Mahasiswa UNS Ciptakan Deterjen Cair dari Biji Mahoni

UNS – Kreativitas dalam mengembangkan detergen ramah lingkungan untuk menggantikan detergen berbahan sintetis kini kian populer di masyarakat. Sekelompok mahasiswa asal Universitas Sebelas Maret(UNS) Surakarta mengubah pahitnya biji mahoni menjadi bahan untuk membuat detergent cair antiseptik. 

Detergent cair antiseptik dengan label Mahotic  berhasil diciptakan oleh MelaYuliyanti, Vinsensius Maunia, Singgih Husada dan Halida Anwar yang merupakan mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP UNS di bawah bimbingan Widiastuti Agustina, S.Si., M.Si melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019.

Mahotic dibuat melalui proses saponifikasi dengan memanfaatkan ekstrak biji mahoni sebagai agen pembusa dan zat antibakteri alami. Ketua tim, Mela Yuliyanti, mengungkapkan bahwa Mahotic dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga. Penggunaaan detergen selama ini masih menimbulkan permasalahan dimana kandungan surfaktan sintetik, seperti LAS, sebagai agen pembusa dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi.

“LAS dalam detergen tidak dapat terurai dalam kondisi anaerob (tidak ada udara), sehingga tidak dapat terurai dengan kondisi sungai-sungai di Indonesia yang sebagian besar keruh. Oleh karena itu diperlukan alternatif agen pembusa alami yang lebih ramah lingkungan. Biji mahoni kaya akan flavonoid, tannin dan saponin. Kandungan saponin inilah yang kami manfaatkan sebagai agen pembusa alami dalam pembuatan detergen” ungkap Mela, Rabu (3/7/2019). 

Selain ramah lingkungan, Mahotic mempunyai kelebihan lain, yaitu mempunyai aktivitas antibakteri. Hal ini berkaitan dengan kandungan flavonoid dalam biji mahoni. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Meladan teman-temannya ini menunjukkan bahwa Mahotic mempunyai aktivitas penghambatan terhadap Staphylococus aureus dengan kategori kuat.

“Rencana kami, hasil dari pengembangan detergen ini akan kami publikasikan sehingga masyarakat mengetahui manfaat lain dari biji mahoni yang selama ini hanya dijadikan obat saja” kata salah satu anggota tim, Halida Anwar. Humas UNS/ Dwi

Skip to content