Atasi Limbah Bulu Ayam, Mahasiswa UNS Ajari Warga Buat Dreamcatcher

UNS – Sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pelatihan pembuatan kerajinan tangan dreamcatcher dari bulu ayam untuk ibu-ibu Desa Pakang, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali pada Kamis (30/1/2020). Kegiatan ini diadakan karena adanya limbah bulu ayam dari usaha pemotongan ayam di desa tersebut yang mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga.

Dreamcatcher atau gantungan hias yang disebut juga penangkap mimpi dipilih sebab salah satu anggoga tim, yaitu Siti Zulaikhah dari Kriya Tekstil mengusai materi tersebut.

“Selain itu, dreamcatcher akhir-akhir ini menjadi viral dan memiliki nilai jual lumayan tinggi. Bahan-bahannya juga mudah dicari dan dapat memanfaatkan limbah yang ada,” ujar Chrisnatama Tangguh Prasetyo, mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNS, Senin (2/3/2020).

Ibu-ibu warga desa, imbuh Chrisna, antusias menyambut pelatihan ini karena bertepatan dengan masa tanam. Sehingga, mereka dapat mengisi waktu luang dengan berlatih pembuatan dreamcatcher. Antusiasme terlihat dari jumlah kehadiran yang mencapai 48 orang.

Bahkan, ada yang masih ingin berlatih setelah pelatihan rampung. Maka mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini membuka pelatihan lebih intensif di posko KKN.

“Waktu pelatihan tentu terbatas, karena kami juga harus mengerjakan program lain,” jelasnya.

Pada proses pembuatan, peserta difokuskan untuk berlatih menganyam benang, namun tetap bebas berkreasi. Bulu ayam sebagai penghias diwarnai menggunakan pewarna alam sehingga berkesinambungan dengan program kerja eco-printing yang juga diberikan.

Saat ditanya perihal tindak lanjut, Chrisna mengatakan bahwa ibu-ibu juga akan diberi pelatihan pemasaran daring agar dapat memasarkan secara mandiri produk-produk yang diajarkan selama KKN.

“Semoga kehadiran kami di masyarakat Pakang dapat memberi manfaat dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” pungkasnya. Humas UNS/Kaffa

Skip to content