Diskusikan Peran Pancasila dalam Mengatasi Degradasi Moral, HMP Demokratia UNS Gelar Civic Edu Talk

Diskusikan Peran Pancasila dalam Mengatasi Degradasi Moral, HMP Demokratia UNS Gelar Civic Edu Talk

UNS — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (HMP Demokratia) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar diskusi bertajuk “Civic Edu Talk” pada Sabtu (4/6/2022). Acara ini mengusung tema “Implementasi Nilai Pancasila dalam Mengatasi Degradasi Moral di Kalangan Generasi Milenial” yang digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Dimoderatori oleh Nurul Khasanah selaku mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) UNS, acara ini menghadirkan tiga narasumber. Narasumber yang pertama adalah Dr. Hassan Suryono, S.H., M.H., M.Pd. Ia merupakan Kepala Pusat Studi Radikalisme dan Terorisme Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS. Selain itu, ia juga merupakan Dosen Prodi PPKn FKIP UNS.

Dalam pemaparan materinya, ia menjelaskan mengenai konsep dan karakteristik generasi milenial, perubahan sosial di era digital, ragam degradasi moral, hingga strategi untuk mengurangi degradasi moral. Menurutnya, ada lima ragam degradasi moral yang perlu mendapatkan perhatian.

“Degradasi moral adalah penurunan tingkah laku manusia akibat tidak mengikuti hati nurani. Degradasi moral yang perlu mendapat perhatian antara lain eksploitasi anak, narkoba, pelecehan seksual wanita, korupsi, serta kurangnya adab dan etika generasi muda,” jelas Dr. Hassan.

Narasumber kedua adalah Dra. Sri Hastuti Lastyawati, M.Pd. yang merupakan Koordinator Guru PPKn Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) Soloraya. Dalam pemaparannya, ia mengusung materi dengan tema “Menjadikan Pancasila sebagai Landasan Bermoral dan Bernorma di Era Milenial”.

Dalam materi tersebut, ia menjelaskan gambaran umum degradasi moral, peran Pancasila sebagai landasan bermoral dan bernorma, sikap generasi milenial yang sesuai dengan nilai Pancasila, penyebab degradasi moral, hingga cara mengimplementasikan nilai Pancasila sebagai landasan bermoral dan bernorma. Menurutnya, dengan mengaktualisasikan nilai Pancasila sebagai landasan bermoral dan bernorma, maka Indonesia akan terhindar dari degradasi milenial.

“Apabila kita dapat mengaktualisasikan nilai Pancasila sebagai landasan bermoral dan landasan bernorma di era milenial, serta dapat memasyarakatkan Pancasila dan mempancasilakan masyarakat seutuhnya, kemudian dapat mengaktualisasikan nilai integritas dengan benar, maka Indonesia bisa terhindar dari degradasi milenial,” ungkap Dra. Sri.

Pembicara terakhir pada diskusi ini adalah Drs. Slamet Subekti, M.Hum. Ia merupakan Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Ia membawakan materi bertajuk “Penerapan Pancasila di Tengah Krisis Moral Generasi Milenial: Tantangan dan Harapan”.

Dalam materi tersebut, ia menjelaskan empat pokok bahasan, yaitu Teori Perkembangan Moral, Kohlberg dan Lickona, visi dan misi pendidikan karakter di Indonesia, citra warga negara dewasa yang baik, serta implementasi nilai-nilai Pancasila. Ia menjelaskan bahwa nilai Pancasila dapat diterapkan sebagai landasan pengembangan karakter untuk mengatasi krisis moral.

Diskusikan Peran Pancasila dalam Mengatasi Degradasi Moral, HMP Demokratia UNS Gelar Civic Edu Talk

“Di tengah tantangan global beserta dampaknya bagi generasi milenial, kita sebagai bangsa memiliki harapan karena pandangan hidup Pancasila berisikan nilai-nilai inti, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai tersebut dapat diterapkan sebagai landasan pengembangan karakter hingga mampu mengatasi krisis moral yang kita hadapi bersama,” jelas Drs. Slamet. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content