Bantu Masyarakat Desa Lawan Pandemi, KKN UNS Galakkan Budi Daya Tanaman Obat

Bantu Masyarakat Desa Lawan Pandemi, KKN UNS Galakkan Budi Daya Tanaman Obat

UNS — Hampir dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Berbagai cara dilakukan agar dapat terhindar dari Covid-19 ini. Salah satunya yakni dengan meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh agar virus Corona tidak gampang masuk. Imunitas tubuh dapat ditingkatkan salah satunya dengan mengonsumsi minuman-minuman tradisional yang terbuat dari rempah. Menyadari hal itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Kelompok 363 berupaya untuk menggalakkan budi daya tanaman obat keluarga (Toga) di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Selain dapat dijadikan bahan membuat minuman peningkat imunitas, ide budi daya Toga ini muncul karena Kelompok 363 melihat banyak lahan kosong di pekarangan rumah warga yang belum dimanfaatkan. Untuk menambah fungsi lahan tersebut, mereka sepakat untuk membantu warga membudidayakan tanaman Toga. Pemanfaatan pekarangan rumah menjadi taman Toga juga merupakan salah satu prinsip hidup yang membudaya di masyarakat yakni kembali ke alam. Hal itulah yang menjadi fokus pengabdian mahasiswa KKN yang diterjunkan sejak 3 Agustus kemarin.

Kelompok yang diketuai oleh Muhammad Arif Husni Mubarok ini menjadikan RT 31 dan RT 32 sebagai pusat pembudidayaan Toga. Berbagai jenis tanaman Toga ditanam pada lahan kosong tersebut. Beberapa jenis Toga yang ditanam di antaranya jahe, lidah buaya, temulawak, kunyit, kencur, dan sereh.

“Sejumlah masyarakat masih acuh dan kurang peduli terhadap kesehatan mereka di masa pandemi. Karena itulah kepedulian masyarakat akan kesehatan perlu ditingkatkan dengan cara penanaman Toga supaya dapat dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan penambah imunitas tubuh,” ujar Arif selaku ketua kelompok.

Tidak sekadar menanam, kelompok KKN yang beranggotakan 10 orang itu juga membina dan mendampingi masyarakat untuk membuat Pupuk Organik Cair (POC). Pupuk tersebut nantinya berguna untuk menunjang ketersediaan unsur hara dalam tanah yang dipakai sebagai media penanaman Toga. Dengan kreatif, mereka memanfaatkan limbah sayuran yang secara mudah mereka dapatkan di rumah-rumah atau di pasar tradisional desa.

Pembuatan pupuk tersebut diawali dengan pengumpulan limbah yang kemudian dihaluskan agar sari sayuran tersebut keluar. Sari-sari limbah sayuran itu lalu dimasukkan ke ember berukuran 50 L. Selanjutnya, sari limbah tersebut ditambah dengan air cucian beras dan air gula.

Kelompok KKN dampingan Dr. Agr. Ir. Sigit Prastowo ini juga menambahkan bioaktivator EM4 ke campuran bahan tersebut. Larutan yang tercampur kemudian disaring dan dimasukkan ke jerigen yang tutupnya dilubangi dan disambung dengan selang. Selang tersebut dialirkan ke air dengan tujuan untuk mengeluarkan gas yang ada di jerigen tersebut tanpa ada udara yang masuk ke jerigen. POC yang sudah jadi akan diencerkan dengan dosis 100ml POC dicampur dengan air sebanyak 1L. Larutan campuran tersebut lalu disiramkan ke tanaman.

Gencar Kampanyekan Protokol Kesehatan

Selain mengalakkan budi daya TOGA yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat minuman penambah imun, Kelompok 363 juga gencar mengampanyekan protokol kesehatan. Mereka bahkan memberi dua buah tempat cuci tangan lengkap dengan sabun cuci tangannya. Satu set tempat cuci tangan buatan Kelompok 363 tersebut diletakkan di Pos Kamling Desa Banaran.

Bantu Masyarakat Desa Lawan Pandemi, KKN UNS Galakkan Budi Daya Tanaman Obat

Kelompok KKN yang terjun di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini juga giat memberikan sosialisasi terkait dengan vaksinasi yang masih dianggap tabu oleh warga desa. Mereka melaksanakan sosialisasi secara luring dengan sasaran warga desa berusia paruh baya hingga lansia. Sementara itu, mereka melakukan sosialisasi secara daring kepada remaja-remaja karang taruna. Tidak lupa mereka juga membagikan masker dan penyanitasi tangan kepada warga desa.

Program-program KKN Kelompok 363 disambut baik oleh para warga. Seluruh program kerja tersebut telah diselesaikan pada Senin (30/8/2021) yang sekaligus menandai berakhirnya masa KKN. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content