UNS — Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah melakukan peluncuran produk “Legran” yang berupa nugget lele asli Desa Kragan, Gondangrejo, Karanganyar. Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi budi daya ikan bioflok Desa Kragan. Acara dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar, sivitas akademika UNS, Kepala Desa Kragan beserta perangkat desa lainnya, Kelompok Ekonomi Kreatif Gantera, Ketua Pokdakan Al Amanah, dan Ketua Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan Desa Kragan.
Serangkaian acara yang dilaksanakan meliputi pembukaan, peresmian Desa Kragan sebagai laboratorium sosiologi pedesaan antara pihak Desa Kragan dengan Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) FP UNS. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pita oleh Kepala Desa Kragan, Widada, S.E. dan Dr. Ir. Sugihardjo,M.S. Guna memfasilitasi tempat penjualan dan meningkatkan nilai jual produk, dalam kegiatan peluncuran tersebut juga terdapat kegiatan peresmian gerai yang bernama kios Gantera.
Cici, salah satu panitia dari HM Pelita menerangkan bahwa produk Legran dibuat dari iklan lele segar yang diolah ibu-ibu.
“Produk Legran Desa Kragan ini asli dibuat dari ikan lele segar yang diolah oleh ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok ekonomi kreatif Gantera Desa Kragan. Produk sudah melalui serangkaian proses dari penyusunan resep dan komposisi, perbaikan mutu, penyesuaian harga, pengemasan yang dibuat semenarik mungkin, dan pengujian konsumen. Produk ini akhirnya yang menjadi salah satu produk unggulan desa yang memiliki daya jual di pasaran,” ungkap Cici kepada tim uns.ac.id, Kamis (8/12/2021).
Peresmian produk yang dilakukan pada Rabu (24/11/2021) ini menjadi salah satu dari serangkaian acara yang dilakukan oleh Tim PHP2D HM Pelita UNS tahun 2021 yang telah melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya di Desa Kragan guna memperbaiki, menyelesaikan masalah, menumbuhkan kreativitas, serta partisipasi masyarakat. Setelah diresmikannya produk ini, dilakukan penyuluhan terkait budi daya ikan lele menggunakan sistem bioflok yang dilakukan oleh penyuluh perikanan yang bernama Harry. Rangkaian kegiatan terakhir adalah survei langsung area bioflok dan hidroponik yang berada tepat di belakang lokasi peresmian. Lokasi bioflok ini membudidayakan beberapa jenis ikan seperti lele mutiara, nila, mujair, dan sepat, serta tanaman yang dibudidayakan seperti pokcoy, kangkung, selada, dan sawi.
Setelah serangkaian acara ini selesai, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Cici berharap adanya produk Legran dan kelompok ekonomi kreatif Gantera dapat mengurangi pengangguran di Desa Kragan.
“Melalui adanya produk Legran dan kelompok ekonomi kreatif Gantera ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Desa Kragan, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta meningkatkan angka konsumsi ikan di Desa Kragan. Diharapkan juga dengan adanya peresmian produk ini juga bisa menjadi salah satu ajang branding dan penyemangat bagi Desa Kragan untuk terus berinovasi dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki,” pungkas Cici. Humas UNS
UNS — Wortel merupakan salah satu potensi alam yang dimiliki oleh Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Desa yang dihuni oleh 2.000 jiwa itu setiap tahun memanen wortel dengan jumlah yang melimpah. Wortel-wortel hasil panen tersebut disortir untuk kemudian dijual kepada konsumen. Sayang, wortel-wortel dengan kualitas terendah hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, padahal jika diolah dengan baik wortel-wortel tersebut memiliki potensi ekonomi yang bagus. Selain itu, masyarakat desa juga masih kekurangan ide untuk menyikapi harga wortel yang anjlok akibat panen yang membludak.
Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Sebelas Maret (UNS) melihat peluang tersebut. Tim yang beranggotakan 14 orang ini berinisiatif untuk membina dan melatih ibu-ibu anggota program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Gondosuli untuk mengkreasikan wortel-wortel tersebut menjadi aneka olahan makanan yang bernilai jual tinggi.
