Mahasiswa UNS Hadirkan Inovasi Botol Konversi Air Laut Siap Minum

UNS — Salah satu Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) membuat inovasi berupa desain botol untuk konversi air laut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi. Di bawah bimbingan Sorja Koesuma S.Si., M.Si., tim ini beranggotakan Delta Nur Septianingsih dan Abdillah Husein Sanjani yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika 2017, serta Fitrandi Rahayu dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) 2018.

Kepada uns.ac.id, Delta sebagai Ketua Tim menjelaskan, ide inovatif ini berangkat dari keresahan untuk lebih memanfaatkan air laut yang melimpah namun belum dimanfaatkan dengan maksimal dalam kebutuhan sehari-hari. Mengingat kebutuhan air bersih yang terus meningkat, mereka akhirnya memutuskan untuk menghadirkan alternatif pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum konsumsi bagi masyarakat dari konversi air laut.

“Terutama bagi masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai. Sehingga diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan air sekaligus menjadi solusi dari masalah kekurangan air minum,” ungkap Delta, Sabtu (21/11/2020).

Abdillah pun turut menambahkan, sebenarnya penelitian tentang alat konversi air laut menjadi tawar sudah banyak dilakukan. Hanya saja, dari hasil pencarian referensi yang dilakukan, alat-alat yang telah ada mempunyai produk fisik dengan ukuran yang cukup besar dan kurang efisien.

Sementara itu, produk Delta dan tim memiliki keunggulan yaitu berupa portabel, lebih efisien untuk dikembangkan, dan lebih mudah digunakan. Di mana tingginya 20 cm dan diameter tabung 15 cm dengan kapasitas penampungan wadah air laut sebanyak 700 ml (0,7 L) serta perkiraan air minum yang dihasilkan yaitu 140 ml.

“Cara kerja alat tersebut juga cukup sederhana dengan memanfaatkan proses destilasi sederhana yang menjadi dasar prinsip kerja alat,” kata Abdillah.

Adapun cara kerja penyaringan, pertama-tama air dialirkan melalui saringan mikro untuk menyaring kotoran kecil. Kemudian air ditampung dan akan dipanaskan melalui heater. Setelahnya, uap air akan naik ke cooling coil untuk pross pendinginan dan akan diteruskan pada tahap filtrasi.

Setelah melalui proses pendinginan pada cooling coil, air akan disaring melalui carbon filter dan batuan mineral untuk menjernihkan air. Selepas melalui proses filtrasi, air akan dialirkan ke wadah yang sudah disediakan dan air siap untuk digunakan.

“Desain berupa video animasi berikut penjelasan cara kerjanya juga dapat dlilihat di kanal Youtube Delta Nur Septianingsih dengan judul “Botol Konversi Air Laut Siap Minum [PKMKC 2020],” tambah Abdillah.

PKM-KC ini pun berhasil meraih Dana Hibah PKM 2020 dari Kemdikbud RI dan lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2020. Mengenai pencapaian tersebut, Delta dan tim berharap agar mampu memberikan hasil terbaik dan mendapatkan medali.

“Selain itu, tentu kami berharap botol konversi air laut siap minum ini dapat dikembangkan untuk penelitian dan riset yang sesuai dengan bidang keilmuannya serta mempunyai nilai kebermanfaatan yang nyata,” pungkas Delta. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content