Grup Riset Manajemen PKh UNS Rancang Program Keterampilan Budi Daya Tanaman Hidroponik

UNS — Grup Riset Manajemen Pendidikan Khusus (PKh) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta merancang program keterampilan budi daya tanaman hidroponik untuk guru Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Hal ini dikarenakan belum tersedianya guru yang berkualifikasi keterampilan di SMALB.

Dosen Program Studi (Prodi) PKh FKIP UNS, Arsy Anggrelanggi, M.Pd. mengatakan, kurikulum 2013 SMALB lebih mengutamakan aspek keterampilan yaitu sebanyak 20-22 jam pelajaran per minggu atau 52% dari alokasi waktu jam pelajaran yang tersedia. Terdapat 20 pilihan keterampilan yang tersedia dan peserta didik hanya diwajibkan memilih 2 keterampilan secara bebas.

“Sebagian besar guru SMALB di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah adalah berasal dari S1 Pendidikan Luar Biasa atau Kependidikan lainnya sehingga kurang mampu dalam penguasaan materi keterampilan,” terang Arsy, Senin (1/12/2020).

Berdasarkan hal tersebut, Grup Riset Manajemen Pendidikan Khusus PKh Prodi PKh FKIP UNS melakukan jajak pendapat kepada sejumlah guru terhadap jenis kompetensi yang amat diperlukan dan mudah dikuasai. Hasil menunjukkan bahwa 90% guru lebih memilih keterampilan hidroponik untuk diajarkan pada siswanya. Keterampilan hidroponik menurut para guru lebih relatif, mudah dikuasai dan mudah diterapkan kepada semua peserta didik berkebutuhan khusus.

Tim Grup Riset Manajemen PKh pun merancang sebuah sistem yang berisi langkah-langkah keterampilan hidroponik yang dapat diaplikasikan para guru untuk diajarkan pada peserta didik berkebutuhan khusus. Di sini, Grup Riset Manajemen PKh bekerja sama dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Luar Biasa (SLB) Jawa Tengah, Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI) Jawa Tengah, Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) Jawa Tengah, Pusat Studi Difabilitas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PSD LPPM) UNS serta Perseroan Terbatas (PT) Dalzon Chemical Indonesia Malang.

Selanjutnya, berbagai kegiatan pun dilakukan untuk menyusun materi pelatihan yang terdiri dari kurikulum dan pembelajaran keterampilan di SMALB, konsep budi daya tanaman dengan hidroponik, bahan yang diperlukan, serta langkah-langkah pembuatannya. Salah satu langkah yang dilakukan Grup Riset Manajemen PKh dalam mengaplikasikan materi ini adalah mereka telah menyelenggarakan pelatihan budi daya tanaman hidroponik secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting pada Senin (6/6/2020) lalu yang diikuti lebih dari 90 peserta. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para guru dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam budi daya tanaman hidroponik untuk selanjutnya diajarkan pada peserta didik berkebutuhan khusus. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content