Hadapi Pandemi, Empat Mahasiswa UNS Ciptakan Snackbar Peningkat Imunitas Tubuh dari Kulit Kacang Tanah

Hadapi Pandemi, Empat Mahasiswa UNS Ciptakan Snackbar Peningkat Imunitas Tubuh dari Kulit Kacang Tanah

UNS — Empat mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali berinovasi di tengah pandemi Covid-19. Mereka di antaranya Anita Nurul Apriliana dari Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan, Fadhillah Brimantara dari Prodi Agroteknologi, Leni Irawati dan Cornelya Venny Wijaya yang keduanya berasal dari Prodi Agribisnis.

Dibimbing oleh Rohula Utami, S.TP, M.P., keempat mahasiswa tersebut menciptakan produk olahan dari kulit kacang tanah yang diberi nama Oicaabar. Oicaabar merupakan singkatan dari Prebiotik Kulit Kacang Tanah yang berbentuk Snackbar.

Saat dihubungi oleh tim uns.ac.id, keempat mahasiswa UNS itu mengungkapkan alasan mereka membuat produk Ociaabar. Menurut mereka pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia memberikan dampak di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Misalnya saja, melemahnya pertumbuhan ekonomi nasional, jumlah kedatangan turis asing maupun lokal yang menurun, dan kegiatan pendidikan yang terhambat akibat adanya pandemi Covid-19.

Meskipun saat ini vaksinasi Covid-19 tengah digenjot oleh Pemerintah Indonesia, nyatanya terdapat beberapa faktor yang menghalangi akses masyarakat untuk memperoleh jatah vaksin. Oleh karena itu, sambil menunggu jatah vaksin yang diberikan oleh Pemerintah, masyarakat dianjurkan untuk meningkatkan imunitas tubuhnya. Hal inilah yang melatarbelakangi empat mahasiswa UNS untuk menciptakan produk Ociaabar.

“Salah satu langkah yang murah, efektif, dan dapat dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh masing-masing masyarakat. Hal inilah yang terpikirkan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan UNS untuk menciptakan makanan sehat yang rendah gula dan memiliki manfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh,” jelas Anita, Senin (13/9/2021).

Kepada tim uns.ac.id, Anita mengatakan bahwa kulit kacang tanah yang selama ini dianggap sebagai sampah ternyata mengandung selulosa sebesar 47,19% yang dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kandungan tersebut berfungsi sebagai prebiotik yang mampu menstimulus pertumbuhan bakteri baik dalam tubuh untuk melakukan fermentasi makanan.

“Fermentasi makanan inilah yang akan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang berguna untuk mengatur sistem kekebalan tubuh dan memberikan respons terhadap peradangan. Seluruh proses ini dapat meningkatkan imunitas bagi tubuh, salah satunya untuk menghadapi virus SARS COV penyebab Covid-19,” imbuh Anita.

Produk Ociaabar yang merupakan bentu inovasi sebagai solusi dari permasalahan masyarakat ini sudah dipasarkan sejak dua bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Juli 2021. Produk tersebut dipasarkan melalui e-commerce yang saat ini semakin digemari oleh kaum milenial.

Dikemas secara menarik, produk Ociaabar dibanderol dengan harga Rp15.000,00. Dengan harga tersebut, pembeli bisa memperoleh 5 buah Oicaabar dengan berat total 90 gram di tiap kemasannya. Informasi mengenai Ociaabar juga dapat diakses dengan bebas melalui media sosial Instagram dan Facebook dengan nama “Ociaabar”.

“Melalui produk ini, diharapkan masyarakat dapat mengonsumsi makanan sehat secara mudah dengan memanfaatkan bahan yang selama ini masih dianggap sampah. Selain itu, Oicaabar yang mengusung konsep healthy food ini ingin mengajak masyarakat untuk terus menjalankan pola hidup sehat,” ungkap Fadhillah. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content