Search
Close this search box.

RG FEB UNS Perkuat Produk UMK Berbasis Heritage dalam Mendukung Potensi Desa Wisata Sangiran

UNS – Riset Group (RG) Green Economy and Sustainable Development Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan dengan tema “Penguatan Produk UMK berbasis Heritage dalam Mendukung Potensi Desa Wisata Sangiran”. Pelatihan tersebut diberikan kepada masyarakat yang berdomisili di sekitar Museum Manusia Purba Sangiran dengan mengambil lokasi di Omah Gedhang Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Rabu (10/7/2024).

Ketua Tim sekaligus Dosen FEB UNS, Dewi Ismoyowati, S.E.,M.Ec. Dev., dalam sambutannya menyatakan adanya peluang ekonomi yang sangat tinggi di wilayah Museum Manusia Purba Sangiran, salah satunya di bidang pengembangan produk kreatif.

“Peluang ekonomi di wilayah Museum Manusia Purba Sangiran sangat perlu dimanfaatkan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ujar Dewi Ismoyowati.

​Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim memberikan pelatihan terkait pengembangan produk kreatif berupa pembuatan cendera mata. Dimana cendera mata dapat menjadi peluang bisnis bagi masyarakat sekitar museum. Turut hadir salah Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS, Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn., sebagai narasumber pada agenda pelatihan tersebut.

Melalui kegiatan pelatihan, Dyah Yuni Kurniawati, S.Sn., M.Sn.  membawakan materi terkait pembuatan kalung dari bahan dasar kain perca namun bernilai ekonomi tinggi.

“Kain perca dipilih sebagai bahan dasar dikarenakan limbah dari penjahit dapat diubah menjadi sebuah cendera mata yang sangat bernilai ekonomi. Terlebih Museum Manusia Purba Sangiran merupakan salah satu destinasi wisata edukasi yang ada di Jawa Tengah, hal ini membuat animo pengunjung yang datang terbilang cukup tinggi,” jelas Dyah.

Peserta pelatihan sangat antusias saat menerima paparan materi dari narasumber. Selain memberi paparan materi, narasumber juga mengajak peserta untuk langsung melakukan praktik pembuatan cindera mata kalung dari bahan dasar kain perca.

“Harapannya para peserta yang hadir dapat langsung membuat cinderamata di rumah masing-masing meskipun dimulai dengan skala produksi kecil,” imbuh Dewi Ismoyowati.

Keterampilan baru tersebut dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan perekonomian warga setempat. Produksi cendera mata berskala kecil dapat berkembang menjadi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian kreatif daerah, khususnya di wilayah Sangiran.

Humas UNS

Reporter: Annisa Fakhira

Redaktur: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content