UNS — Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Baru saja, tiga mahasiswa FK UNS meraih Juara 1 Lomba Poster Diponegoro Medical Scientific Competition (Dimsco) 2022. Mereka adalah Anindita Rahmawati, Helena Adelia Prabowo, dan Quarta Atsir Azaria Dewi.
Kompetisi yang berlangsung pada 27 November 2022 tersebut diselenggarakan oleh FK Universitas Diponegoro (Undip). Dalam lomba yang diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini, Anindita Rahmawati dan timnya mengusung poster berisi informasi tentang hepatitis C.
“Infonya meliputi definisi, epidemiologi, tanda dan gejala, faktor risiko, cara penularan, fakta unik, dan cara pencegahan. Kami menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat awam. Fakta unik seputar hepatitis c adalah belum ditemukannya vaksin yang dapat mengobati penyakit tersebut,” jelasnya, Rabu (21/12/20022).
Lebih lanjut, mahasiswa semester lima tersebut menjelaskan bahwa cara penularan hepatitis c ini hanya bisa melalui kontak darah.
“Misal ada luka yang terbuka lalu terkena virusnya, kemudian darah pemakaian jarum suntik bekas penderita hepatitis c, hubungan seksual, dan transfusi darah dari penderita. Obat untuk penyakit ini juga belum ditemukan sehingga masyarakat harus lebih aware terhadap penyakit ini,” tambahnya.
Saat diumumkan meraih juara, Dita dan timnya mengaku tidak menyangka karena posternya dikerjakan dalam waktu singkat dan mendekati batas terakhir pengumpulan karya. Saat memasuki tahap presentasi, mereka juga sempat mengalami kendala dalam membagi waktu satu sama lain karena jadwal kuliah dan kegiatan yang berbeda.
“Final lomba Dimsco juga bersamaan dengan final lomba lain yang saya ikuti. Saya bersyukur karena dua rekan saya suportif dan kami saling back up satu sama lain. Alhamdulillah dengan mengorbankan waktu istirahat dan keseriusan kami dalam mempersiapkan presentasi final, berbuah kemenangan di akhir. Kami sangat bersyukur kepada Tuhan,” ungkapnya.
Dita berharap agar dapat terus berkontribusi dan berkarya melalui pikiran dan tenaga dalam hal-hal yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Humas UNS
UNS — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Rupa Murni, Prodi Sastra Inggris, dan Prodi D-3 Desain Komunikasi VisualSekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pameran seni grafis dan fotografi. Pameran bertajuk ‘Graffot’ ini berlangsung di Ruang Pameran Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS selama tiga hari pada 20—22 Desember 2022.
Dalam acara pembukaan yang berlangsung pada Selasa (20/12/2022) sore, dosen pembimbing, Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn. menjelaskan bahwa pameran ini merupakan luaran dari empat mata kuliah yang diampunya. Keempat mata kuliah tersebut yaitu kewirausahaan, fotografi, seni studio grafis 1, dan studio minor grafis.
“Pameran ini merupakan hasil kolaborasi tiga Prodi. Jadi, kami menggandeng tiga Prodi sehingga pameran ini semakin kaya dan beragam. Kolaborasi ini tidak hanya dengan mata kuliah yang berhubungan dengan fotografi dan seni grafis saja, tapi juga bisa dengan ilmu lain seperti kewirausahaan. Tujuan utama dari pameran ini menumbuhkan semangat optimisme dan percaya diri pasca pandemi. Selain itu mahasiswa bisa pamer produknya mereka juga bisa belajar memasarkan produk/karyanya. Dalam pameran ini semua produk yang dipamerkan dijual,” ungkap Dyah Yuni
Dyah Yuni menambahkan bahwa Ia ingin agar mahasiswa tidak hanya sekadar mendapatkan materi selama satu semester saja, tetapi juga terdapat luaran agar capaian pembelajaran dapat lebih maksimal.
“Ada pameran fotografi dari adik-adik mahasiswa, dari yang awalnya tidak bisa memegang kamera, setelah mata kuliah fotografi jadi bisa dan mengaplikasikan 12 teknik. Ada juga studio grafis dasar, seni grafis minor yang bisa terus dikembangkan lagi. Kami membebaskan mahasiswa untuk terus berkarya,” imbuhnya.
