Atasi Limbah Masker, Mahasiswa UNS Hadirkan Masker MEWARNA

Atasi Limbah Masker, Mahasiswa UNS Hadirkan Masker MEWARNA

UNS — Melihat peningkatan limbah medis, terutama masker sekali pakai saat pandemi Covid-19, lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta merancang usaha pembuatan masker ecoprint. Masker ini mereka beri nama “MEWARNA” yang menggunakan bahan pewarna alami dalam pembuatannya.

Kelima mahasiswa tersebut ialah Annindhitya Pradhini Intan K. S. P. (Pengelolaan Hutan 2019), Alvianto Putro Yuwono (Pengelolaan Hutan 2019), Muhammad Fajrur Rifqi (Pengelolaan Hutan 2019), Isnaeni Sri Wahyuti (Ilmu Tanah 2019), dan Wendy Yoga Artananda (Agribisnis 2020).

Di bawah bimbingan Rezky Lasekti Wicaksono, S. Hut., M. Sc., tim ini berhasil memperoleh pendanaan dari Kemdikbudristek melalui Program Kreativitas Mahasiwa Kewirausahaan (PKM-K) 2021 untuk mengembangkan usaha mereka.

Kepada uns.ac.id, Wendy Yoga menuturkan, limbah masker medis tentunya memiliki dampak terhadap lingkungan dan kesehatan. Hadirnya masker kain kemudian menjadi solusi pengurangan limbah masker medis.

Namun, imbuh Wendy, masker kain pun menggunakan pewarna tekstil yang jumlahnya turut meningkat seiring produksi makser kain. Padahal, pewarna tekstil ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, terutama ekosistem sungai. Oleh karenanya, masker MEWARNA dihadirkan sebagai solusi atas dua permasalahan tersebut.

“MEWARNA dibuat dari kain katun dan menggunakan pewarna alami ramah lingkungan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. sehingga tidak memiliki dampak negatif bagi lingkungan”, ungkap Wendy.

Kelebihan Produk

Atasi Limbah Masker, Mahasiswa UNS Hadirkan Masker MEWARNA

Ada beberapa kelebihan masker MEWARNA dibandingkan masker kain pada umumnya. Pertama, menggunakan bahan dasar kain katun yang terbuat dari serat alam. Kedua, warna dan motif pada masker dibuat dengan tekni ecoprint.
Ketiga, produk yang terbatas duplikat motifnya atau limited edition.

Keempat, desain masker tiga dimensi yang dibuat senyaman mungkin untuk semua kalangan pengguna masker, terutama untuk pengguna yang berkacamata.

Kelima, karet elastis yang diberi stopper membuat masker MEWARNA ini dapat disesuaikan untuk menjadi earloop maupun headloop. Keenam, kemasan yang digunakan juga ramah lingkungan.

Berbicara perihal pemasaran produk, Wendy mengatakan, MEWARNA dipasarkan secara daring Instagram sebagai platform utama, serta TikTok dan laman sebagai platform pendukung.

“MEWARNA dapat dipesan dengan mengakses barcode yang tersedia pada kemasan atau melalui platform Instagram (@maskermewarna) dan Shopee. Melalui analisis pada perusahaan sejenis, MEWARNA dapat dikatakan layak dari sisi financial,” imbuh Wendy.

Bersama dengan timnya, Wendy sekali lagi berharap agar produk MEWARNA ini dapat meminimalisir dampak negatif yang telah ditimbulkan dari penggunaan masker medis dan pewarna kimia pada masker kain. Selain itu, mereka juga berharap dengan adanya produk MEWARNA kelestarian lingkungan dapat terus terjaga. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content