Gandeng PKK, Mahasiswa UNS Adakan Pelatihan Pembuatan Face Shield di Wonogiri

UNS — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang berlokasi di Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri baru saja mengadakan pelatihan pembuatan face shield. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (20/2/2021) yang melibatkan pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Ngargoharjo.

Face shield sendiri berfungsi untuk melindungi wajah dari droplet atau percikan sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19. Namun, dalam pemakaiannya pun harus dibarengi dengan masker karena fungsinya tidak akan maksimal jika hanya menggunakan Face shield. Program ini merupakan rangkaian terakhir dari program pelatihan dalam rangka mendukung pentingnya gerakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) di masyarakat.

“Kegiatan ini diawali dengan materi dasar seperti biasa yaitu mengenai fungsi dan manfaat Face shield yang dilanjutkan dengan praktik pembuatannya sampai dengan menjadi produk yang siap digunakan. Tujuan kami mengadakan kegiatan ini untuk memberikan support terhadap edukasi pencegahan Covid-19 di Desa Ngargoharjo,” jelas Ketua KKN, Ihsan Nur Hidayat.

Dalam pelaksanaan program, Tim KKN Kelompok 86 tersebut juga membatasi kuota saat pelatihan untuk mencegah kerumunan. Terlebih, saat ini daerah Jawa dan Bali sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Masyarakat Desa Ngargoharjo sangat antusias dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan, salah satunya pelatihan pembuatan Face shield ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Desa Ngargoharjo, Wartono saat menghadiri kegiatan.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mahasiswa UNS yang sudah mengadakan berbagai kegiatan. Kami sangat senang dan mengapresiasi program ini,” ungkap Wartono.

Ihsan berharap semoga melalui kegiatan ini dapat memberikan keterampilan lebih kepada masyarakat mengenai pembuatan Face shield.

“Semoga bisa menambah keterampilan warga, bahkan bisa jadi peluang usaha juga. Selain itu, melalui edukasi Covid-19, diharapkan para anggota PKK dapat menjadi agen edukasi Covid-19 di lingkungan keluarga sebagai upaya mempersempit penyebaran virus,” pungkas mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS ini. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content