Kurangi Pencemaran Lingkungan, Riset Grup FEB UNS Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng

Kurangi Pencemaran Lingkungan, Riset Grup FEB UNS Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng

UNS — Limbah minyak goreng atau sering disebut dengan minyak jelantah merupakan salah satu hal yang kurang diperhatikan oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Sering kali, minyak jelantah tersebut dibuang begitu saja tanpa melalui proses tertentu sehingga dapat mencemari dan merusak lingkungan. Melihat adanya kekhawatiran tersebut, Riset Grup Ekonomi dan Keuangan Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) mengenai pemanfaatan limbah minyak goreng (used cooking oil) di desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.

Diketuai oleh Dr.Falikhatun, M.Si., Ak., dan didampingi oleh Prof. Dr. Salamah Wahyuni, SU, Dr. Muthmainah, M. Si., Ak., serta Dr. Muchammad Cholil, MM, tim Riset Grup FEB mengadakan pendampingan pelatihan di Balai Desa Wates pada Rabu (7/7/2021). Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh sejumlah masyarakat Desa Wates dan pelaku UKM, tetapi juga dihadiri oleh aparat desa Wates. Melalui kegiatan pendampingan pelatihan tersebut, limbah minyak goreng dimanfaatkan kembali menjadi produk olahan seperti lilin dan sabun.

Dilansir melalui laman website feb.uns.ac.id, Falikhatun menuturkan bahwa minyak jelantah dari hasil usaha keripik seperti belut, daun singkong, daun bayam, dan peyek kacang tidak dimanfaatkan kembali menjadi produk sampingan, tetapi hanya dibuang saja. Padahal, minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi produk sampingan seperti sabun yang dapat digunakan untuk mengepel lantai atau mencuci barang. Hanya saja, sabun tersebut tidak bisa digunakan untuk mandi.

“Selain sabun, UKM juga sudah mampu membuat lilin dari limbah minyak goreng yang biasa dimanfaatkan ketika mengepak produk dalam plastik dan juga untuk penerangan,” terang Falikhatun.

Kurangi Pencemaran Lingkungan, Riset Grup FEB UNS Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng

Tidak hanya memberikan pendampingan pelatihan, Riset Grup FEB juga memberikan materi tentang kewirausahaan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Salamah Wahyuni, SU.

Melalui pemaparannya, Prof. Salamah menuturkan bahwa seorang wirausahawan sukses harus memiliki “AKU”. “AKU” merupakan singkatan dari Angan-angan, Kemampuan, dan Usaha.

“Seseorang yang mau menjadi wirausaha sukses harus memiliki ‘Angan-angan’ atau cita-cita yang jelas dan terukur, kapan cita-cita itu akan diwujudkan dan dalam bentuk seperti apa. Selanjutnya ‘Kemampuan’ menyangkut hal yang terkait dengan tingkat intelektualitas seseorang yang dapat ditingkatkan dengan belajar dan latihan yang terus menerus dengan tekun dan sabar, sedangkan ‘Usaha’ adalah ikhtiar yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tanpa putus asa,” jelas Prof. Salamah.

Kurangi Pencemaran Lingkungan, Riset Grup FEB UNS Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng

Melalui kegiatan PKM yang berupa pendampingan pelatihan pemanfaatan limbah minyak goreng dan kewirausahaan tersebut, Riset Grup FEB UNS berharap supaya pelaku UKM di Desa Wates dapat meningkatkan kapasitas diri dan usahanya sehingga mampu membaca peluang-peluang baru baik dalam pembuatan produk baru maupun usaha baru. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content