Dyah Yuni berharap agar hasil pembelajaran memiliki rekam jejak sehingga memberikan pengalaman untuk kemajuan ke depan. Ia berharap agar pameran ‘graffot’ terus diadakan setiap tahunnya.
Kepala Prodi S-1 Seni Rupa Murni FSRD UNS, Dr. Setyo Budi, M.Sn. mengapresiasi kerja keras para mahasiswa dalam penyelenggaraan pameran ini. Terlebih, saat ini mahasiswa tengah menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS), tetapi dapat mengadakan pameran.
“Sudah saatnya anda move on, bergerak. Mahasiswa seni rupa tidak bisa tanpa adanya jaringan atau kolaborasi. Kalau berkarya tidak hanya sekadar perkara mengumpulkan tugas, tapi itu cermin kualitas Anda. Ini era keterbukaan, karya anda seharusnya sudah bisa mendunia. Saya mengapresiasi pameran ini karena semester satu sudah berani tampil,” tuturnya.
Ia berharap agar pameran-pameran seperti ini rutin diadakan setiap tahun sebagai wadah mahasiswa memamerkan hasil karyanya selama kuliah. Humas UNS
Melalui paparannya saat dihubungi tim uns.ac.id pada Selasa (20/12/2022), Rama mengaku awal mula terciptanya gubukdongeng.id karena kebingungan kakaknya memberikan mainan kepada anaknya. Dari situ Rama mulai terpikirkan untuk membuat suatu cerita dongeng terkhusus dongeng anak. Namun awalnya, keponakan Rama tidak menyukai media bercerita Rama. Hal ini karena dalam bercerita, dirinya hanya menggunakan media kertas HVS.
“Oleh karenanya, setelah kejadian itu saya mengubah media cerita dongeng dengan menyisipkan gambar dan ditampilkan melalui sebuah gawai. Akhirnya keponakan saya senang dengan media dongeng tersebut. Melihat pengalaman pribadi itulah, yang akhirnya membuat saya tergerak untuk berbagai cerita dongeng yang ditampilkan dengan gambar menarik kemudian saya unggah melalui laman Instagram @gubukdongeng.id,” tutur Rama yang sebelumnya juga dianugerahi sebagai Juara Favorit Duta Bahasa Jawa Tengah 2022.
Sebagaimana yang diungkapkan Rama, gubukdongeng.id merupakan media yang digunakan sebagai sarana harmonisasi orang tua dengan anak, sarana literasi, dan sarana publikasi karya, yang dikemas melalui sebuah akun instagram agar mempermudah masyarakat untuk mengaksesnya.
Lebih lanjut, tujuan Rama merintis gubukdongeng.id untuk mempererat hubungan orang tua dan anak dengan media dongeng, membiasakan anak usia dini dengan literasi ringan melalui media yang seru untuk anak-anak, dan memberikan petuah atau pelajaran tentang perilaku terpuji dan akibat bila melakukan perilaku yang buruk dengan media dongeng.
“Harapan saya semoga gubukdongeng.id dapat terus berkembang lebih baik lagi di semua aspeknya. Mulai dari segi cerita, ilustrasi, juga dapat membawa kebermafaatan yang lebih luas lagi bagi orang yang mengaksesnya,” ujar Rama. Humas UNS
UNS — Sejumlah mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan mesin purus kayu dengan metode penyayatan kayu yang terintegrasi guna meningkatkan produktivitas produksi mebel. Kelima mahasiswa tersebut adalah Puthut Alfi Syahri Kurniawan, Ramanda Ridho Barokah, Muhammad Iqbal Amar, Dwi Yudha Meydiansyah,serta Iksan Riva Nanda. Mereka membuat metode penyayatan kayu yang terintegrasi dengan bimbingan Dr. Danar Susilo Wijayanto, S.T., M.Eng.
Mereka mengidentifikasi bahwa satu proses produksi produk mebel memiliki kendala dari segi efektivitas dan efisiensi waktu produksi saat proses pembuatan purus kayu. Purus kayu merupakan salah satu bagian yang digunakan di dalam suatu sambungan purus dan lubang. Sambungan purus dan lubang merupakan teknik menyambung kayu yang paling umum digunakan pada produk-produk mebel, konstruksi bangunan, dan perabot kayu lainnya.
