Search
Close this search box.

Sudadi

Dr. Ir. Sudadi, M.P.

Lahir di Pati, 07 Maret 1962. Pria yang memiliki NIP 196203071990101001 adalah staf Pengajar pada Fakultas Pertanian UNS. Riwayat pendidikan tinggi yang berhasil ditempuh adalah tahun 1998 lulus sarjana (S-1) dari Universitas Gadjah Mada pada bidang ilmu: Mikrobiologi tanah, tahun 1994 berhasil menyelesaikan master (S-2) dari Universitas Gadjah Mada pada bidang ilmu: Ilmu Tanah, dan pada tahun 2012 telah berhasil menyelesaikan program Doktor (S-3) dari Universitas Gadjah Mada pada bidang ilmu: Ilmu Tanah. Judul dan ringkasan disertasi disajikan dalam Bahasa English sebagai berikut.

REKAYASA PUPUK BIOSULFO BERBAHAN BATUAN FOSFAT DAN BELERANG YANG DIPERKAYA DENGAN JAMUR ASPERGILLUS NIGER DAN PENICILLIUM NALGIOVENSIS

Penelitian bertujuan merekayasa pupuk biosulfo berbahan batuan fosfat alam (BFA), belerang (So) dan bahan organik (BO) yang diperkaya dengan Aspergillus niger jamur pelarut fosfat (JPF) dan Penicillium nalgiovensis jamur pengoksidasi belerang (JPoS) sebagai pupuk biosulfo.

Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu (1) percobaan di laboratorium untuk mengkaji kombinasi BFA, So, BO, JPF dan JPoS, serta (2) formula pupuk biosulfo yang menghasilkan p dan s larut yang tinggi, dan (3) percobaan rumah rumah kaca untuk mengkaji efektivitas formula pupuk biosulfo dalam menyediakan p dan s bagi tanaman. Bahan dasar pupuk biosulfo adalah BFA asal kepulauan Christmas, So asal USA, onggok, bekatul dan tapioka, serta jamur A.niger dan P.nalgiovensis. Tanah yang digunakan adalah Ultisols dan Alfisols (masam), Entisols (netral) serta Vertisols (alkalis) dengan tanaman indikator jagung. Jumlah jamur A.niger dan P.nalgiovensis dihitung dengan metode tebaran (plate count) masing-masing menggunakan media Pikovskaya dan Czapek-dox. P-tersedia ditentukan dengan metode molibdo-vanadat dan S larut air dengan pengekstrak Morgan-Wolf untuk tanah masam dan netral, serta HClO4-HNO3 untuk tanah alkalis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur A. niger dan P. nalgiovensis yang digabungkan bersama BFA, So, dan BO dalam satu formula pupuk pelet biosulfo mampu bertahan hidup dan meningkatkan P dan S terlarut. Macam formula pupuk biosulfo berpengaruh terhadap P tersedia pada Ultisols, Entisols dan Vertisols, S tersedia pada Ultisols dan Entisols, serapan P tanaman jagung pada Ultisols dan serapan S pada Ultisols dan Entisols. Formula biosulfo B60J11 memberikan hasil jagung yang lebih tinggi dibanding perlakuan SP-36 pada Entisols dan Vertisols, demikian juga formula B60J31 pada Alfisols.

Kata kunci: batuan fosfat belerang biosulfo a.niger p.nalgiovensis

Scroll to Top
Skip to content