Usai Berkunjung, Delegasi Saudi Fund for Development Puas dengan Pengelolan RS UNS

Usai Berkunjung, Delegasi Saudi Fund for Development Puas dengan Pengelolan RS UNS

UNS Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menerima kunjungan Saudi Fund for Development (SFD), Senin (29/5/2023). Delegasi SFD diterima di Auditorium RS UNS. Kunjungan ini merupakan agenda Post-Evaluation Mission to The Construction of Two University Hospitals in Sebelas Maret University and Andalas University.

Delegasi SFD dipimpin oleh General Manager of Evaluation, Mohammed Alateeq. Beliau didampingi oleh Senior Evaluation Specialist, Ziyad Aljebreen dan Fahad Albassam serta seorang Evaluation Analyst, Fahad Bineid.

Kunjungan ini dihadiri pula oleh Delegasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Mereka adalah Koordinator Pendanaan Multilateral untuk Islamic Development Bank (IDB), SFD, & Bank Regional Timur Tengah, Zaenal Arifin; serta Staf Perencana Pertama, Grasia Veranita dan Abdul Kohar.

Selain itu, adapun Delegasi Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mereka adalah Direktur Project Management Unit (PMU) IDB 3in1, Illah Sailah; Wakil Direktur PMU IDB 3in1, Setiawan; Biro Perencanaan, Inu Kertapati, Budy dan Ricky Eka Saputra; Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Afriyudianto, serta Staf PMU IDB 3in1, Mulyadi.

Para delegasi dari masing-masing instansi diterima dengan baik oleh Pimpinan RS UNS dan Pimpinan UNS. Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D., Direktur RS UNS, Prof. Dr. Hartono, dr. M.Si., Pimpinan Fakultas Kedokteran UNS, beserta jajaran.

Prof. Irwan dalam kesempatan ini melaporkan beberapa hal kepada semua delegasi. Pembangunan RS UNS yang selesai dan dibuka pada 2016 silam. Proyek ini didanai oleh SFD, IDB, dan Pemerintah Indonesia.

Hampir semua indikator evaluasi proyek telah dicapai pasca proyek sehubungan dengan efektivitas dan dampaknya. Prof. Irwan menjabarkan beberapa capaian indikator tersebut, seperti sejumlah 200 tempat tidur yang telah melebihi target. Diselenggarakannya 62 pelatihan jangka pendek telah dilakukan oleh dokter RS UNS selama sepuluh tahun terakhir. Selain itu, RS UNS juga turut andil dalam mendukung kelulusan 132 mahasiswa S-2 dan 59 mahasiswa S-3. Hal ini juga didukung dengan tersedianya fasilitas pembelajaran daring dan buku-buku tentang pelayanan kesehatan.

Dokter dan tenaga medis RS UNS saat ini berjumlah 531 orang, sedangkan jumlah guru besar dan tenaga pengajar 230 orang. Keduanya jauh lebih banyak dari target. Sebanyak 47 klinik dan departemen biomedis juga telah melebihi jumlah yang ditargetkan. Selama pembangunan, proyek ini berkontribusi menciptakan 580 lapangan kerja.

RS UNS telah mendapatkan dua penghargaan bergengsi. Pertama, mendapatkan Peringkat Akreditasi ‘Paripurna’ yang merupakan peringkat tertinggi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada Desember 2022 lalu. Kedua, RS UNS ditetapkan sebagai RS Pendidikan Dasar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Januari 2023.

RS UNS semakin maju di hampir semua aspek pelayanan. Sebagai contoh, lebih dari 124.000 pasien rawat jalan yang mendapat pelayanan di RS UNS pada tahun 2022. Jauh lebih tinggi daripada tahun 2017 yang sekitar 33.000 pasien rawat jalan.

Begitu juga dengan jumlah pasien rawat inap dan pasien gawat darurat. Rumah Sakit UNS awalnya hanya memiliki 50 tempat tidur, namun kini telah memiliki lebih dari 200 tempat tidur. RS UNS juga turut berperan aktif dalam penanganan Pandemi Covid-19. Selama tahun 2020 hingga 2022, lebih dari 4.700 pasien Covid-19 ditangani oleh rumah sakit ini.

“RS UNS telah menetapkan visinya untuk mewujudkan RS UNS sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan yang bereputasi internasional, berlandaskan kedokteran komunitas dan nilai-nilai budaya bangsa,” ujar Prof. Irwan

Kepada uns.ac.id, Prof. Jamal selaku Rektor UNS memberikan tanggapannya usai menerima delegasi. Kunjungan delegasi SFD dan Pemerintah ini merupakan agenda pemantauan dan evaluasi atas dibangunnya RS UNS. Beliau menyampaikan bahwa masing-masing delegasi puas dengan kinerja serta pencapaian yang dimiliki RS UNS.

