Kampus Hijau Inspirasi Mahasiswanya

Lingkungan yang hijau bersih dan tertata memberikan nuansa sejuk tersendiri, memungkinkan banyak orang untuk mengunjunginya. Akan tetapi terkadang di tangan-tangan nakal, lingkungan hijau nan bersih itu menjadi rusak dan orangpun seringkali berfikir dua kali untuk mengunjunginya. Saat ini banyak pepohonan yang ditebangi secara liar, pembukaan lahan dengan cara yang salah juga sangat merugikan banyak pihak. Salah satu dampak yang disebabkan oleh berkurangnya pepohonan di Indonesia saat ini adalah meningkatnya suhu di bumi akibat efek rumah kaca. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Jika alam sudah mulai tidak bersahabat, maka manusia harus siap menerima derita”, dari pepatah tersebut sangat jelas diterangkan bahwa apabila banyak pohon yang ditebang maka udara di bumi ini akan terasa panas. Hal ini mengakibatkan banyak orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungannya menjadi geram oleh ulah manusia-manusia yang tak bertanggung jawab. Saat ini mereka mulai menggalakkan kegiatan-kegiatan untuk melindungi bumi ini seperti kegiatan reboisasi, Go Green, dan kegiatan peduli lingkungan lainnya, seperti yang sedang dibudayakan oleh Universitas Sebelas Maret saat ini

Universitas Sebelas Maret saat ini sudah mulai menggerakkan kegiatan Green Campus. Pernyataan ini dibuktikan dengan lingkungan hijau yang dimiliki UNS, selain itu diadakannya even Green Campus sebagai salah satu kegiatan di Osmaru tahun ini. Untuk menyukseskan even Green Campus, para mahasiswa baru diminta untuk membawa tanaman. Kemudian tanaman tersebut ditanam diberbagai tempat yang sekiranya cocok untuk ditanami, selain itu tanaman tersebut juga ditanam di pot-pot untuk ditaruh di tempat-tempat yang tidak bertanah seperti samping loby sebagai tanaman hias. Para mahasiswa baru sangat antusias dalam even ini, banyak jenis tanaman yang mereka bawa untuk ditanam di kampusnya.

Akan tetapi saat ini masih ada beberapa masalah yang sangat mengganggu baik saat proses KBM maupun di luar KBM, yaitu bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh sampah yang mulai membusuk dibeberapa tempat dan kurang terstrukturnya sistem pembuangan air di kawasan UNS. Hal ini mungkin sebuah permasalahan yang sepele akan tetapi jika permasalahan ini dibiarkan akan menimbulkan banyak dampak negatif seperti timbulnya banyak nyamuk, mengingat nyamuk gemar sekali menghuni tempat-tempat kotor, berbau dan sedikit genangan air, ditambah lokasi UNS yang berbukit-bukit sehingga jalanan tidak merata menimbulkan banyak genangan air apalagi saat ini sedang musim penghujan musimnya nyamuk yang berkembangbiak. Hal ini sangat saya rasakan ketika saya berada di gedung dimana saya setiap hari belajar bersama teman-teman saya yaitu di gedung FKIP. Ketika saya dan teman-teman saya sedang semangat belajar tiba-tiba bau tak sedap itu muncul dan nyamuk-nyamuk pun terus berkeliaran mengganggu konsentrasi belajar kami. Padahal setiap pagi cleaning service sudah membersihkan tempat sampah dan lantai, akan tetapi hanya membersihkan tempat sampah dan menyapu lantai serta jalan saja tidak cukup jika saluran airnya kurang baik dan banyak tanaman yang sudah mati atau pepohonan yang rimbun tidak diurusi. Justru itulah yang menjadi sarang besar nyamuk untuk berkembangbiak.

Menurut saya perlu perhatian khusus dari pihak kampus dan warga kampus untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mahasiswa juga harus turut aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, mungkin ini adalah tindakan sepele tetapi justru ini terkandung manfaat yang begitu besar jika semua warga kampus menerapkan prinsip ini karena ada pepatah mengatakan “Dengan membuang sampah pada tempatnya, maka Anda sudah mencintai jutaan manusia”. Selain itu untuk menyukseskan kegiatan Green Campus di UNS pihak UNS bisa mananam tanaman yang berbau harum karena saya lihat banyak tempat kosong yang mempunyai potensi tanah dan proses pencahayaan yang bagus. Tanaman berbunga ditata sedemikian rupa sehingga terbentuk taman yang indah dan aroma bunga bisa mengurangi bau tak sedap jika bunga-bunga tersebut tertiup angin. Sebagai contoh ditanami bunga kamboja, bunga melati, bunga pukul empat maupun tanaman berbau harum lainnya. Berikut contoh spesifikasi bunga yang berbau harum yang bisa dijadikan pilihan untuk menghilangkan bau tak sedap di kampus :

  1. Bunga kamboja

Dalam bahasa inggris, disebut plumeria dan dalam bahasa Indonesia sendiri disebut dengan nama Bunga Kamboja atau Cempaka Kubur. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa orang Asia sering mengaitkan bunga kamboja ini dengan hal-hal yang berbau mistik, seperti : kematian, kuburan, hantu, dan lain-lain. Mungkin hal ini dikarenakan bunga kamboja mampu menyebarkan bau harum yang semerbak pada malam hari. Faktanya, hal demikian terjadi untuk menarik serangga agar melakukan penyerbukan pada bunga kamboja itu sendiri.

  1. Bunga Melati

Keharuman Jasmine atau Melati memang telah menjadikannya sebagai bunga yang populer di seluruh dunia. Ada lebih dari 200 spesies bunga melati dan di Indonesia salah satunya adalah Melati Putih (Jasmine Sambac), yang telah digunakan sebagai simbol nasional. Memiliki warna yang putih bersih juga menjadikan melati sebagai “Simbol Kesucian” dan kemurnian. Tanaman ini dapat tumbuh antara 3 hingga 5 meter.

  1. Four O’clock

Disebut juga dengan nama Marvel of Peru (mirabilis jalapa) yang mekar di sore hari, sepanjang malam hingga pagi berikutnya. Nama “Miribilis” sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti mengagumkan dan “Jalapa” adalah nama kota di Meksiko. Tidak hanya memiliki warna yang kuat dan segar, bunga yang sering kita sebut dengan “Bunga Pukul Empat” masyarakat kita dulu sering menjadikannya sebagai penanda tibanya waktu sholat ashar, bunga ini juga memiliki kombinasi warna yang amat cantik di setiap mahkota bunganya.

Baca selengkapnya: Kampus Hijau Inspirasi Mahasiswanya

Penulis: Istiqomah Nugraheny
Beri Like jika kamu sepakat dengan ide Istiqomah Nugraheny

Skip to content