Ibu-ibu PKK dipilih sebagai sasaran program ini karena tim PHP2D FEB UNS melihat antusiasme yang luar biasa dari ibu-ibu PKK dalam mengikuti beragam acara desa, tapi mereka harus mendanai kegiatan-kegiatan PKK dengan iuran pribadi. Dengan begitu, pelatihan membuat aneka olahan wortel ini diharapkan dapat mengedukasi serta memberi ide bisnis bagi ibu-ibu PKK supaya dapat berpenghasilan untuk membiayai kegiatan PKK.
Beragam olahan wortel diwujudkan dalam kegiatan yang diselenggarakan mulai Oktober hingga November 2021 tersebut. Aneka olahan wortel itu di antaranya brownis wortel, nugget wortel, mi wortel, gummy wortel, stik wortel, dan tepung wortel. Dalam mengadakan pelatihan ini, tim yang dibimbing oleh Bhimo Rizky Samudro, S.E, M.Si, Ph.D juga menggandeng Dinas Pertanian Karanganyar.
Pelatihan ini sangat diapresiasi oleh Kepala Dusun Gondosuli Kidul, Jarwo. Dia mengatakan menemukan ide usaha untuk ibu-ibu PKK desa setempat.
“Saya sangat mengapresiasi dan senang dengan kegiatan ini. Saya bahkan sangat tertarik menjalankan ide usaha olahan wortel untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK Desa Gondosuli ini,” ujar Jarwo.
Lebih lanjut, olahan makanan yang dilatihkan kepada ibu-ibu PKK dipilih yang proses pembuatannya mudah dan alat-alatnya sederhana. Hal itu tampak pada proses pembuatan nugget wortel. Nugget ini dibuat dengan alat yang sederhana yaitu baskom besar dan kecil, pengaduk, serta cetakan. Bahan yang digunakan juga sangat mudah dicari yaitu daging ayam, wortel, tepung meizena, tepung panir, dan bumbu-bumbu khusus.
Tidak berhenti sampai produk jadi, Koordinator Tim PHP2D FEB UNS Yusuf Nur Arifin yang merupakan mahasiswa S1 Akuntansi menjelaskan pihaknya juga membantu memasarkan produk-produk tersebut. Mereka memasarkan produk melalui digital dengan membuatkan akun Shopee dan Instagram. Tim yang mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini juga membantu mempromosikan produk dengan membagikan info produk ke media sosial untuk memudahkan penjenaman dan meluaskan cakupan pemesanan.
“Semoga kegiatan yang kami susun untuk desa ini bermanfaat dan berkelanjutan untuk masyarakat Gondosuli,” kata Yusuf. Humas UNS
UNS — Dosen dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta lolos menjadi nominasi Abdidaya 2021. Abdidaya merupakan ajang penghargaan bagi pegiat Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) dan Program Wirausaha Desa (Wira Desa). Ajang tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Dalam PHP2D, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) masuk menjadi top 40 organisasi mahasiswa terbaik. Kemudian, UNS juga masuk menjadi nominasi top 40 support kampus terbaik dengan program PHP2D dari BEM FP dan Himpunan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita). Kemudian, nominasi top 40 lembaga mitra terbaik juga berhasil diraih BEM FP UNS dengan mitra Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Karanganyar dan HM Pelita dengan mitra Pemerintah Desa Kragan.
Tidak hanya itu, dua dosen pembimbing dari PHP2D UNS juga berhasil masuk menjadi nominasi top 40. Mereka adalah Mei Tri Sundari, M.Si. yang mendampingi program dari BEM FP dan Dr. Setyaningrum Ariviani yang membimbing program dari International Association of students in Agricultural and related Sciences (IAAS) FP. Sementara, dari program P3D, nominasi 40 organisasi mahasiswa terbaik berhasil diraih oleh HM Pelita UNS.
