tabulampot) kepada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Cahaya Hati. Adapun pelatihan pembuatan kompos dan penanaman Tabulampot tersebut dilaksanakan di Dusun Gemolong RT 04 RW 05, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Minggu (16/10/2022) yang diikuti oleh 45 anggota PKK Cahaya Hati. Ketua Tim, Khanif Irsyad Fahmi menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketahanan pangan dari rumah tangga.

“Salah satu upayanya yaitu dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai tempat budidaya pertanian. Namun, muncul permasalahan ketika ibu-ibu PKK ternyata tidak menguasai keterampilan bertani. Oleh karenanya, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keterampilan Good Agriculture Practice (GAP),” tutur Khanif dalam rilisnya, Selasa (18/10/2022).

Selama kegiatan, tim memberikan sarana kepada ibu-ibu PKK Cahaya Hati berupa komposter, EM4, benih, dan wadah semai. Harapannya ibu-ibu PKK langsung bisa mempraktikkan materi pelatihan. Selain itu, pasca kegiatan tim akan melakukan pendampingan secara berkala melalui WhatsApp.

“Kegiatan ini juga merupakan rangkaian program Emak Sinau yang memiliki tujuan dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) kedua yaitu Zero Hunger. Harapannya dari kegiatan ini mampu menginspirasi ibu-ibu PKK dalam pemanfaatan hasil sisa rumah tangga untuk dijadikan pupuk kompos.  Selanjutnya dari pupuk yang dihasilkan akan digunakan  untuk perawatan Tabulampot,” terang Khanif.

Kegiatan pelatihan diisi dengan pemaparan materi tentang pembuatan kompos dan penyemaian benih. Materi pertama tentang pembuatan kompos disampaikan oleh Dr. Ir. Yudi Rinanto, M.P yang merupakan Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS. Dr. Yudi Rinanto menyampaikan tentang cara pembuatan kompos dari sisa bahan rumah tangga.

Sementara pada materi kedua mengenai penyemaian benih yang disampaikan oleh mahasiswa FP UNS, Aulia Rahma. Aulia Rahma menyampaikan tentang kriteria benih yang berkualitas, media yang perlu dipersiapkan, hingga cara untuk menyemah benih yang sesuai.

Lebih lanjut, ibu-ibu PKK turut menyambut antusias kegiatan pelatihan pembuatan kompos dan penyemaian benih tersebut. Sunarti Handayani, selaku Ketua PKK Cahaya Hati, menyampaikan apresiasi kepada Tim Saung Tani UNS karena telah melakukan kegiatan di sini.

“Selain itu, Tim Saung Tani UNS juga membuat kegiatan PKK bisa lebih bermanfaat dari sebelumnya. Ibu-ibu PKK juga bisa langsung mencoba mempraktikkan sendiri di rumah masing-masing,” ungkap Sunarti.

Terakhir pihak Pemerintah Desa Krendowahono, Haryanto juga menyampaikan bahwa ketahanan pangan melalui rumah tangga penting untuk diupayakan. Karena harga sayuran di pasar selalu berubah-ubah, sehingga melalui kegiatan tersebut harapannya dapat menghemat biaya rumah tangga. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Redaktur: Dwi Hastuti

Grup Riset Biodiversity and Genetic Engineering Pendidikan Biologi FKIP UNS Sukses Menggelar Lokakarya Budi Daya dan Pemanfaatan Daun Dewa Gynura sp.

Grup Riset Biodiversity and Genetic Engineering Pendidikan Biologi FKIP UNS Sukses Menggelar Lokakarya Budi Daya dan Pemanfaatan Daun Dewa Gynura sp.

UNS — Tim Pengabdian kepada Masyarakat melalui Hibah Grup Riset (PKM HGR-UNS) Biodiversity and Genetic Engineering Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses menyelenggarakan lokakarya dengan tema “Pemanfaatan dan Budi Daya Daun Dewa _Gynura sp. untuk Memberdayakan Masyarakat dalam Pengembangan ProKlim_” di Kampung Mipitan Mojosongo.

Menurut rilis yang diterima oleh tim uns.ac.id pada Sabtu (15/10/2022), kegiatan pengabdian  ini dilaksanakan oleh Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi UNS, Dr. Meti Indrowati bersama dengan anggota tim pengabdian lainnya yaitu, Dr. Umi Fatmawati, Dr. Harlita, Dr. Slamet Santosa, Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si. dan Dewi Puspita Sari, M.Si. Selain itu, pada kegiatan lokakarya ini terdapat enam mahasiswa yang turut berpartisipasi yaitu Zazan Arindias, Yanti Sulistyana, Faza Imas Saniya, Fidella Azra Ardaneswari, Figo Zidan Ananto, dan Fira Rizqy Ritama.

Kegiatan lokakarya ini dihadiri oleh Ketua Kampung Mipitan, Widodo serta Karang Taruna Rukun Warga (RW) 10 Mipitan Mojosongo Surakarta. Dr. Meti mengatakan bahwa kegiatan lokakarya ini disambut baik oleh masyarakat dan ketua kampung.

“Kegiatan workshop ini disambut baik oleh ketua kampung dan masyarakat setempat. Masyarakat datang tepat waktu dan antusias pada pelaksanaan workshop,” ujar Dr. Meti.

Adanya kegiatan lokakarya ini mampu memberdayakan masyarakat terhadap daun Gynura sp yang tumbuh melimpah di Kampung Mipitan. Pada pelaksanaanya, Dr. Meti menyampaikan materi mengenai manfaat dari daun Gynura sp., pada bidang kesehatan. Kemudian, Dr. Umi Fatmawati S.Pd., M.Si., mendemonstrasikan cara pembudidayaan daun Gynura sp. yang kemudian dipraktikkan oleh masyarakat Kampung Mipitan. Selain itu, pada lokakarya ini juga dilakukan pelatihan pembuatan serbuk daun Gynura sp. untuk meningkatkan nilai ekonomi dari daun Gynura sp.

Ketua Kampung Mipitan mengungkapkan rasa terima kasihnya berkat adanya lokakarya yang terlaksana pada Minggu (28/8/2022) ini.

“Kami sangat berterima kasih, dengan adanya workshop budi daya dan pemanfaatan daun Gynura sp.. Kami lebih mampu untuk memanfaatkan daun Gynura sp. yang sangat melimpah di dusun kami. Biasanya kami hanya memanfaatkan untuk pakan ternak, namun kini terdapat terobosan baru untuk memanfaatkan daun Gynura sp. yang dapat meningkatkan nilai jual dari daun Gynura sp.,” ucap Widodo. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti