Dosen FP UNS Adakan Sosialisasi Reboisasi dengan Tanaman Mangga

Dosen FP UNS Adakan Sosialisasi Reboisasi dengan Tanaman Mangga

UNS — Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Riset Grup Tanaman Pangan dan Perkebunan mengadakan sosialisasi reboisasi dengan tanaman mangga di pemukiman baru. Dalam kegiatan yang dilakukan di Tegal Asri RT 03/ RW 17, Kelurahan Banjarsari, Kota Surakarta ini menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Amara Gardenia.

Pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Prof. Supriyono dengan anggota Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Sri Budiastuti, M.Si, Aprilia Ike Nurmalasari, S.P., M.Sc, dan Ir. Sri Nyoto, M.S.. Pada kegiatan awal, digelar sosialisasi tentang budi daya mangga. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Lurah Banjarsari, Endang Wahyuni dan Ketua KWT Amara Gardenia, Surini, dan 32 peserta lainnya.

“Hal yang melatarbelakangi kegiatan pengabdian ini yaitu pertumbuhan pemukiman dan perumahan yang tidak terkendali sehingga menyebabkan perkembangan kota yang tidak sehat. Hal ini memiliki kecenderungan terjadi penyimpangan dalam penggunaan lahan. Konversi lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebagai ekosistem alami yang berfungsi sebagai daerah resapan berubah fungsi menjadi ekosistem urban berupa perumahan dan pemukiman,” jelas Prof. Supriyono ketika diwawancarai uns.ac.id, Rabu (6/7/2022).

Ia menambahkan bahwa salah satu dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan berkurangnya daerah resapan air tersebut adalah terjadinya banjir dan erosi tanah. Mengingat berbagai potensi dampak lingkungan yang timbul akibat kurangnya resapan air, maka sebagai upaya dalam melakukan pengendalian tersebut dilakukan reboisasi.

Dosen FP UNS Adakan Sosialisasi Reboisasi dengan Tanaman Mangga

“Solusi yang kami tawarkan adalah reboisasi dengan tanaman mangga. Mangga merupakan tanaman hortikultura yang cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian antara 0-300 meter di atas permukaan laut sehingga cocok ditanam di wilayah Surakarta. Selain itu juga cocok untuk tumbuh di daerah dengan musim kering 2–8 bulan/tahun,” terangnya.

Prof. Supriyono juga menambahkan bahwa curah hujan yang dibutuhkan tanaman mangga antara 750—2.250 mm per tahun. Daerah dengan suhu antara 24 – 27° C merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman mangga. Tanah yang baik untuk budi daya mangga yaitu tanah gembur yang mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5—7.5.

Selanjutnya pada 7 April 2022, tim pengabdian dari Riset Grup Tanaman Pangan dan Perkebunan melakukan simulasi penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pembagian benih mangga yang berasal dari sambung pucuk. Jumlah benih mangga yang dibagikan berjumlah 100 benih mangga.

Dalam kegiatan ini, Prof. Supriyono menyampaikan bahwa masyarakat juga dapat melakukan sambung pucuk secara mandiri. Langkah pertama,  memilih batang bawah yang diameternya disesuaikan dengan besarnya batang atas. Kemudian,  batang bawah dipotong setinggi 20—25 cm dan pada batang bawah dibelah membujur sedalam atas permukaan tanah.

Dosen FP UNS Adakan Sosialisasi Reboisasi dengan Tanaman Mangga

“Sebanyak 2—2,5 cm kedua pangkal entres disayat sepanjang 2—2,5 cm hingga menyerupai huruf ‘V’ atau baji. Lalu, batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah, perhatikan agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah. Kemudian, pengikatan dengan tali plastik dari bawah ke atas agar air tidak masuk ke celah sambungan. Terakhir, sungkup dengan kantong plastik bening,” imbuhnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content