Nantinya, mereka akan melewati serangkaian proses seleksi sebelum diumumkan pada malam penganugerahan 6 Desember mendatang. Salah satu ketua tim PHP2D dari BEM FP, Ahmad Musthofa Anshori mengatakan bahwa Ia sangat senang dan bersyukur dapat lolos ke tahap puncak PHP2D ini.
“Alhamdulillah, senang dan ga nyangka. Persiapan dari tim kami saat ini melengkapi berkas yang harus diunggah untuk penilaian. Semoga diberi hasil yang terbaik sehingga bisa membawa pulang medali dan membanggakan almamater UNS,” tutur Ahmad Musthofa, Senin (29/11/2021).
Sementara itu, ketua tim PHP2D HM Pelita UNS, Novianto Yoga Wibisono juga mengaku bangga dan bersyukur karena kerja keras timnya terbayar dengan lolos menjadi nominasi. Ia mengatakan bahwa timnya akan berkoordinasi dengan pihak desa dan dosen pembimbing agar kegiatan Abdidaya dapat berjalan lancar.
Dukungan juga diberikan oleh UNS, hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus.
“Kami ucapkan selamat kepada adik-adik mahasiswa dan dosen pendamping yang lolos menjadi nominasi. Masukan-masukan dari reviewer saat monitoring mohon untuk diperbaiki lagi. Kalau ada presentasi lagi, juru presentasinya digenjot agar semakin baik ketika melakukan presentasi,” tutur Prof. Yunus. Humas UNS
UNS — Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Jatirejo, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tim ini melakukan pemberdayaan dan pengembangan potensi hasil pertanian komoditas jamur, baik jamur tiram maupun jamur kuping. Selain potensi tersebut, pemilihan lokasi mengikuti aturan PHP2D yakni kedekatan lokasi dengan kampus sejauh 29 km (maksimal jarak tempuh 2 jam atau maksimal radius 100 km dari kampus).
Ketua Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS, Bayu Purboutomo menjelaskan bahwa potensi jamur di Desa Jatirejo sangat melimpah.
“Kami melihat Desa Jatirejo memiliki potensi (jamur) yang sangat melimpah tetapi sayangnya banyak masyarakat yang menjual jamur secara langsung. Padahal, jamur dapat dimanfaatkan dan bisa diolah menjadi berbagai makanan. Apalagi dalam kondisi pandemi, banyak produk jamur yang tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang jika tidak diolah,” jelas Bayu Purboutomo, kepada tim uns.ac.id, Rabu (24/11/2021).
Melihat adanya potensi pascapanen jamur tersebut, maka Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS mengusulkan program hulu ke hilir produksi jamur. Program tersebut terdiri dari pelatihan pengolahan jamur menjadi produk olahan hingga pelatihan pemasaran produk. Selain memanfaatkan potensi dari pasca panen jamur, Tim PHP2D Himatika juga memanfaatkan limbah baglog yang diolah menjadi pupuk organik.
Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS telah mengadakan pelatihan pengolahan jamur menjadi jamur krispi secara luring di Dusun Mungon-Mojodipo, Desa Jatirejo, Kabupaten Karanganyar. Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk realisasi program yang diusulkan oleh Tim Himatika FMIPA UNS pada PHP2D tahun 2021. Kegiatan pelatihan pengolahan jamur dimulai dengan sosialisasi mengenai peminjaman modal usaha oleh PT. BKK Jawa Tengah cabang Karanganyar. Dalam pengantarnya, dijelaskan bahwa kegiatan pengolahan jamur ini dapat menambah pemasukan warga desa. Adapun, tujuan dari sosialisasi tersebut guna memaparkan berbagai layanan yang tersedia di PT. BKK Jawa Tengah sehingga dapat menunjang proses wirausaha yang akan dilakukan oleh warga di bidang industri olahan jamur.
Lebih lanjut, Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS telah melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan limbah baglog jamur menjadi pupuk organik secara luring di Dusun Mungon-Mojodipo, Desa Jatirejo, Kabupaten Karanganyar secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan limbah baglog jamur dihadiri oleh kelompok petani jamur dan tim pelaksana program. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai budi daya jamur dan pupuk organik oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Karanganyar yang diwakili Feriana Dwi Kurniawati, S.P., M.Si. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa di Kabupaten Karanganyar sudah ada beberapa desa yang mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Karanganyar dan fasilitas bantuan tersebut berupa hibah uang dan promosi.