Sunarso selalu pemilik Usaha Desa (UD) Sunarso Mebel menjelaskan bahwa dalam industri furnitur, kecepatan produksi menjadi hal yang vital.
“Dalam industri furnitur penting adanya kecepatan dalam proses produksi dan juga kualitas yang dihasilkan dari proses produksi,” ujar Sunarso.
Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan bahwa kecepatan produksi dipengaruhi dari ketersedian alat penunjang atau mesin yang benar-benar dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan.
Berawal dari permasalahan yang dialami di UD. Sunarso Mebel di Dusun Karangweru RT 01/RW 07 Desa Plumbon, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang masih menggunakan cara konvensional dalam pembuatan purusan kayu dengan menggunakan gergaji tangan dan cangkul kecil, lima mahasiswa UNS tersebut berinovasi.
Mereka membuat mesin yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas pemotongan sekali proses dengan mesin purus kayu yang terintegrasi. Mesin ini dapat meningkatkan efektivitas pemotongan, serta mempercepat proses pembuatan purus kayu.
Puthut Alfi Syahri Kurniawan berharap agar alat ini dapat memproduksi purusan kayu menjadi lebih cepat dan lebih halus.
“Kami berlima dan Dr. Danar Susilo Wijayanto, ST.,M.Eng. merancang mesin purus kayu yang terintegrasi dengan dilatarbelakangi karena masih adanya proses pembuatan purusan kayu yang kurang efektif, maka dengan adanya mesin purus kayu ini, semoga UD. Sunarso Mebel dapat memproduksi purusan kayu menjadi lebih cepat,” ujar Puthut, Sabtu (26/11/2022).
Ia menambahkan bahwa dengan adanya mesin purus kayu yang terintegrasi ini, dapat membuat omzet UD. Sunarso Mebel dapat naik seiring dengan penggunaan mesin purus kayu yang terintegrasi. Humas UNS
UNS — Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. Baru saja, dua tim dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah UNS meraih dua gelar juara Historical Short Movie Competition.
Tim pertama yang beranggotakan Muhammad Lukman Ramadinata, Davena Salsabilla, dan Lisaras Rizki Akbariani berhasil meraih podium tertinggi. Sementara itu, tim kedua yang terdiri atas Edi Saputro, Adriana Lir Aspuri, Khikmah Fatma Sari, Gabriela Kusuma Wardani, dan Eka Alfa Rizqi menyabet juara 2.
Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Sejarah, Universitas Negeri Malang (UM). Sebanyak 53 tim dari berbagai perguruan tinggi turut serta dalam lomba film pendek tentang sejarah ini. Davena Salsabilla mengusung video tentang Geger Kartasura yang berhasil mengungguli puluhan tim pada kompetisi tingkat nasional ini.
“Film ini menceritakan sudut pandang saya sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah yang memiliki ketertarikan dan penasaran terhadap peristiwa Geger Pecinan di Kartasura pada tahun 1740-1743. Ketertarikan diwujudkan dengan pencarian di internet sehingga menemukan fakta bahwa situs Keraton Kartasura merupakan saksi bisu peristiwa tersebut,” jelas Davena, Senin (10/10/2022).
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa benteng dari situs Keraton Kartasura sempat dijebol oleh oknum sehingga mengantarkannya untuk bertemu para stakeholder, mulai dari pihak juru kunci situs Keraton Kartasura, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Sukoharjo, anggota komunitas Solo heritage Society (SHS), dan seorang siswa SMAN 1 Kartasura.
“Dari pertemuan tersebut, menemukan simpulan mengenai pentingnya seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan merawat situs sejarah di masa kini agar tetap lestari,” imbuhnya.
Melalui film pendek ini, Davena dan timnya berharap agar masyarakat ikut serta dalam pelestarian situs sejarah maupun cagar budaya agar dapat dinikmati hingga puluhan atau bahkan ratusan tahun ke depan.
Sementara, tim berikutnya yang digawangi Edi Saputro membawa ide cerita mengenai sisi lain Kerajaan Pajang Jaka Tingkir melawan Tumenggung Mayang.
“Melalui film pendek ini, tim kami ingin menguak sisi lain Kerajaan Pajang yang masih belum banyak diketahui masyarakat luas. Selain itu, dari sisi literasi seperti jurnal, artikel maupun Youtube juga masih minim yang membahas sisi lain dari kerajaan ini,” terangnya. Humas UNS