Search
Close this search box.

Bonifasius Heru Santosa Soemarno

Dr. Bonifasius Heru Santosa Soemarno, M.App.,Sc

Lahir di Surakarta, 17 September 1966. Pria yang memiliki NIP 196609171995121001 adalah staf Pengajar pada Fakultas Teknik UNS. Riwayat pendidikan tinggi yang berhasil ditempuh adalah tahun 1992 lulus sarjana (S-1) dari Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bidang ilmu: Arsitektur, tahun 2000 berhasil menyelesaikan master (S-2) dari dari AITA (Australian Institute of Tropical Architecture) James Cook University, Townsville, Australia pada bidang ilmu: Architecture, dan pada tahun 2012 telah berhasil menyelesaikan program Doktor (S-3) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk bidang ilmu: Arsitektur.  Judul dan ringkasan disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi bahasa Indonesia dan English sebagai berikut. 


PENGENDALIAN PANAS BANGUNAN PADA LINGKUNGAN PERMUKIMAN KOTA BERKEPADATAN TINGGI YANG TIDAK TERATUR DI DATARAN RENDAH TROPIS LEMBAB

Perkembangan penduduk akan berpengaruh pada perkembangan jumlah bangunan pada lingkungan tersebut. Kepadatan bangunan yang tinggi akan mempengaruhi kondisi termal lingkungan dan bangunan. Secara teori lingkungan yang padat dengan ketinggian yang berbeda secara siknifikan mempunyai kondisi termal yang lebih baik daripada lingkungan yang tidak padat dengan ketinggian yang hampir sama. Permasalahan penelitian yang diambil adalah tentang karakteristik lingkungan di area berkepadatan tinggi dengan ketinggian yang hampir sama dapat mempengaruhi kondisi termal, dan karakteristik bangunan mempengaruhi kondisi termal di dalam dan di luar bangunan.
Metoda penelitian yang akan digunakan adalah metoda kuantitatif dengan menggunakan 2 studi: studi lapangan (field studies) dan simulasi (simulation studies). Penelitian ini menggunakan 14 sampel lingkungan bangunan yang mempunyai tipe lingkungan bangunan yang mewakili 4 blok permukiman di kampung Kemlayan. Penelitian menggunakan variabel tutupan permukaan, geometri koridor jalan, efek pembayangan, selubung bangunan, permukaan terekspos bangunan dan rasio bukaan dengan analisis kinerja termal yang meliputi profil termal, degree hour dan durasi kenyamanan terman, overheating dan underheating.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan permukiman yang padat tidak teratur dengan ketinggian yang hampir sama sebagaimana karakteristik permukiman di kampung Kemlayan dapat menyediakan termal yang cukup baik terhadap lingkungan dan bangunan. Kesimpulan ini sekaligus menjawab teori sebelumnya. Aspek tutupan bangunan, rasio H/W, luas permukaan terekspos dan shading coverage yang lebih tinggi berpengaruh terhadap penurunan temperatur udara dan peningkatan kecepataan angin lingkungan, sedangkan aspek tutupan bangunan, rasio bukaan, luas permukaan terekspos dan rasio Surface to Volume Ratio yang semakin tinggi sangat berpengaruh dalam menurunkan temperatur udara dan kecepatan angin bangunan.
Kata-kata kunci: Pengendalian panas, rasio H/W, tutupan bangunan, rasio bukaan, lingkungan permukiman tidak teratur, tropis lembab
Scroll to Top
Skip to content