Siti Muslifah, S.S., M.Hum Riset Sastra Jawa di Yerusalem

UNS– Selama dua bulan, Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Siti Muslifah, S.S., M.Hum berada di Universitas Ibrani Yerusalem (Hebrew University of Jerusalem). Keberadaan Siti di Yerusalem bukanlah untuk jalan-jalan melainkan untuk melakukan riset Sastra Jawa.
Kepada wartawan,  Siti mengatakan bahwa dirinya memperoleh informasi tentang program riset internasional Sastra Jawa di Hebrew University of Jerusalem. Dari situlah,  Siti mendaftar untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan mengirimkan abtrak penelitiannya.
“Dan Alhamdulillah saya lolos untuk mengikuti program tersebut, ” terang Siti dengan penuh gembira.
Setelah diumumkan lolos tersebut,  surat dari Hebrew University of Jerusalem dikirimkan ke pihak kampus.  Siti pun harus mengurus ijin serta administrasi untuk bisa berangkat ke Hebrew University of Jerusalem.
“Akhirnya saya memperoleh ijin untuk berangkat selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai 14 Januari sampai 8 Maret. Lantaran harus ditemani dengan muhrimnya, saya ditemani dengan suami selama berada disana, ” ujarnya.
Dalam riset grup tersebut beranggotakan 10 orang.  Dari Indonesia 1 orang, dari Leiden University 1 orang,  dari Jerman 1 orang,  Australia 1 orang,  Austria 1 orang,  Yerusalem 1 orang,  Jepang 1 orang dan Amerika 1 orang.
Selama dua bulan,  10 orang yang tergabung dalam riset grup tersebut melakukan penelitian sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam kesempatan tersebut,  Siti melakukan riset tentang Metafor dalam Serat Ringgit Purwa Lampahan Dora Weca. Di Hebrew University of Jerusalem, Siti mentranslet serat tersebut dari tulisan jawa ke latin.  Kemudian dipresentasikan di forum untuk kemudian diberikan masukan. Dan hasil dari riset ini,  nantinya akan dipublikasikan ke dalam Jurnal internasional Wacana Universitas Indonesia.
Selain itu,  peserta riset grup juga mengikuti seminar dengan menyampaikan tema yang berbeda.  Dalam seminar ini Siti membawakan dua judul yang pertama Babat Sruni yaitu Kepemimpinan Tumenggung Kertinegara dalam Babat Sruni. Lalu kedua tentang Wayang Potehi yaitu akulturasi budaya Jawa dn China.
Banyak hal yang diperoleh Siti selama berada di sana.  Selain pengalaman riset,  Siti juga belajar toleransi di negara tersebut.  “Toleransi disana sangat tinggi.  Dan ini sangat mengesankan bagi saya,” ujarnya.
Selama di Yerusalem, seluruh akomodasi ditanggung pihak Hebrew University of Jerusalem.  Bahkan setiap bulan Siti memperoleh gaji sebesar 3.000 dollar.  Humas UNS/ Dwi
Skip to content