UNS sebagai Epistemic Community

Kaum akademisi yang mencermati data The World Economic Forum (WEF) tahun 2015 dalam mengukur daya saing bangsa melalui The Global Competitiveness Index (GCI), rasanya justru menjadi tantangan bagi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Penghitungan GCI yang ditentukan oleh faktor interaksi antara kinerja ekonomi makro, efektifitas kelembagaan dan sejauh mana kebijakan pemerintah yang kondusif bagi dunia usaha dan infrastruktur, layak dijadikan pertimbangan bagi UNS Surakarta.

Bahkan, faktor lain yang mendukung tingginya tingkat produktivitas suatu bangsa layak dicermati dunia pendidikan tinggi, salah satunya UNS Surakarta. Publik melihat UNS selaras dengan kemajuan Indonesia yang mengalami peningkatan daya saing signifikan pada tahun 2010-2014. Begitu pula dengan posisi Indonesia yang melonjak peringkat 44 dari 139 negara pada tahun 2010 menjadi peringkat 34 dari 144 negara di tahun 2014.

Bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lain, peringkatnya sudah lebih baik dari Vietnam (68), Filipina (85), Kamboja (95), Laos dan Myanmar, meskipun berada di bawah peringkat Singapura (2), Malaysia (20), dan Thailand (31). Fakta ini sebagai bentuk jerih payah dunia pendidikan dalam mengangkat Indonesia dalam kancah dunia internasional. UNS Surakarta menjadi salah satu institusi penopang Negara yang mampu mengakselerasikan dengan visi Indonesia dalam dunia pendidikan tinggi.

Para civitas akademika UNS Surakarta bangga karena kiprah perguruan tingginya tergolong sangat luar biasa. Bisa dibayangkan, Universitas negeri satu-satunya di kota Solo saat ini ternyata mampu menegaskan jati dirinya melalui budaya kerja berbasiskan potensi lokal lembaga. Adalah wajar bila kedewasaan UNS Surakarta semakin mempesona dan terpancar di usia 40 tahun nantinya pada tanggal 11 Maret 2016 dalam membuat benchmark bagi eksistensi lembaga.

Local Wisdom

Semangat UNS Surakarta mengangkat kearifan lokal menjadi buah bibir kalangan dunia pendidikan tinggi lainnya. Prestasi gemilang UNS Surakarta saat ini sukses menempatkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di kota Solo pada posisi papan atas secara nasional. Kesuksesan dari UNS Surakarta dalam membumikan gagasan pembaharuan pendidikan tinggi dapat termaterialkan dengan baik, misalnya UNS Surakarta sebagai spirit of java.

Penulis mencermati bahwa pemikiran akademisi UNS Surakarta dalam rangka membumikan sebuah pembaharuan pada pendidikan tinggi terakselerasikan secara nasional. Konsep internasionalisasi pendidikan tinggi yang coba ditawarkan UNS Surakarta saat ini sudah terbukti mewarnai gagasan yang laku dijual, baik secara nasional maupun internasional. Impian UNS Surakarta atas lahirnya kebijakan negara secara nasional maupun internasional yang berbasiskan riset menjadi karya nyata untuk Indonesia.

Baca selengkapnya: UNS sebagai Epistemic Community

Penulis: Bramastia
Beri Like jika kamu sepakat dengan ide Bramastia

Skip to content