Lift dan Perpustakaan

Di sekujur kampus induk Universitas Sebelas Maret Surakarta, ada dua gedung yang dipasangi lift. Lahan kampus induk yang berlokasi di Kentingan itu sudah sesak oleh bangunan. Untuk mendirikan bangunan baru, sudah minim ruang. Solusinya cuma meninggikan bangunan-bangunan yang sudah terlebih dulu ada. Misalnya perpustakaan pusat di belakang auditorium, konon akan dibangun delapan lantai. Luar biasa!

Gedung tinggi belum sah kalau tanpa lift. Oleh karena itu, Gedung 4 FISIP UNS yang bertingkat lima belakangan dipasangi lift, menyusul Gedung Pascasarjana UNS. Setelah ini mudah ditebak, gedung berlift berikutnya adalah perpustakaan pusat. Kalau perpustakaan delapan lantai sampai tidak punya lift, minat baca mahasiswa UNS pasti langsung ciut. Membaca buku di perpustakaan bakal jadi aktivitas yang melelahkan.

Kemungkinan, jumlah lift di UNS akan terus bertambah, tinggal menunggu waktu saja. Namun jangan khawatir, Gedung Pusat dr. Prakosa agaknya tidak perlu dipasangi lift. Pertimbangan pertama, gedung tersebut cuma berlantai dua, buat apa dipasangi lift. Kedua, gedung utama di kampus induk UNS perlu menjaga wibawa pula, bukannya asal mengikuti tendensi arsitektur modern: membangun gedung setinggi mungkin. Terakhir, puluhan anak tangga sebagai akses ke lantai dua memungkinkan awak rektorat menjaga kesehatan dan kebugaran fisiknya. Olahraga, Pak!

Yang Dipercepat

Prinsip utama lift adalah prinsip percepatan. Prinsip khas manusia modern. FISIP sendiri memang sedang menggiatkan percepatan. Program studi Sosiologi misalnya, memajukan jadwal magang satu semester lebih awal sejak tahun 2014 lalu. Mahasiswa Sosiologi kemudian dimungkinkan memilih KKN lebih awal pula, selama SKS sudah mencukupi. Semester tujuh, mahasiswa sosiologi tinggal memikirkan skripsi. Program studi Ilmu Administrasi Negara pun demikian, keduanya menunaikan percepatan kuliah. Biar mahasiswa segera lulus dan memberi manfaat bagi masyarakat, bukannya masih masuk kelas meski sudah semester senja. Ngebak-ngebaki.

Pemasangan lift di Gedung 4 FISIP UNS adalah sebentuk fairplay bagi program studi Ilmu Komunikasi. Program studi termaksud belum bisa mengupayakan percepatan kuliah, oleh karena banyak kuliah praktik yang sulit dipadatkan. Tak pelak, mahasiswa Ilmu Komunikasi terkenal lulus belakangan, lain dengan dua program studi sebelumnya yang relatif cepat. Maka, percepatan yang ditawarkan pihak dekanat bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi sekadar percepatan mobilitas.

Baca selengkapnya: Lift dan Perpustakaan

Penulis: Udji Kayang
Beri Like jika kamu sependapat dengan ide Udji Kayang

Skip to content