Baru Berusia 20 Tahun, Mahasiswa UNS ini Sudah Berhasil Menulis Dua Buku

Baru Berusia 20 Tahun, Mahasiswa UNS ini Sudah Berhasil Menulis Dua Buku

UNS — Enerjik, inovatif, dan inspiratif, itulah tiga kata yang menggambarkan sosok Shoffan Mujahid, mahasiswa asal Program Studi (Prodi) S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang kisahnya mampu membuat banyak orang berdecak kagum.

Bagaimana tidak? Selain menjadi pendiri komunitas BersamaBisa.id dan inisiator Sekolah Generasi Indonesia, Shoffan –sapaan akrabnya- yang usianya baru menginjak 20 tahun, ternyata sudah berhasil menulis dua buku.

Dua buku yang berhasil ditulis Shoffan adalah “Muda Memimpin” dan “Memimpin Hati Rakyat”.

Buku berjudul “Memimpin Hati Rakyat” diterbitkan oleh Jendela Sastra Indonesia sedangkan buku berjudul “Muda Memimpin” diterbitkan oleh Sabuk Pustaka.

uns.ac.id berkesempatan untuk berbincang dengan mahasiswa asal Kabupaten Sragen ini guna mengulik latar belakang dan tips menulis buku di usia muda.

Ia mengungkapkan, keinginannya untuk menulis buku dilatarbelakangi oleh hobinya yang suka menulis dan semangatnya untuk menebar kebaikan.

Selama proses menulis, Shoffan mengaku terinspirasi dengan salah satu sosok pahlawan nasional, Mohammad Natsir.

Adapun, Mohammad Natsir merupakan tokoh kemerdekaan Indonesia yang pernah menjadi perdana menteri periode 1950-1951 dan Presiden World Muslim League. Hingga akhir hayatnya, Mohammad Natsir berhasil menulis 45 buku dan ratusan karya tulis.

“Sementara itu, alasan ideologisnya adalah pesan dari Pramoedya Ananta Toer bahwa menulis itu adalah kerja keabadian, karena tulisan kita tidak tertahan oleh waktu dan bisa lebih luas manfaatnya. Dan, isu yang sering dipikirkan adalah tentang kepemimpinan dan kerakyatan,” ujar Shoffan saat diwawancarai uns.ac.id, Kamis (23/9/2021).

Shoffan menerangkan, buku berjudul “Muda Memimpin” berisi soal kepemimpinan, catatan organisasi, dan keindonesiaan. Sedangkan, buku berjudul “Memimpin Hati Rakyat” yang ditulisnya berisi soal pemikiran pemuda mengkreasikan kontribusinya untuk rakyat.

“Selama saya menulis buku, orang yang saya jadikan inspirasi menulis adalah Tuan Mohammad Natsir,” tambah Shoffan.

Mahasiswa angkatan 2019 ini mengatakan, untuk menyelesaikan penulisan buku pertamanya yang berjudul “Muda Memimpin”, ia membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun.

Buku berjudul “Muda Memimpin” mulai ia tulis sejak tahun 2019 dan berhasil diselesaikan pada tahun 2020 yang lalu. Sedangkan, buku keduanya yang berjudul “Memimpin Hati Rakyat” ia tulis pada tahun ini.

Baru Berusia 20 Tahun, Mahasiswa UNS ini Sudah Berhasil Menulis Dua Buku
Baru Berusia 20 Tahun, Mahasiswa UNS ini Sudah Berhasil Menulis Dua Buku

Shoffan menceritakan, buku pertamanya dirilis pada tanggal 28 Oktober 2020. Namun, satu hari sebelum buku tersebut dirilis, ada satu kisah tak mengenakkan yang dialami Shoffan, sang ayah meninggal dunia.

“Namun, satu hari sebelumnya, yaitu tanggal 27, dengan izin Allah, abah sudah dipanggil untuk menuju SurgaNya. Mungkin dari ibu, ibu menasehati untuk banyak bersyukur,” ungkapnya.

Tips Menulis di Usia Muda

Perkara menulis bukanlah hal yang mudah. Sebab, selain membutuhkan perbendaharaan kata yang banyak, dalam menulis juga diperlukan kerangka berpikir, ketepatan menuangkan ide, dan kreativitas.

Sebelum menulis buku, Shoffan mengatakan tidak pernah mengikuti workshop kepenulisan buku. Walau demikian, ia menyampaikan langkah pertama yang harus dimiliki seorang penulis adalah gagasan dan pemikiran yang kuat.

Baginya, esensi dari menulis adalah menyampaikan gagasan dan pemikiran yang kemudian harus didorong dengan mental yang kuat.

“Dan, di akhir tentang bagaimana kita dapat membuat pembawaan tulisan yang sesuai dengan identitas kita. Kalau saya sendiri sering membaca buku tentang ekonomi, politik, dan gagasan para tokoh perjuangan,” tutur Shoffan.

Ia mengaku, dari sekian banyak buku yang pernah dibaca, memberikan pengaruh ke dalam buku-buku yang sudah ditulisnya.

“Apa yang saya tulis sejatinya sebagai pemantik untuk generasi muda, bahwa di masa depan Indonesia akan dipimpin oleh generasi muda yang memiliki narasi progresif yang bersifat kerakyatan dan membawa komitmen keadilan,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content