Program dari Tim PHP2D Himatika FMIPA UNS juga memberi edukasi kepada masyarakat mengenai dampak lingkungan dari produksi jamur, serta memberdayakan masyarakat khususnya petani jamur untuk membuat pupuk dari baglog jamur. Program yang ada berjalan selama kurang lebih lima bulan. Pada Minggu (21/11/2021), Tim PHP2D Himatika melakukan launching produk Jare Jamur yang bertempat di Balai Desa Jatirejo dengan mengangkat tema “Kula Nuwun Jatirejo: Launching Produk Jare Jamur”.
Kegiatan puncak ini diawali dengan pengenalan produk yang sudah dibuat, lalu dilanjutkan serah terima dari Kepala Program Studi (Kaprodi) Matematika kepada kepala tim pengolahan dan tim pupuk warga Desa Jatirejo. Acara peresmiannya ditandai dengan pemotongan pita oleh Kepala Desa Jatirejo, Arry Widodo Yuliawan dan Kaprodi Matematika FMIPA UNS, Dr. Drs. Siswanto, M.Si. Humas UNS
UNS — Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) UNS yang beranggotakan 15 orang telah merealisasikan salah satu kegiatan integrated farming melalui pembangunan kolam bioflok. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Pembangunan kolam bioflok selaras dengan proposal yang telah diajukan oleh tim PHP2D HM Pelita UNS 2021.
Novianto Yoga Wibisono selaku Ketua Tim PHP2D HM Pelita UNS mengungkapkan bahwa melalui kolam bioflok ini mampu membudidayakan hingga 2.500 bibit lele.
“Kolam bioflok ini mampu membudidayakan hingga 2.500 bibit lele. Selanjutnya, air limbah bioflok digunakan sebagai pupuk bagi tanaman kangkung hidroponik yang berada di tepi kolam bioflok. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembangunan kolam diantaranya rangka dasar kolam, brambit padi, pasir, dan semen,” terangnya pada tim uns.ac.id, Senin (22/11/2021).
Kegiatan ini disambut baik oleh perangkat desa dan seluruh masyarakat Desa Kragan. “Kami mendukung segala kegiatan positif yang berhubungan dengan desa,” ujar Kepala Desa Kragan, Widada, S.E.
Pembangunan kolam bioflok didampingi oleh Sapto dan Sarjono selaku penanggung jawab bioflok Desa Kragan. Kegiatan diawali dengan pembuatan kolam bioflok berdiameter 2,5 meter, dilanjutkan dengan pengisian air di dalam kolam. Air tersebut diendapkan kurang lebih satu minggu sebelum bibit ditebar. Proses pengendapan dilakukan untuk memurnikan air.
Air yang berasal dari kolam bioflok kemudian di filter dan disalurkan melalui sistem fertigasi tetes untuk mengairi tanaman cabai yang berada di sekitar kolam bioflok milik Desa Kragan. Pembuatan saluran fertigasi tetes diawali dengan persiapan bahan seperti pipa ukuran setengah inci yang telah dilubangi 6 mm, selang PE ukuran diameter 6 mm, stop kran, pompa akuarium dorongan 3 meter, pipa T, dan pipa L. Bahan tersebut disambungkan agar menjadi saluran fertigasi.
Pembangunan kolam bioflok dan pembuatan saluran fertigasi tetes menjadi salah satu langkah awal untuk mendukung program integrated farming yang telah berjalan sebelumnya. Mereka menambahkan konsep zero waste untuk mengurangi limbah pertanian yang ada dalam kegiatannya bulan lalu.
Selanjutnya, diharapkan program terkait integrated farming dapat diimplementasikan oleh seluruh masyarakat terkhususnya dalam konsep zero waste. Pemanfaatan kembali limbah pertanian ini guna mendukung pertanian berkelanjutan. Humas UNS