“Prinsipnya mereka puas atas apa yang ada di RS karena ini yang membiayai sebetulnya dari IDB. (progresnya) bagus,” tutur Prof. Jamal. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Peringati Hari Hipertensi Sedunia, RS UNS Kembali Gelar Talkshow

Peringati Hari Hipertensi Sedunia, RS UNS Kembali Gelar Talkshow

UNS — Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar acara Satu Jam Lebih Dekat. Penyelenggaraan acara tersebut dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia 2023. Kali ini acara tersebut mengusung tema Ukur Tekanan Darah Secara Akurat, Kendalikan, Hidup Lebih Lama. Tema ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Live Instagram @rumahsakitUNS dan Youtube Rumah Sakit UNS, Rabu (17/5/2023), menghadirkan narasumber dr. Evi Liliek Wulandari, Sp.PD., M.Kes., FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS UNS; dr. Risalina Myrtha, Sp.JP., FIHA selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS; dan dr. R.Aj. Hanindia Riani P., Sp.N(K). selaku Dokter Spesialis Saraf RS UNS. Selama penyelenggaraan acara dimoderatori oleh dr. Yunita Asri Pertiwi selaku Dokter RS UNS.

dr. Evi Liliek Wulandari, Sp.PD., M.Kes., FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS UNS menyampaikan bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap ≥ 140/90 mmHg. Hipertensi disebut sebagai The Silent Killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.

“Lebih lanjut, jika tidak terkontrol hipertensi dapat menyebaban terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, retinopati atau kerusakan retina, penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf, gangguan serebral (otak). Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal,” terang dr. Evi.

dr. Evi menambahkan faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah yakni umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Sedangkan untuk faktor risiko yang dapat diubah yakni merokok, kurang makan buah dan sayur, konsumsi garam berlebih, stres, berat badan berlebih, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, dan dislipidemia.

Gejala Hipertensi

Sementara itu, dr. R.Aj. Hanindia Riani P., Sp.N(K). selaku Dokter Spesialis Saraf RS UNS menyampaikan bahwa pada umumnya hipertensi tidak disertai gejala atau keluhan tertentu. Namun, keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi adalah sakit kepala, rasa berat di tengkuk, kelelahan atau mudah lelah, nyeri dada, sesak napas, mual atau muntah, susah tidur, telinga berdengung, penglihatan kabur, merasa cemas, Dan lain-lain.

“Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala dari hipertensi. Karena penanganan yang tepat dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan,” imbau dr. Hanindia Riani.

Aktifitas Fisik untuk Penderita Hipertensi

Kemudian dr. Risalina Myrtha, Sp.JP., FIHA selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS menambahkan bahwa aktifitas fisik untuk penderita hipertensi yakni olahraga aerobik secara teratur. Karena olahraga tersebut bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi, sekaligus menurunkan risiko dan mortalitas kardiovaskuler.

“Pasien dengan hipertensi disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit latihan aerobik dinamik berintensitas sedang (seperti berjalan, joging, bersepeda, dan berenang) 5-7 hari perminggu,” papar dr. Myrtha.

Tips Mengontrol Hipertensi

Sebagaimana yang diungkapkan dr. Myrtha, tips mengontrol hipertensi adalah dengan mengetahui tekanan darah Anda (tekanan darah normal 120/80 mmHg). Kemudian kontrol tekanan darah Anda secara teratur, tekanan darah tinggi sering tanpa gejala dan tekanan darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi. Berhati-hati menggunakan obat bebas, ketahui efek samping obat yang Anda minum, minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Obat penting untuk menjaga tekanan darah Anda, dan pastikan ketersediaan obat di rumah.

“Yuk kita cegah hipertensi dengan CERDIK; Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokop, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres,” tutup dr. Myrtha. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti

Peringati Hari Asma Sedunia, RS UNS Gelar Talkshow Bahas Penyakit Asma

Peringati Hari Asma Sedunia, RS UNS Gelar Talkshow Bahas Penyakit Asma

UNSRumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar acara Satu Jam Lebih Dekat. Penyelenggaraan acara tersebut dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia 2023. Kali ini acara tersebut mengusung tema Asthma Care For All.

Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Live Instagram @rumahsakitUNS dan Youtube Rumah Sakit UNS, Selasa (9/5/2023), menghadirkan narasumber Dr. Hendrastutik A., dr., Sp.P(K)., M.Kes. selaku Dokter Spesialis Paru RS UNS dan dr. Brigitta Devi Anindita, Sp.P. selaku Dokter Spesialis Paru RS UNS. Selama penyelenggaraan acara dimoderatori oleh dr. Muhammad Aziz Rosidi sebagai Residen Paru FK UNS.

