Pendampingan Penerapan Stretching Sebagai Preventif Dampak Belajar Daring bagi Guru-Guru di Kota Surakarta

Pendampingan Penerapan Stretching Sebagai Preventif Dampak Belajar Daring bagi Guru-Guru di Kota Surakarta

Oleh: Grup Research Kajian Sistem Pembinaan Olahraga-FKOR UNS yang diketuai Dr. Fadilah Umar, S.Pd., M.Or., AIFO-P

Sistem daring dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini merupakan salah satu cara yang ditempuh dalam upaya pembelajaran di sekolahan maupun pekerjaan di kantor yang melakukan Work From Home (WFH). Sebagai salah satu cara pencegahan menyebarnya virus Covid-19 dan untuk tetap menjaga berlangsungnya sebuah kegiatan pembelajaran atau perkantoran tanpa bertatap muka secara langsung. Tentunya pertemuan secara virtual ini pasti memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.

Kelebihan dari sistem daring, kita tetap dapat menjalankan tugas dan kewajiban secara online. Lebih praktis, mudah, efektif tenaga juga waktu dalam prosesnya, dan yang paling penting menghindari berkerumun dengan sesama guna mencegah penyebaran virus Covid19. Namun, sistem daring ini juga memiliki kekurangan dalam pembelajaran daring antara lain terkendala sinyal atau konektivitas buruk, ada kemungkinan tidak jelas dalam penyampaian materi, kurangnya aktivitas gerak tubuh, dan membosankan.
Rata-rata seseorang melakukan pembelajaran dengan sistem daring selama 3-4 jam bahkan ada yang melakukannya hingga 8 jam dalam sehari. Jika hal ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan tanpa memperhatikan sikap duduk maupun fasilitas yang memadai, hal tersebut akan menimbulkan keluhan-keluhan lainnya. Keluhan yang banyak dirasakan ialah merasakan leher dan bahu kaku, sakit punggung, pinggang sakit, akibat sikap duduk yang kurang sempurna saat daring berlangsung. Duduk di depan laptop dengan pencahayaan yang kurang juga mengakibatkan mata menjadi panas, berair dan pusing.

Permasalahan yang muncul dari dampak negatif ini perlu dicari solusi secara preventif untuk mengurangi dan mengatasi supaya tidak berdampak negatif yang lebih besar dan komplek di masa depan. Salah satu solusi sederhana misalnya dengan tindakan sederhana dibiasakan memberikan aktifitas streatching disela-sela proses pembelajaran daring. Namun demikian untuk menerapkan pemberian aktifitas streatching dalam proses pembelajaran daring tidak semudah dan sesederhana yang kita bayangkan. Kita perlu membangkitkan kesadaran bagi semuanya, perlu menyusun bentuk latihan, perlu sosialisasi, perlu memantau aktifitasnya, perlu memonitoring dan mengevaluasi.

Untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran daring tersebut, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Riset Grup (RG) Kajian Sistem Pembinaan Olahraga, Fakultas Keolahragaan (FKOR-UNS) telah melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema: “Pendampingan Penerapan Stretching Sebagai Preventif Dampak Pembelajaran Daring Bagi Guru-Guru Di Kota Surakarta.”

Pendampingan Penerapan Stretching Sebagai Preventif Dampak Belajar Daring bagi Guru-Guru di Kota Surakarta

Kegiatan pengabdian diketuai oleh Dr. Fadilah Umar, S.Pd., M.Or., AIFO-P dan tim anggota Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dr. Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd., M.Or, Dr. Haris Nugroho, S.Pd., M.Or, Hendiq Joko Prasetyo, S.Pd., M.Or, berkolaborasi dengan 3 Mahasiwa Prodi Magister IOR (Ulfa Fatahara Laras Fadian, Ria Apriliani, Margareta Suryani, 2 Mahasiswa Prodi PKOR (Dhenaldo Ahnaf Daffa, Muhammad Rafli Firdaus serta Guru-Guru MGMP Penjas SMA/MA Wilayah VII Jawa Tengah yang terdiri dari Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo.
Pelaksanaan kegiatan pada Hari Selasa, 6 Juli 2021 jam 09.00-12.00 dengan melalui daring menggunakan zoom meeting dengan link https://zoom.us/j/92389424941?pwd=NFV6c3RSMGFLOFpuekZUR3dQTjM3Zz09. Undangan terbatas hanya melibatkan 60 orang yang terdiri 10 orang panitia dan 50 orang peserta penjas di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo.

Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pencerahan, pengalaman dan tindakan dalam mengindetifikasi, menemukan. dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pelaksanaan belajar mengajar secara daring guru-guru di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo.

Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan tentang pemberian program stretching dalam proses pembelajaran daring.
Pelatihan diberikan kepada guru-guru pendidikan jasmani di sekolah-sekolah yang ada di Kota Surakarta dan Sukoharjo. Kemudian untuk pendampingan diberikan setelah guru-guru penjas diberikan program pelatihan. Manajemen pelaksanaan stretching bagi siswa, guru lain, tenaga kependidikan khususnya dalam pembelajaran daring dapat dilakukan upaya-upaya sebagai berikut. Guru Pendidikan Jasmani (Penjas) yang telah mendapatkan pelatihan mengajarkan teknik stretching kepada seluruh siswa, guru lain, dan tenaga kependidikan.
Guru Pendidikan Jasmani juga mendiseminasikan teknik stretching kepada seluruh guru, sehingga tiap guru juga turut serta mendorong dan mengingatkan pelaksanaan stretching kepada siswanya.

Pendampingan Penerapan Stretching Sebagai Preventif Dampak Belajar Daring bagi Guru-Guru di Kota Surakarta

Kemudian tiap guru mata pelajaran mengintegrasikan aktivitas stretching ke dalam mata pelajaran yang diampu dengan mengingatkan siswanya agar melakukan stretching secara teratur (misalnya tiap jam atau sebelum pelajaran selesai).
Sekolah (dapat melalui guru Penjas) mengkomunikasikan tentang pelaksanaan stretching bagi putra-putrinya kepada orangtua. Orang tua turut serta mengontrol dan mengingatkan putra-putrinya untuk melakukan stretching di rumah secara periodik dan teratur sebagaimana diajarkan oleh guru Penjas.
Hasil dari penerapan guru-guru penjas kepada semua warga sekolah diharapkan masing-masing individu akan menerapkan program streatcing ini dalam setiap aktivitas daring yang mereka lakukan. Dengan setiap insan menerapkan program streatching di sela aktivitas daring diharapkan akan dapat memberikan manfaat preventif dampak negatif proses pembelajaran daring. (*)

Skip to content