Cocok untuk Program Diet, Mahasiswa UNS Ciptakan Mayones Berbahan Dasar Tahu Sutra

Cocok untuk Program Diet, Mahasiswa UNS Ciptakan Mayones Berbahan Dasar Tahu Sutra

UNS – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tak pernah kehabisan akal untuk berinovasi. Kali ini inovasi terbaru yang berhasil diciptakan adalah mayones dari tahu sutra.

Inovasi mayones dari tahu sutra merupakan temuan dari tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang terdiri dari Gabriel Ivo, Agissa Melatica, Rose Dwi Antika, dan Brenda Annisa dengan Bhimo Rizky Samudro, S.E, M.Si, Ph.D sebagai dosen pembimbing.

Berkat ide cemerlang mengolah tahu sutra menjadi mayones, keempatnya berhasil mendapatkan pendanaan PKM Tahun 2021 dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.

Mayones yang diciptakan tentu bukan sembarang mayones. Sebab, selain dibuat dari bahan dasar yang berbeda dari mayones pada umumnya, mayones ciptaan mereka baik untuk dikonsumsi oleh penderita kolesterol sebab rendah lemak.

Selain itu, mayones yang rendah lemak juga aman dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani program diet.

Gabriel Ivo selaku ketua tim mengatakan, inovasi mayones dari tahu sutra milik timnya dilatarbelakangi oleh data yang menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir pengidap kolesterol di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 39,8%.

“Survei Indonesia Vegetarian Society (IVS) juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah vegetarian di Indonesia. Menerapkan pola hidup sehat sangat penting salah satunya dengan cara mengurangi konsumsi lemak berlebih, karena kolesterol merupakan salah satu penyakit yang berbahaya,” ujar Gabriel Ivo.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima uns.ac.id pada Kamis (2/9/2021), Gabriel Ivo menyampaikan, tahu sutra dipilih sebagai bahan dasar pembuatan mayones sebab mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan baku mayonais pada umumnya.

“Mayones juga dibuat dari kuning telur. Selain itu, pemanfaatan tahu sutra juga dipakai oleh kami sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi tahu sutra menjadi makanan yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi,” ungkap Gabriel Ivo.

Lebih lanjut, ia menuturkan apabila mayones yang diciptakan oleh timnya telah melewati uji produk di Pusat Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Hasilnya, mayones yang dibuat dari bahan dasar tahu sutra memiliki kandungan lemak yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mayones pada umumnya yang beredar di pasaran,” jelasnya.

Pemasaran produk

Gabriel Ivo mengatakan, mayones dari tahu sutra yang diciptakan timnya dikemas menggunakan jar dari kaca. Tujuannya, agar mengurangi penggunaan plastik dan supaya ramah lingkungan.

“Sementara dari segi pemasaran produk, kami memanfaatkan promosi dan penjualan secara online melalui platform media sosial Instagram dan Facebook,” kata Gabriel Ivo.

Ia menambahkan, pemasaran dengan menggunakan media sosial lebih efektif dan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Walau demikian untuk proses pengiriman kepada pelanggan, timnya untuk sementara waktu masih menggunakan sistem Cash On Delivery (COD).

“Pemasaran online dilakukan karena selain ingin mematuhi aturan dari pemerintah dalam rangka upaya pencegaan Covid-19. Dan, saat COD pun kami tetap mengutamakan protokol kesehatan,” tambahnya.

Ke depannya, Gabriel Ivo, Agissa Melatica, Rose Dwi Antika, dan Brenda Annisa berharap agar inovasi mayones dari tahu sutra tersebut dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami berharap produk ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama bagi penderita kolesterol dan kaum vegetarian,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content