Internasionalisasi untuk Akselerasi Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi

Internasionalisasi untuk Akselerasi Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi

Oleh: Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad, S.TP., M.Sc. (Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta/Koordinator Bidang UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNS)

Paradigma dunia pendidikan saat ini menuntut sebuah Perguruan Tinggi (PT) mempunyai reputasi yang baik di tingkat internasional, terutama bagi PT yang mempunyai visi sebagai World Class University. Reputasi internasional sebuah PT salah satunya ditentukan oleh kegiatan penelitian dan publikasi yang bertaraf internasional. Pada dekade terakhir ini sebenarnya publikasi internasional Indonesia telah berkembang pesat. Dikutip dari Scimagojr, Indonesia menempati peringkat 57 pada Tahun 2010 dan pada tahun 2020 meningkat drastis menjadi peringkat 21 dari 231 negara yang disurvei. Namun demikian, seperti disoroti oleh Purnell (2021) dalam artikel nya pada jurnal Scientometrics, mayoritas publikasi internasional oleh peneliti Indonesia adalah dalam bentuk prosiding. Jamak diketahui, bahwa secara umum kualitas artikel pada prosiding tidak sebaik artikel pada jurnal ilmiah, meskipun sama-sama berstatus “internasional” dan terindeks oleh lembaga tertentu.

Faktor yang diduga menjadi penyebab masih kurang baiknya performa publikasi ilmiah internasional Indonesia antara lain terbatasnya dana dan fasilitas. Data dari Ditjen Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 4.000 PT di Indonesia, termasuk universitas, akademi, sekolah tinggi, institut, dan politeknik dengan jumlah dosen/peneliti lebih dari 120.000 orang. Dengan kondisi tersebut, agak mustahil bagi pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan dana riset cukup bagi seluruh PT untuk menghasilkan riset yang bereputasi internasional. Dengan keterbatasan ini, untuk menghasilkan riset yang berkualitas, setiap lembaga dan individu dituntut untuk kreatif dalam penyediaan sarana maupun dana penelitian.

Kerja Sama antar Perguruan Tinggi

Kerja sama antar PT merupakan salah satu alternatif solusi untuk permasalahan ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa PT di negara maju mempunyai akses fasilitas dan dana yang lebih baik secara kualitas dan kuantitasnya. Sumber dana yang dimaksud dapat berasal dari internal PT mitra tersebut, atau mungkin juga lembaga eksternal yang menyediakan dana hibah penelitian. Kolaborasi dengan PT yang telah mempunyai reputasi, juga akan semakin memperbesar peluang untuk meraih hibah dana penelitian pihak eksternal.

Beberapa keuntungan bagi PT di Indonesia yang didapatkan dari kolaborasi internasional di antaranya adalah: (1) sebagai solusi keterbatasan fasilitas penelitian; (2) meningkatkan kemampuan akademisi di Indonesia dalam melakukan riset yang berkualitas; (3) mempercepat transfer ilmu dan teknologi terbaru dari PT mitra ke PT di Indonesia; (4) memperbesar peluang publikasi pada artikel ilmiah dan forum ilmiah internasional bereputasi, dan sekaligus (5) meningkatkan pengakuan internasional terhadap PT di Indonesia. Kolaborasi yang diawali pada bidang penelitan ini merupakan langkah awal yang baik untuk merintis kolaborasi yang lebih besar.

Saat ini terdapat tuntutan untuk membangun kerja sama dengan PT yang masuk ke dalam jajaran QS100. Memang, beragam manfaat kolaborasi akan semakin cepat didapatkan apabila PT di Indonesia bekerja sama dengan PT yang berstatus QS100. Namun demikian, menjalin kerja sama dengan PT berstatus QS100 tentu tidak mudah, terutama jika gap peringkat PT di Indonesia dengan PT tersebut terlalu jauh. Dalam kondisi demikian, maka bekerja sama dengan PT yang tidak termasuk dalam QS100 pun menjadi alternatif yang dapat ditempuh. Selain relatif lebih mudah untuk diajak berkomunikasi, bekerja sama dengan PT yang masih pada level yang sama justru memberikan peluang yang lebih besar karena sama-sama sedang ingin berkembang.

Peluang yang Berkembang dan Konsekuensinya

Performa yang baik yang ditunjukkan PT dari Indonesia di hadapan PT mitra, dapat berdampak positif terhadap semakin luasnya kegiatan kerja sama. Misalnya bermula dari kolaborasi penelitian, dapat berkembang atau dikembangkan menjadi student exchange di mana mahasiswa asing akan mengambil kelas di kampus di Indonesia. Keberadaan student inbound seperti ini sangat penting, sebab menjadi salah satu tolok ukur reputasi internasional sebuah PT.

Namun tentu saja, untuk menyambut kemungkinan kerja sama dalam bentuk student exchange ini, kampus di Indonesia mempunyai konsekuensi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten pada bidang keilmuannya sekaligus mampu menyelenggarakan kelas internasional dengan indikator minimalnya adalah proses belajar mengajarnya menggunakan Bahasa Inggris. Konsekuensinya, PT di Indonesia harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin. Sumber daya dan sistem yang ada di internal PT harus dipersiapkan agar compatible dan reliable untuk kerja sama internasional. Artinya, kesuksesan kerja sama internasional ini akhirnya bukan hanya ditentukan oleh individu tertentu saja, tetapi dipengaruhi secara signifikan juga oleh kesiapan seluruh elemen di PT. Dengan siapnya sumber daya internal, akselerasi peningkatan kualitas PT, baik di bidang riset maupun pendidikan, melalui program internasionalisasi diharapkan dapat benar-benar terwujud secepatnya. ***

Skip to content