Tim PKM Pendidikan Biologi UNS Gelar Workshop Pembuatan Pupuk Hayati

UNS — Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar workshop pembuatan pupuk hayati. Kegiatan tersebut diadakan di Kampus Kopi (Kampung Susu dan Kopi) Dusun Ngemplak, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali pada Selasa (6/10/2020). Pengabdian ini diketuai oleh Dr. Harlita, dengan anggota Dewi Puspita Sari, M.Sc, Dr. Umi Fatmawati, Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, Dr. Slamet Santosa dan  Dr. Meti Indrowati.

Dr. Harlita selaku ketua menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan cara pembuatan pupuk hayati berbahan baku limbah kulit buah kopi (Coffea arabica L).
“UNS merupakan Green Campus yang memiliki visi melestarikan lingkungan. Pupuk hayati yang akan kami buat bersama serta kami sosialisasikan cara pembuatannya ini merupakan hasil penelitian dari Riset Grup Biodiversity and Genetic Engineering Pendidikan Biologi FKIP UNS,” terang Dr. Harlita saat memberikan sambutan.

Workshop tersebut dihadiri oleh tim riset, stakeholder dari pemerintah desa dan masyarakat sekitar. Komarudin, S.T. selaku Kepala Desa Banyuanyar juga mengungkapkan hal senada seperti yang disampaikan oleh Dr. Harlita.
“Kampus Kopi Ngemplak, Banyuanyar merupakan rintisan Smart Green Village dari tahun 2018, sehingga memang fokus pada pengelolaan berbasis lingkungan. Sebagai contoh kampung ini merupakan sentra susu segar Boyolali, limbah kulit buah kopi selama ini biasanya hanya digunakan sebagai campuran pakan ternak, kemudian kotoran sapi sendiri dijadikan kompos untuk tanaman kopi. Nah, dengan adanya inovasi dari tim PKM UNS diharapkan menambah pengetahuan masyarakat dan pemberdayaan desa ke depannya,” jelasnya.

Meskipun pelatihan ini diadakan secara luring, namun seluruh peserta tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh Dr. Umi Fatmawati dan Dewi Puspita Sari, M.Sc., kemudian dilanjutkan sesi demonstrasi pembuatan pupuk hayati. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan pendampingan langsung oleh tim PKM UNS.

“Hasil dari kegiatan ini adalah pupuk hayati berbahan limbah kulit buah kopi yang sudah difermentasi dengan bakteri Streptomyces spp selama 14 hari dalam wujud pupuk tabur dan pupuk blok. Teknologi tepat guna yang diaplikasikan adalah inovasi pembuatan blok pupuk hayati yang dicetak dengan menggunakan berbeda ukuran sehingga memiliki ukuran tertentu. Campuran blok tersebut terdiri dari pupuk hayati tabur dan pati kanji yang dicetak dan dikeringkan sehingga lebih mudah dalam pengaplikasian,” terang Dewi Puspita Sari, M.Sc.

Pupuk yang dicetak menjadi blok memiliki masa efektif kurang lebih 2 tahun pengaplikasian yang ditanam bersama dengan bibit tanaman. Sebelum menutup kegiatan, Dr. Harlita berharap melalui pembuatan pupuk hayati ini dapat mengatasi lahan kritis serta unsur hara tanah yang hilang akibat zat-zat kimia.

“Harapan pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai pupuk hayati ini adalah manajemen berbasis zero waste dapat menunjang produktivitas dari pohon kopi khususnya dan tanaman budidaya pada umumnya. Penggunaan pupuk hayati juga diharapkan mampu mengatasi lahan yang sifatnya kritis dan mengembalikan unsur hara tanah,” harapnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content