Angkat Literasi Etika Berkomunikasi di Era Digital, Mahasiswa UNS Raih Juara 1 Lomba Esai Parab Kawi Tingkat Nasional

Angkat Literasi Etika Berkomunikasi di Era Digital, Mahasiswa UNS Raih Juara 1 Lomba Esai Parab Kawi Tingkat Nasional

UNS — Wisnu Firmansyah, seorang mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses meraih juara 1 kategori lomba esai tingkat nasional tingkat mahasiswa pada ajang Parab Kawi #4.

Atas pencapaian ini, Wisnu mengaku senang dan bangga.

“Senang dan bangga tentunya bisa menjadi juara 1 dalam perlombaan ini. Sebenarnya kaget juga bisa-bisanya mendapat juara 1, ini merupakan hal yang tidak saya duga. Untuk ke depan, semoga makin bersemangat berprestasi walaupun di penghujung masa perkuliahan,” ungkap Wisnu, Rabu (4/1/2023).

Parab Kawi merupakan ajang perlombaan tingkat nasional yang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa (Wibawa) FKIP UNS sejak tahun 2019. Pada tahun 2022, Parab Kawi #4 mengusung tema “Ambangun Eksistensi Basa lan Sastra Jawa Pascapandemi Covid-19 dening Generasi Millenial”. Ajang ini terdiri dari lomba esai, lomba geguritan, dan lomba kaligrafi aksara Jawa. Ketiga lomba tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu siswa dan mahasiswa se-Indonesia.

Dalam perlombaan tersebut, Wisnu mengusung sebuah esai berjudul “Literasi Etika Berkomunikasi di Era Digital Bagi Generasi Muda dalam Bingkai Metafora Konseptual Paribasan Jawa”. Esai tersebut berisi kajian mengenai pentingnya menginternalisasi nilai-nilai filosofi budaya Jawa bagi generasi muda di era digital sekarang ini.

Dalam menyusun esai ini, Wisnu membagikan tips dalam menemukan ide penyusunan karya dalam lomba esai yang dimenangkannya pada akhir bulan November lalu.

“Untuk menggali sebuah ide tentunya kita harus melakukan sebuah observasi. Observasi tentunya harus dilakukan sebagai bahan awal saya menulis esai ini. Observasi harus diimbangi dengan berbagai literasi untuk memperkuat argumen yang ada lalu sesuaikan dengan tema yang diselenggarakan panitia perlombaan,” jelas Wisnu.

Lebih lanjut, Wisnu mengajak para mahasiswa lain untuk berani keluar dari zona nyaman. Ia berpesan untuk mengikuti kegiatan positif agar bisa mengembangkan potensi dan bakat dalam diri. “Ajak dirimu keluar dari zona nyaman. Keluar dari zona nyaman itu tidak seburuk yang dirimu pikirkan. Asalkan itu positif dan banyak manfaatnya kenapa tidak kau lakukan, ikutilah kegiatan-kegiatan positif untuk mengembangkan potensi dan bakat dalam diri kita,” pesan Wisnu. Humas UNS

Skip to content