Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas Durian (Durio zibenthinus Murr.)

Peneliti:
Endang Yuniastuti

Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversitas karena memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman hayati tergolong tinggi di dunia. Termasuk juga dengan kekayaan keanekaragaman  jenis  buah-buahan tropisnya.  Bahkan Indonesia merupakan  salah satu dari delapan pusat keanekaragaman genetika tanaman di dunia khususnya untuk buah -buahan tropis seperti durian. Di dunia sendiri, telah ditemukan sekitar 27 spesies durian. Akan tetapi dari jumlah spesies tersebut, baru enam spesies yang umum dikonsumsi masyarakat (Astaman, 2007). Ada tiga belas varietas durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut ada lah: durian bokor (asal Majalengka), durian kani (introduksi dari Thailand), durian otong (introduksi dari Thailand), durian perwira (asal Majalengka), durian petruk (asal Jepara), durian si dodol (asal Kalimantan Selatan), durian si hijau (asal Kalimantan Selatan), durian si japang (asal Kalimantan Selatan), durian si mas (asal Bogor), durian si tokong (asal Pasar Minggu), durian si riwig (asal Majalengka), durian sukun (asal Gempolan), dan durian sunan (asal Boyolali).

Peningkatan dan Pengembangan Produktivitas Durian

Peningkatan dan Pengembangan

Penampilan morfologi dari tanaman ini beragam tergantung dari tempat tumbuhnya. Pemilihan bibit yang tepat merupakan suatu keharusan dalam usaha pembudidayaan tanaman ini karena durian termasuk tanaman tahunan apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan bibit kerugian yang ditanggung sangat besar.

Kesalahan dalam pemilihan bibit dapat diminimalkan dengan cara mengenal morfologi durian. Inovasi untuk mengenali durian secara morfologi dapat memberikan gambaran yang baik dalam mengenali durian secara awal sebelum dilanjutkan dengan sitologi atau molekuler.

Tulisan ini diterbitkan dalam buku 39 KARYA INOVASI UNS UNTUK INDONESIA oleh LPPM UNS.

Skip to content