Dr. Hendrastutik A., dr., Sp.P(K)., M.Kes. selaku Dokter Spesialis Paru RS UNS mengatakan asma merupakan peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan dan hipereaktivitas saluran napas. Asma dapat mengenai semua umur, namun lebih sering pada usia anak dan dewasa muda.

Gejala Asma

Gejala asma seperti terjadi batuk, sesak napas, napas berbunyi (mengi), dan dada terasa berat. “Gejala tersebut mempunyai ciri khas seperti, sering kali timbul bila ada faktor pencetus, dapat berulang dan diantaranya ada periode bebas serangan, sering memburuk pada malam hari atau dini hari, dapat reda dengan pengobatan dan terkadang dapat reda tanpa pengobatan,” paparnya.

Cara Mencegah dan Mengendalikan Asma

dr. Brigitta Devi Anindita, Sp.P. selaku Dokter Spesialis Paru RS UNS menambahkan, untuk mencegah dan mengendalikan asma kita bisa menghindari penggunaan kasur dan bantal kapuk, menggunakan kasur dan bantal sintesis, mengganti sprei secara teratur (setidaknya seminggu sekali).

“Kemudian berhenti merokok dan menghindari asap rokok, olahraga teratur, misalnya saja senam asma, berenang, menggunakan masker bila menyapu lantai atau di tempat yang berisko terkena debu atau polusi, menjaga kebersihan perabotan rumah, mengusahakan tidak memakai karpet di dalam rumah atau kamar tidur, patuh dalam menggunakan obat pengontrol yakni teratur sesuai anjuran dokter, menghindari penggunaan kipas angin karena bisa menerbangkan debu, bila menggunakan AC, bersihkan filter secara rutin, penuhi gizi yang cukup dan seimbang,” ujar dr. Brigitta.

Asma tidak dapat sembuh, namun dapat dikendalikan agar gejala tidak muncul dan dapat hidup normal. Tanda asma terkendali yaitu dalam 4 minggu terakhir tidak pernah terbangun malam hari karena gejala asma serta gejala asma yang timbul kurang dari dua kali dalam seminggu. Agar asma terkendali gunakan obat asma secara teratur dengan teknik yang benar, obat pereda atau pelega jarang digunakan kurang dari dua kali dalam semingu serta aktivitas tidak terganggu karena asma.

“Jangan lupa untuk tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat ya, serta segera melakukakan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memerlukan penanganan khusus dalam pengendalian asma,” pungkas dr. Brigitta. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti

RS UNS Gelar Talkshow Bahas Tetap Sehat dan Bugar Selama Puasa

RS UNS Gelar Talkshow Bahas Tetap Sehat dan Bugar Selama Puasa

UNS — Memasuki bulan suci Ramadan 1444 H, Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar acara Satu Jam Lebih Dekat dengan mengusung tema Tetap Sehat dan Bugar Selama Puasa.  

Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Live Instagram @rumahsakitUNS dan Youtube Rumah Sakit UNS, Senin (20/3/2023). menghadirkan narasumber dr. Coanna Sukmagautama, Sp.PD., M.Kes., FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS UNS dan Banun Ma’rifah Fathsidni, S.Gz., selaku Ahli Gizi RS UNS. Adapun selama keberlangsungan acara dimoderatori oleh dr. Lamya Muthia Nabila, CIMI., sebagai Dokter RS UNS.  

dr. Coanna Sukmagautama, Sp.PD., M.Kes., FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS UNS mengatakan bahwa untuk mempersiapkan tetap sehat dan bugar saat berpuasa pastikan dahulu bahwa tubuh kita siap untuk menjalankan ibadah puasa.  

“Puasa itu adalah ibadah yang menyehatkan. Artinya jika kita berpuasa tidak akan membuat tubuh kita tambah sakit atau lemas. Cara untuk tetap sehat dan bugar bisa dengan pastikan tubuh terhidrasi dengan menjaga asupan air putih. Karena ketika tubuh terhidrasi dengan baik dapat mengatasi lemas saat puasa. Jadi seminggu awal kita ada perubahan metabolisme. Akan tampak lebih capek lebih lemas,” ujar dr. Coanna.  

Kemudian jangan makan berlebihan saat waktu berbuka. Harus diberikan jeda untuk lambung kita mencerna makanan. Karena saat berpuasa tubuh mengalami proses autofagi yangmana proses tersebut membantu tubuh membersihkan diri dari sel-sel yang sudah tua dan rusak, sehingga dapat membentuk sel-sel baru yang lebih sehat.  

“Selanjutnya saat berpuasa hindari bermalas-malasan. Harus melakukan aktivitas fisik seperti olahraga yang bisa dilakukan saat menjelang buka atau setelah tarawih. Selain itu salat tarawih juga termasuk olahraga. Karena ketika salat tarawih kita tumaninah, maka hal tersebut termasuk ke dalam stretching. Kita tumaninah itu juga termasuk stretching,” tambah dr. Coanna.  

