Hadirkan Eks Ganda Putra Nomor 1 Dunia, UKM Bulu Tangkis UNS Adakan Webinar Nasional dan Mini Talkshow

Hadirkan Eks Ganda Putra Nomor 1 Dunia, UKM Bulu Tangkis UNS Adakan Webinar Nasional dan Mini Talkshow

UNS — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulu Tangkis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan webinar nasional dan mini talkshow. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (10/9/2022) secara daring. UKM Bulu Tangkis UNS menghadirkan Luluk Hadiyanto dan Amry Syahnawi sebagai narasumber.

Luluk Hadiyanto merupakan mantan atlet bulu tangkis yang pernah bertengger di peringkat 1 dunia nomor ganda putra pada tahun 2004. Sementara, Amry Syahnawi merupakan eks atlet Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI.

Pada sesi talkshow, Amry menjelaskan mengenai kendala yang dialami oleh atlet saat Latihan maupun pertandingan.

“Biasanya, target menjadi juara bisa menjadi beban saat latihan. Namun, saat pertandingan sedang berlangsung kita harus fokus dan lebih enjoy. Kemudian, komentar-komentar dari netizen juga berpengaruh ke atlet itu sendiri,” jelasnya.

Ia juga membagikan pengalamannya dalam menyikapi kalah dan menang saat mengikuti pertandingan atau turnamen.

“Kalau kalah ya harus sabar menerima dan koreksi diri sendiri apa yang salah dari kita. Kalau ganda putra ya harus komunikasi dengan partner dan pelatih serta coba latihan lebih giat lagi. Sempat sampai frustasi waktu 2016 karena kalah dan tidak bisa masuk Pelatnas. Untuk sekarang, tidak boleh pesimistis tapi juga jangan terlalu yakin,” imbuhnya.

Sementara itu, Luluk Hadiyanto juga turut memberikan tips dalam menghadapi atlet berbakat tetapi tidak disiplin di rentang usia remaja. Ia mengatakan bahwa setiap atlet memiliki karakter yang berbeda sehingga sebagai pelatih, langkah awal harus memahami dan menyelami mereka.

“Kalau semakin dekat, lama-lama akan terbangun rasa percaya dan empati kepada kita. Setelah itu kita baru bisa membuat mereka paham jika atlet memiliki tanggung jawab besar yang diemban. Lalu, bisa juga dengan melibatkan peran orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anaknya bahwa disiplin sangat diperlukan oleh seorang atlet,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia menuturkan bahwa di Pelatnas, para atlet akan dibentuk dari segi kualitas bermain, fisik, dan mental. Tentu, hal tersebut memerlukan latihan terus-menerus sehingga terkadang ada atlet yang mengadu ke orang tuanya.

Hadirkan Eks Ganda Putra Nomor 1 Dunia, UKM Bulu Tangkis UNS Adakan Webinar Nasional dan Mini Talkshow

“Kalau dari awal kita sudah melibatkan orang tua, pasti mereka (orang tua) juga akan ikut memberikan pemahaman kepada anaknya,” imbuhnya.

Mantan pemain nomor 1 dunia tersebut juga menjelaskan mengenai usia optimal atlet untuk difokuskan masuk Pusat Pelatihan Daerah (Pelatda) dan Pelatnas. Banyak faktor untuk dapat bergabung di Pelatda ataupun Pelatnas, seperti gizi, kualitas permainan, dan fisik.

“Untuk gizi, saya beri contoh dari luar Indonesia. Mereka saat dalam kandungan sudah mendapatkan kandungan gizi yang cukup. Jadi golden egg-nya lebih lama terbentuk karena saat di kandungan sudah dapat gizi yang cukup sehingga akan membentuk fisik dan jaringan-jaringan otot yang bagus dan kuat,” jelasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content