UNS — Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang terdiri atas Lana Alfirza sebagai ketua tim, Muhamad Satya Ragil Kencono dan Muhammad Hadziq Munajih sebagai anggota tim, serta Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing berkesempatan untuk mendapatkan pendanaan dari PKM DIKTI di tahun 2021. Adapun, judul dari PKM-KC yang diinisiasi tim ini yaitu “Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro Berbasis Teknologi ULH Stream dengan Drag-Type Turbine Mewujudkan Daerah Rawan Bencana yang Tangguh Energi”.

Lana dan teman-temannya, memilih judul PKM tersebut karena mereka ingin mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi performa Drag-Type Turbine dan kecepatan aliran air.

“Kami ingin mengetahui aspek apa saja yang dapat mempengaruhi performa Drag-Type Turbine dan kecepatan aliran air untuk mengembangkan rancangan pembangkit listrik mikro hidro yang portabel. Selain itu, kami juga ingin membuat pembangkit tenaga listrik yang mudah diaplikasikan di daerah rawan bencana. Dengan terciptanya alat ini, harapannya ia dapat memberikan penyediaan listrik secara mandiri dengan biaya yang terjangkau dan memberi solusi kepada masyarakat yang kesulitan memperoleh jaringan listrik, khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana,” terang Lana.

Mereka telah melakukan survei lokasi untuk pengaplikasian alat yang berhasil mereka buat pada daerah rawan bencana yang rencananya akan diimplementasikan pada Desa Bonglot, Kecamatan Jenawi, Karanganyar. Daerah tersebut kerap mengalami bencana tanah longsor dan tanah bergerak. Sebelum diaplikasikan pada wilayah Jenawi, mereka telah melakukan uji coba pertama dari prototipe alat ini di aliran saluran irigasi warga Desa Wisata Kunden, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Drag-Type Turbine portabel merupakan alat yang khusus dirancang untuk menghasilkan energi listrik dari aliran air yang memiliki laju aliran air yang sangat rendah dengan pemanfaatan teknologi Ultra Low Head (ULH) Stream, serta dirancang secara portabel sehingga mudah untuk dipindahkan. Untuk penggunaannya, dapat langsung disalurkan ke peralatan listrik ataupun energi listrik dan disimpan ke dalam baterai. Diharapkan, alat ini dapat diaplikasikan dan bermanfaat di daerah terdampak bencana.

“Alat ini harapannya dapat diaplikasikan dan bermanfaat di daerah terdampak bencana yang sedang mengalami kesulitan pasokan listrik akibat pemadaman listrik dan sebagainya,” ungkap Lana. Humas UNS

Reporter: Zalfaa
Editor: Dwi Hastuti