Sementara itu, Banun Ma’rifah Fathsidni, S.Gz., selaku Ahli Gizi RS UNS turut menghimbau untuk mengontrol waktu makan saat buka puasa. Berbukalah dengan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana untuk mengganti energi tubuh dengan cepat.  

“Kemudian juga jaga pola makan, mengatur asupan minum air putih sesuai kenyamanan tubuh, juga tidur yang cukup. Lebih lanjut, bagi sobat sehat yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan, jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter. Hal ini untuk mencegah kemungkinan masalah saat nantinya berpuasa,” pungkas Banun. Humas UNS*

Reporter: Lina Khoirun Nisa 

Redaktur: Dwi Hastuti 

Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia, RS UNS Gelar Dialog Sehat Bahas TBC

Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia, RS UNS Gelar Dialog Sehat Bahas TBC

UNSRumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar acara Dialog Sehat bertajuk “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”. Penyelenggaraan acara tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia.

Acara yang diselenggarakan secara luring bertempat di Ruang Tunggu Poliklinik Lantai 2 RS UNS pada Senin (27/3/2023), menghadirkan dua orang narasumber dari Kelompok Staf Medis (KSM) Paru. Narasumber pertama yaitu dr. Brigitta Dewi Anindita, Sp.P. selaku Dokter Spesialis Paru di RS UNS dan dr. Diana Widyasanti dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Paru FK UNS yang menyampaikan materi tentang Serba-Serbi Tuberkulosis (TBC).

dr. Diana Widyasanti mengawali penyuluhan dengan memberikan penjelasan seputar Tuberkulosis (TBC). Beliau menjelaskan bahwa Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC ini bukan merupakan penyakit keturunan dan bukan merupakan penyakit akibat guna-guna. Siapa saja bisa terserang TBC termasuk anak-anak. TBC terutama menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain seperti kelenjar getah bening, selaput otak, usus, ginjal, tulang, kulit. Meski termasuk penyakit yang tergolong berat, namun TBC dapat disembukan.

Cara Penularan Penyakit TBC

TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang di sekitar melalui percikan ludah saat berbicara, batuk, bersin, tertawa tanpa menutup mulut/ hidung/ menggunakan masker. Kuman TBC dapat bertahan di udara selama beberapa jam terutama di tempat lembab dan gelap. Kuman TBC tidak menular melalui perlengkapan sehari – hari pasien TBC asalkan kebersihan terjaga. Sementara itu, pasien TB aktif dapat menularkan pada 10-15 orang di sekelilingnya setiap tahun.

Dijelaskan pula oleh dr. Diana Widyasanti bahwa kita bisa waspada jika ada orang yang mengalami gejala sebagai berikut, yakni batuk terus menerus lebih dari 3 minggu, dahak dapat bercampur darah, demam meriang, dan nyeri dada. Juga apabila seseorang berkeringat tanpa sebab terutama sore dan malam hari, berat badan serta nafsu makan turun, maka kita harus waspada.

“Apabila Bapak/Ibu mengalami beberapa gejala seperti yang telah saya sebutkan, jangan ragu untuk segera menuju ke Pusat Kesehatan terdekat, bisa Puskesmas, Klinik Dokter, atau Rumah Sakit, agar Bapak/Ibu segera mendapatkan pertolongan. Dan harap tenang, semua proses pengobatan TBC, tidak berbayar alias gratis karena pengobatannya ditanggung oleh pemerintah.”, demikian lanjut dr. Diana.

Kita Semua Berisiko Terinfeksi Kuman TBC. Namun Siapa yang Paling Berisiko?

dr. Diana menjelaskan orang dengan HIV/AIDS, lansia, anak di bawah usia 5 tahun, penderita diabetes, penderita gizi buruk, perokok, dan kontak erat/kontak serumah dengan orang TBC, merupakan orang-orang yang paling berisiko untuk tertular TBC.

Kita bisa menghindarkan diri agar tidak tertular kuman TBC, dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS tersebut menurut dr. Diana, diantaranya yaitu olahraga secara teratur, minum obat secara lengkap dan teratur, tidak merokok, menjaga agar ventilasi udara tetap baik (buka pintu dan jendela), makan makanan bergizi, tutup mulut saat batuk/bersin sesuai dengan etika batuk, dan tidak meludah sembarangan.

Di akhir penyuluhan, Tim Dokter KSM Paru menjawab beberapa pertanyaan dari para pengunjung yang antusias menyimak penyuluhan. Harapannya semoga penjelasan dari Tim Paru bisa membawa manfaat untuk pencegahan dan pemberantasan TBC. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa

Redaktur: Dwi Hastuti